::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

Trip to Puncak

This is a great trip yeah!!

sabtu kemarin gue sama temen2 kuliah gue ngadain jalan2 ke puncak, bogor. refreshing otak yang mulai tolol setelah menempuh ujian yang menghebohkan. bru bru bru. menurut rencana. sekali lagi, menurut rencana.

sekali lagi, menurut rencana, tim mau
berangkat jam setengah 8 pagi. tapi emang, kenyataan tak pernah sama
den
gan kenyataan yang ada. akhi
rnya kami berangkat jam 9 pagi. yeah. hanya telat satu setengah jam. sekali lagi, hanya. dan oke, kami berangkat.

perjalanan sangat melelahkan. pantat gue aja sampe mengelupas dan diganti kulit baru. tapi over all. cukup menyenangkan.

nyampe puncak, hal pertama yang gue lakuin adalah sujud
syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat Nya gue bisa nyampe sana dengan masih punya pantat yang tersisa. gue langsung ke kamar mandi. dan sumpah, tu air kamar mandi sama panasnya dengan air di kulkas rumah. dan ini review perjalanan ini :
12.30 - nyampe lokasi,

12.32 - sujud syukur,
12.40 - ke kamar mandi,
12.50 - sholat,

13.00 - poto2 sejenak,
13.30 - makan siang,
14.00 - liatin temen2 nyebur ke kolam (yang langsung bilang 'anjrit', airnya dingin banget!),
14.15 - ujan,
14.20 - ke kamar, baca buku,

14.25 - tutup buku, dan ngedengerin lagu2 di hapenya bang imam (isinya lagu campursari ama lagu sinden. supah, bikin ngantuk abis),
14.50 - nyanyi2 bareng ermas, frans, gery,
15.15 - game 'tali kusut' pake rafia,
16.00 - sholat,
16.15 - nyanyi- nyanyi lagi bareng frans, ermas,
16.50 - bilang sama seseorang, 'g usah mandi ya. nemenin gue!',
17.00 - main ayunan - dilanjutkan pokeran bareng hardi, tri, toni, edi, andi, andry, dan segenap tanah air Indonesia,

18.00 - ada yang manggil buat masuk rumah,
18.10 - sholat maghrib,
18.20 - makan malam,
18.40 - nyanyi2 lagi bareng ermas,
19.10 - isya,
19.20 - baca komik,
20.00 - game -rebutan koran yang berakibat insiden 'ikhsan kejedot' dan 'hardi tersiksa', yang gagal dan diganti game 'ke lampung'. dan gue patut berbangga, karena tim gue adalah yang pertama kali kalah,
21.30 - unggun dan bakar2. tapi api nya g nyala2. dan akhirnya kita ke bulan karena garing nungguinnya
23.30 - unggun nya udah nyala, dan hasil bakaran udah bisa dinikmati,
00.08 - gue ngeliat jam, dan bilang 'udah tengah malem ya?',
00.15 - ngisi2 kritik buat temen2. dan karena dinginnya mohon ampun, pindah ke dalem,
01.00 - isi2 kritik selesai,
01.05 - ada yang udah tidor, ada yang nonton tipi, ada yang facebookan, dan gue main poker sama satria, edi, frans. dilanjutkan dengan sama tri, ha
rdi, dan andry.
01.45 - tri heboh. tiba2 joget dangdut gitu ama si joni. weka weka weka,
02.00 - gue udah ngantuk berat. nyari tempat tidur,
02.10 - kedinginan, g nemu selimut,
02.15 - udah terlelap,

03.30 - terbangun, dan dikagetkan dengan kehadiran makhluk2 tengil di sebelah gue : jose, ade, tri, satu lagi lupa. dan satu makhluk lagi persis di bawah kaki gue, yang menyebabkan gue g bisa nglurusin kaki,
05.00 - ada yang nyolek2 gue. dan si steven pulang duluan. gue tau, tapi gue ngantuk berat, jadi g bisa mengucapkan 'ati2 ya',
05.40 - si dudi ngelempar gue pake guling, gue bangun,
05.45 - sholat subuh. dan sumpah, si imam yang jadi imam bacaannya bener2 menggetarkan jiwa. bukan karena khusuk, tapi karena dinginnya minta ampun,
06.00 - olahraga g jelas sama bang imam, gery, joni, dan makhluk2 asing lainnya,
07.30 - pak widi, joni, dudi, edi, disusul satria ama jose renang. dan kedinginan. sementara gue, kire, ama bagus poto2 aje.hehe,
09.00 - sarapan dan rebutan chanel tipi. gue ama dudi- penguin of madagaskar. mb furi, pak widi : dragon ball. dan akhirnya gue menang. hahaha,
09.30 - poto2 bareng dini, mila, anik, geri, kire, bagus, pak widi, satria, disusul manusia2 tak beradab lainnya : tri, andi, imam, dll,
10.30 - leyeh2 sambil ngisi form smartcard,
11.30 - makan siang,

12.10 - dluhur,
12.45 - poto2 sejenak,
13.00 - pulang. yeah!

1. baru nyampe


















2. abis main tali kusut ama rafia





















3. main poker,






















4. poto2,

tambah tua, tambah tenang,

oke, kali ini gue pengen ngomong bener, setelah sebelumnya ngomongin sesuatu yang g bener. ups. maksudnya ngomongin sesuatu yang bener tapi dengan cara yang g bener. hehe. terserah dah mo bilang apa. hehehe,
kayaknya emang bener deh, kalo umur kita nambah, pengalaman idup kita juga bakal nambah. dan itu bakalan berimbas pada cara kita dalam menyikapi hidup dan kehidupan. sejak beberapa bulan ini, dan terutama sejak beberapa hari ini, gue merasakan hal itu.
dalam bertindak gue menjadi tenang dan g grusa grusu. ini beda banget dengan gue waktu masih sekolah. dimana kalo ngerjain sesuatu pengennya cepet selese aja. dan kalo dihadepin sama satu masalah, bawaanya otak langsung penuh, dan tentu aja, 'g tenang'. beda sama sekarang.
misalnya ne ya. kemarin waktu pulang kampung, handphone gue ilang. mungkin kalo handphone gue ilangnya pas dulu waktu gue sekolah, gue bakal bingung, otak penuh dengan kenangan bersama handphone, mencari segala kemungkinan, dan bertekad mencari siapa yang kudu bertanggung jawab terhadap ilangnua handphone gue, meski gue harus mengorbankan jiwa dan raga gue. tapi ini beda dengan cara gue menyikapi kejadian ini sekarang. waktu gue sadar handphone gue g bersarang di tempatnya, gue langsung kepikiran bus. ya, mungkin handphone gue ketinggalan di bus, ato diambil orang sewaktu di bus. otak gue berputar dengan normal, dan mengumpulkan fakta-fakta yang ada :
1. handphone gue g ada di gue - mungkin ketinggalan di bus/ ato diambil orang,
2. kalo diambil orang, g ada yang bisa gue lakuin, kecuali mengikhlaskannya.
3. kalo ketinggalan di bus, ada beberapa cara yang bisa gue lakuin :
- ngejar bisnya --> tapi ini bodoh. karena busnya udah jauh, dan gue g tau karakteristik tu bus, kayak plat no, ciri khusus, siapa sopirnya, dll.
- telpon no handhone gue, dengan harapan ada yang ngangkat, dan bersedia ngebalikin : ini gue lakuin, tapi beberapa saat kemudian handphone udah g aktif. itu berarti handphone gue udah g bakal balik.

dan gitu aja. nyesel sih nyesel, tapi gue sadar emang udah g ada yang bisa gue lakuin, mau lapor polisi? kayaknya polisi masih banyak tugas yang harus dilakuin n lebih penting daripada nyari handphone gue. so, itu terjadi aja.

ato contoh lain, waktu modem gue dah mau ilang. gue nyari dimana-mana. tapi sekali lagi gue tenang. gue tetep nyari, tapi gue udah pasang kuda-kuda, kalo emang g ketemu, brati emang bukan rejeki gue. gue kumpulin semua memori dimana dan bagaimana terakhir kali gue bareng tu modem sambil makan ato noton tivi. dan akhirnya ingatan gue tiba-tiba tertuju pada lemari. dan bener aja, tu modem ada di belakang lemari. ternyata ponakan gue yang kecil, tadi ngelempar tu modem sampe belakang lemari pas gue mau tidur siang. gue g cegah tu ponakan gue, coz gue udah ngantuk berat dan g mau mikirin hasil akhir pelemparan itu.

ato pas gue sadar kalo gue salah ngerjain soal ujian matematika tadi malem, tapi waktu udah ngerjain abis. gue tenang aja gitu nyerahin lembar jawab gue ke pengawas ujian. coz kalo gue ngerjain ulang pun percuma, coz emang waktunya udah abis. gue pikirin juga percuma, coz gue g bisa sulap, dan gue juga g mungkin menyelinap ke ruang pengawas malem2 dan ngeganti jawaban gue. so, biasa aja. dan ini jelas beda banget dengan gue pas masih sekolah dulu.

Tugas 8 - Agama dan Masyarakat,

Kaitan agama dan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi sejarah dan figur pemimpin/ nabi, yang secara efektif mengubah tat pola kehidupan sosial di masyarakat.
Agama memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan agama, seseorang atau masyarakat menjadi berbeda dengan orang/ kaum lain dalam hal cara pandang, budaya, dan lain-lain. Selain itu, agama juga dipercaya sebagai motivasi paling tinggi dari seseorang dalam menjalani hidup.

1. Fungsi Agama,
Setidaknya ada tiga aspek penting yang perlu dipelajari dalam memahami fungsi dari agama, yaitu : kebudayaam, sistem sosial, dan kepribadian.
Fungsionalitas agama pada akhirnya akan membentuk komitmen pemeluknya untuk menjalankan ajaran agama. Nah, dari komitmen inilah, kita dapat menganalisis agama dan fungsi nya. Menurut Roland Robertson, agama diklasifikasikan menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Dimensi Keyakinan : yang mengandung perkiraan atau harapan bahwa orangyang religius akan menganut pandangan eologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran agamanya.
b. Praktek : mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti , yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata,
c. Dimensi pengalaman : bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, tentang orang-orang yang religius suatu saat akan mampu berhubungan secara langsung dengan suatu perantara suppranatural,
d. Dimensi Pengetahuan : bahwa orang-orang yang religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan, dan upacara keagamaan, kitab suci, tradisi, dll,
e. Dimensi Konsekuensi,

2. Pelembagaan Agama
Agama bersifat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan. sehingga orang yang tidak memahami agama, akan sulit memahami kehidupan masyarakat.
Kaitan agama dan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan secara utuh dan sebenarnya.
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral,
Masyarajat tipe ini berjumlah kecil dan terisolasi. Dalam tipe ini, anggota masyarakat memasukkan semua ajaran agama secara mutlak dan kaku (secara umum) ke dalam kehidupan mereka.
b. Masyarakat pra industri yang sedang berkembang,
dalam tipe ini masyarakat tetap menjalankan ajaran agamanya , walaupun tidak secara utuh, dan menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
c. Masyarakat Sekuler,
dalam tipe ini, dibedakan antara agama dan kehidupan bermasyarakat. Sehingga ajaran agama nyaris tidak diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.



tentang 'nyaman'

gue bukan orang alim yang setiap tingkah laku gue selalu menunjukkan kesalihan,
gue bukan orang pinter yang bisa ngelakuin apa aja,

oke,
menjadi orang alim, orang pinter mingkin emang yang selalu ditekanin oleh keluarga dan lingkungan kepada gue. tapi gue g bisa kayak gitu. kenapa? karena gue merasa g nyaman. apakah semua hal harus berhenti ketika kita ngerasa g nyaman dengan hal itu? untuk sekarang, gue jawab 'iya'.

dari kecil ortu gue selalu ngedoktrin bahwa gue harus menjadi yang nomor satu di sekolah. gue tertekan waktu itu. tapi g ada yang bisa dilakuin oleh anak kecil bukan? so, gue ikutin alur itu. gue bahkan g punya hari libur. tiap hari gue musti belajar. bahkan ketika temen-temen gue pada main pas malam minggu, gue tetep di rumah, belajar. tapi hasilnya, gue emang jadi yang terbaik di sekolah.

begitu juga waktu smp. walopun gue jauh dari ortu gue, tapi bisikan-bisikan itu tetep ada. dan gue g pernah punya waktu libur, belajar belajar dan belajar. gue g nyaman. tapi g ada yang bisa gue lakuin. tapi hasilnya gue jadi yang nomor satu.

hingga waktu stm, keadaan ini masih berlanjut. tapi sedikit demi sedikit telah disusupi oleh perasaan lain. bahwa gue bener2 g nyaman dengan semua ini. gue mule belajar kalo emang butuh belajar, ikut kegiatan jika emang butuh, dan sedikit pemaksaan di hal-hal tertentu. hasil akhirnya, gue g jadi yang nomor satu. tapi mule ngrasain ada sesuatu yang lain. yah, rasa nyaman.

hingga sekarang gue kerja dan kuliah. gue mule ngebuang yang menurut gue g nyaman. misalnya ketika di kelas, dan gue lagi males ngedengerin tu dosen, maka gue akan asik ngegambar n ngebaca novwl. ato meski besok mau ada ulangan, kuis, ujian, kalo gue lagi g pengen belajar, gue g bakal belajar. pernah suatu kali besok ada ujian. tapi berhubung gue lagi pengen baca novel, maka gue putusin buat baca novel daripada belajar buat ujian. kenapa? karena itu g nyaman. dan gue mule ngebiasain buat hidup nyaman sesuai dengan keinginan gue. bukan karena memenuhi keinginan orang lain atau lingkungan. g peduli gue dibilang apapun dan ditekan seberapapun, gue bakal tetep berusaha buat selali 'nyaman'.

Big Plan,

setiap manusia pasti pernah merencanakan sesuatu, entah itu rencana buat jangka panjang kayak cita-cita, ato rencana jangka pendek kayak 'ntar gue pulang sekolah mau beli mie ayam di warung deket rumah'. yah, itu semua rencana. rencana yang kita buat sendiri demi kemajuan dan kepentingan diri sendiri. tapi sadar g sadar, sesungguhnya hidup kita itu udah di rencanain sebelumnya, mule dari belum berbentuk hingga ntar masuk ke liang lahat. semua udah di planning. oleh siapa? Allah.

contoh kecil yang gue rasain :
1. waktu sd gue beberapa kali ikut lomba. pada suatu saat gue kepikiran, alangkah keren nya jika gue bisa jadi salah satu juara di kompetisi tingkat propinsi (kenapa cuma tingkat propinsi? karena gue masih kecil. g nyambung. hehe). and waktu berlalu, gue lupa dengan pikiran itu tadi. hingga akhirnya waktu smp gue bener2 bisa jadi juara 3 di salah satu kompetisi tingkat propinsi. dan pas stm, gue bisa jadi salah satu juara di kompetisi tingkat nasional. waktu itu gue belum nyadar kalo mimpi gue dibuat nyata oleh Allah. baru setelah gue lulus stm, gue nyadar. bahwa apa yang gue 'rencanain' dulu sekarang berhasil gue raih.
2. contoh lain adalah waktu awal masuk stm, pak pracih, salah satu guru gue, pernah nyuruh kami nulis cita-cita kami di selembar kertas. waktu itu gue tulis pengen jadi 'programmer atau dosen matematika'. padahal jurusan gue adalah jaringan. g nyambung emang. dan gue pun mule lupa dengan cita-cita yang pernah gue tulis itu. tapi sesaat sebelum gue lulus dari stm, ternyata gue dapet kerjaan yang isinya adalah ngebuat program komputer. ato dengan kata lain programmer. so, mungkin aja suatu saat gue juga bisa jadi dosen matematika.

jadi temen-temen, jangan pernah berhenti bermimpi, karena mungkin aja mimpi lo itu g realistik, tapi yang perlu diingat, dunia ini juga g realistik. so gue pikir, mimpi tetep harus, karena tanpa mimpi, g bakal ada harapan buat maju,

Hilangnya Orang-Orang

g kayak biasanya, pagi ini gue bangun tepat waktu, mandi tepat waktu, BAB tepat waktu, berangkat ke kantor tepat waktu,ikutan macet di jalan tepat waktu,nyampe kantor tepat waktu,
pokoknya wajar aja deh hari ini,
yang agak aneh adalah ketika gue nyampe parkiran kantor, yang parkir kok dikit banget ya,
apa jam gue salah nunjukin waktu? kayaknya kagak deh. gue 'berusaha' cuek dan masuk kantor.
anehnya lagi, kantor sepi. gue jadi bingung, jadi pade kemane ne orang2?
gue curiga,jangan-jangan hari ini adalah hari sabtu ato minggu yang nyamar jadi hari jumat. bisa jadi. soalnya gue juga pernah dikejain sama hari. waktu itu gue berangkat sekolah. dan ternyata itu adalah hari minggu yang nyamar jadi hari sabtu. al hasil, gue bengong sendiri waktu nyampe di sekolah dan kagak ada orang. gue yakinin diri gue bahwa ini hari jumat yang asli. gue liat kalender, jumat. gue liat hape, friday. gue liat komputer, friday juga.

dan sampai jam segini, jam 10.25, gue masih belum nemuin kemana hilangnya orang-orang ini. mungkin diculik alien. gue kudu waspada.

Komentar Tentang SBY-DIY

"demokrasi artinya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat",
"demokrasi di indonesia artinya dari rakyat, oleh rakyat, untuk anggota Dewan dan Pemerintah",

"demokrasi dapat berarti juga kekuasaan ditentukan di tangan rakyat",
pertanyaan gue adalah :
"APAKAH RAKYAT BISA MENENTUKAN UNTUK MEMILIH SISTEM YANG DIANUTNYA?",
"APAKAH RAKYAT BEBAS UNTUK MEMILIH PEMILU ATAU TIDAK?",

Sepotong Rindu Untuk Sodaraku

kini hariku bukan hari buta tanpa warna,
penuh cahaya,sesak rasa,
tidak karena ku terobos angkasa,
tidak pula karena ku menangi nirwana,
tapi karena kau,
telah menelusup di antara hatiku yang galau,

kini senjaku bukan senja penuh cerca,
kosong, hampa,tapi penuh cinta,
tidak karena ku tlah gapai bintang,
tidak pula karena asa yang saling menggalang,
tapi karena kau,
yang menjadi hujan di saat jiwa kemarau,

kini yang terasa adalah . . .
tanpa kata, penuh makna,
hampa tapi terasa,
berwarna bukan karenaku,
memesona karenamu,

kau,
adalah segenggam pasir di pantai kalbu,
menghambur di antara otak pikiranku,
bergerak di detak rindu,
menyebar di antara pilu,
merasuk di dalam sahdu,
merenggut semua ngilu,

kau adalah bintang biru,
bersinar di antara langit kelabu,
kupandangi di setiap malam sendu,
bersama bulan yang malu-malu,
sodaraku,
aku rindu,

Lipatan Baju di Kala Hujan,

kau,
bagai oase di padang gurun,
kau,
bagai pengharapan di tengah dunia yang berantakan,

aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bunga di antara bunga,
aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bidadari di alam nirwana,
aku cinta kau,
karena kau adalah kau,
yang sempurna karena ketidaksempurnaan,
yang menawan karena jiwamu yang tak tertawan,

kau bukan payung di kala hujan,
yang menahan curahan wahyu Illahi membasahi wajah kerutku,
kau adalah benih kehidupan,
yang mengajakku tersenyum di bawah rintihan langit mendung,

kini kau memang tak disisi,
tapi aku masih merasakan kau disini,
kini kau memang kenangan
tapi kau kan tetap menjadi pengharapan,
yang tetap membuatku bertahan,
dengan lipatan baju di kala hujan,

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan

1. Ilmu Pengetahuan,

Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, ilmu dan pengetahuan , yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.

2. Teknologi,

Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

Alvin Tofler (1970) mengumpakana teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

3. Kemiskinan,

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki. Dalamhal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa dan tertuangkan dalam nilai uang sebgai patokan bagi penetapan pendapatan minimal yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan minilam ( versi bank dunia, dikota 75 $ dan desa 50 $AS perjiwa setahun, 1973) ( berapa sekarang ? ).
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan. Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.

Sumber : Buku Panduan MKDU Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

Kutukan Dokternya Miho

oke. masih tentang Miho yang kemarin sakit. sekarang Miho udah agak mendingan. tapi tetep aja masih ngegeloyor gitu. tapi mending lah. tapi kayaknya kutukan si dokter bener-bener berlaku buat gue. (masih inget kan waktu tu dokter bilang, Miho kagak kenapa-napa, dan malah nuduh gue yang sakit - sakit jiwa). ternyata kutukan itu mulai aktif setelah Miho bener-bener sembuh. sekarang gue yang sakit (bukan sakit jiwa). (berhati-hati lah pada kutukan dokter! waspadalah, waspadalah, waspadalah!!)

1. sakit pertama yang gue alamin adalah sakit hati. why?? tim futsal gue kalah tanding. sakit banget rasanya.
2. sakit yang kedua, gue baru masuk rumah setelah kuliah. waktu gue nutup pintu, kaki gue kejepit pintu. biasanya yang kejepit kan tangan,lah, ini kaki. sebenernya g gitu sakit sih. cuman kalo jalan, rasanya jueng jueng gitu. paginya si bulik gue histeris :
Bulik : 'mas mas (manggil om gue), darah apaan ini?'
Om : 'awh, paling juga darah nyamuk',
Bulik : 'g mas. masa darah nyamuk lebar gini (bingung kan? apanya yang lebar coba?)'
Om : (g peduli)
Bulik : 'jangan-jangan Co kecelakaan! Co! Co!'
Om : (udah g keliatan)
Gue : (keluar kamar (baru bangun tidur(karena dibangunin(kalo g dibangunin, belum bangun(mimpi indah))))),
Bulik : 'lo kecelakaan?'
Gue : ???#@$#?
Bulik : 'tu ada banyak darah gitu. lo kecelakaan?'
Gue : 'g. . owh, tadi malem kaki gue kecepit pintu sih bulik. tapi masa ada darahnya?'
Bulik : 'lha ini apa ?'
Gue : . . .
Dan ternyata sodara-sodara, gara-gara kejepit pintu itu, darah gue banyak yang mengocor. dan gue g tau.

3. dan yang paling parah adalah sakit yang ketiga, yaitu kayaknya maag gue kambuh. a!@#&AERGAY!!!

Jadi, kesimpulannya sodara-sodara, hati hatilah dengan perkataan dokter. Bila dokter mulai mengeluarkan kutukan-kutukan kepada Anda, segera sumbat mulutnya dengan kaos kaki. secara pribadi, gue g mau ada orang lain yang menderita kayak gue. cukup gue aja. wassalam.

Tugas 6 - Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (“R.Linton”). Masyarakat timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dsb. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misal teritorial, bangsa, dan golongan.
Syarat-syarat menjadi masyarakat :
a. Adanya manusia yang saling berkumpul
b. Telah menetap disuatu daerah
c. Undang-undang yang mengatur untuk mencapai tujuan bersama

B. Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian
Masyarakat perkotaan atau kata lain urban community, masyarakat kota lebih menekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya, masyarkat kota memiliki perhatian lebih luas, lebih memandang penggunaan kebutuhan hidup.
a. Ciri-ciri masyarakat kota
- kehidupan beragama kurang
- individualis, karena mereka menganggap mampu memenuhi kebutuhan sendiri/keluarga, sulit bersatu dalam masyarakat, karena perbedaan-perbedaan pandang.
- pembagian kerja tegas dan ada batasan-batasan
- tenaga masyarakat kota lebih dibutuhkan dari pada warfa desa, karena latar belakang pendidikan yang diperoleh
- Rasional
- memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya guna mengejar target pekerjaan atau hal lain.
- terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

2. Aspek Positif dan Negatif
Kota dihadapkan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul . Perkembengan kota merupakan manifestasi dari kehidupan sosial , ekonomi, kebudayaan dan politik. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota.
Kota harus mengandung 5 unsur adalah sbb:
a. wisma :bagian ruang kota untuk tempat berlindung terhadap alam di sekitarnya. Tujuannya agar dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk sesuai dengan pertambahan penduduk dan memperbaiki lingkungan perumahan yang ada agar sesuai standar penhidupan yang layak.
b. Karya : Penyediaan lapangan kerja misal industri, perdagangan, pelabuhan, dll.
c. marga : menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota ataupun antar kota.
d. Suka : Pelengkap kebutuhan penduduk seperti fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
e. Penyempurnaan


3. Fungsi dan Tugas Aparatur Pemerintah Kota
fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota :
- Dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota
- Kelancaran dalam pembangunan dan pengaturan tata kota
- Dapat megatasi masalah keamanan
- Meningkatkan kerja sama yang baik antar pemimpin kota atau kabupaten.

C. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian desa / pedesaan
Menurut pendapat para ahli , Sutardjo Karto Hardikusuma mengemukakan “Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”. Binarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial , ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik.
Ciri-ciri desa :
a. Rasa kebersamaan untuk mengenal masyarakat tinggi dan bisa saling mengenal antar masyarakat satu dengan yang lain
b. Mempunyai rasa yang sama atau kebiasaan hidup yang hampir mirip
c. Mata pencaharian mayoritas di sektor agraris
Sedangkan ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a. Antar warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat
b. Sistem kehidupan berkelompok
c. Mayoritas masyarakat hidup dari penghasilan bertani
d. Masyarakatnya homogen
Gotong royong dalam masyarakat ada dua macam :
a. Kerjasama timbul karena inisiatif (pribadi)
b. Kerjasama timbul dari luar (organisasi)

2. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Menurut para ahli masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian bersifat agraris. Orang kota menilai bahwa kehidupan masyarakat di pedesaan harmonis, adem ayem, sehingga orang-orang kota lebih suka melepas lelah di daerah pedesaan. Namun bukan berarti di pedesaan tidak ada masalah-masalah, terkadang ada juga masalah-masalah yang di hadapi di perdesaan yaitu :
a. Konflik : pertengkaran antar tentangga sering terjadi.
b. Kontraversi : perubahan konsep-konsep kebudayaan ,psikologi, religi dan spriritual
c. Kompertisi : persaingan dalam hal pekerjaan antar masyarakat, sehingga bisa menimbulkan rasa iri, dengki, fitnah dsb
d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan :

3. Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
a. Selalu berusaha dan berdoa serta memperbaiki diri
b. mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan mencapai kedudukan tertentu
c. cenderung berpikir realistis atau lebih mementingkan kehidupan sekarang dan tidak berpikir ke masa depan
d. Bencana alam yang terjadi bukan merupakan hal yang menakutkan , karena mereka sudah terbiasa dengan alam yang ada
e. untuk menghadapi alam mereka bergotong royong dengan sesamanya. Karena pada hakikatnya hidup saling membutuhkan satu sama lain.

4. Unsur-Unsur Desa
Daerah dalam arti tanah yang produktif dan tidak serta penggunaannya, termasuk unsur lokasi , luas dan batas yangmerupakan lingkungan geografis setempat. Penduduk adalah hal meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat. Tata kehidupan dalam hal ini pergaulan antar warga desa . Ketiga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain , karena ketiganya saling berikatan.

5. Fungsi Desa
1. suatu daerah pemberian makanan pokok seperti padi,jagung, ketela, dsb.
2 sebagai lambung bahan mentah dan tenaga kerja
3. dari kegiatan kerja dapat didefinisikan desa agraris, desar manukaftur, desa industri, desa nelayan dsb.

D. Perbedaan Desa dan Kota
Berdasarkan sebagai berikut ;
1. Jumlah penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

E. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat perdesaan dan perkotaan saling berkaitan erat, keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur dan daging dsb. Begitu sebaliknya, warga desa juga membutuhkan perkerjaan dikota, walaupn hanya sebagai tenaga kasar., misal buruh bangunan. Kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan masyarakat desa seperti pakaian , alat dan obat-obatan.dst.dan juga menyediakan tenaga-tenaga di bidang-bidang tertentu, seperti medis, elektornika, tranportasi dsb.

Tolong, Lihat gue yang sekarang,

Beberapa bulan yang lalu, gue ketemu sama temen-temen smp gue dulu. sumpah, mereka bener2 keren dan hebat. si apip misalnya, dia sekarang kuliah di universitas jenderal soedirman, purwokerto ngambil jurusan kedokteran. berapa IP nya?? 4. ato yudho, temen gue waktu lomba dulu (ingat! d.u.l.u), sekarang kuliah dimana? NTU, Singapura. mantep g tuh?? dan seabrek temen2 gue yang dapet beasiswa di kampusnya masing2, UGM, ITB, Undip, UNS, dan lain-lain. great job guys!! ,

oke. itu tadi temen2 gue. sekarang kita ngebahas makhluk yang jarang mandi. gue. gue sekarang kerja di negeri antah barantah, sebagai amatir programmer yang sangat sangat tidak berpengalaman, kerjaanya kalo lagi nganggur : ngegame, ngegambar, baca novel, tidor. malem ngegelontor kulia. tapi waktu di kelas kegiatannya bukan belajar, tapi : ngegambar, baca novel, tidor. its oke. its me.now.

yang bikin gue kadang sebel, merasa g nyaman, dan tersindir saat ketemu ma temen2 gue adalah :
1. mereka selalu tanya sesuatu yang gue g ngerti, tapi mereka tetep ngotot bahwa gue ngerti. nah lo. siapa yang salah coba??
2. mereka selalu g percaya kalo gue bilang gue g pernah belajar mata kuliah, jarang2 ngerjain peer, dan bukan siapa-siapa.
3. mereka selalu nganggep bahwa gue lebih hebat dari mereka (bukannya nyombong ne ye).
mungkin ini semua bakal nyenengin bagi mereka yang mau sok, ato emang nyatanya kayak gitu. tapi bagi gue?? itu sangat sangat sangat tidak nyaman. its NOT me. plis, open your mouth n eat me!! buka mata Anda teman!!!

tapi kenapa mereka bertingkah demikian?? jawabannya adalah mereka ngeliat gue waktu mereka masih deket ma gue. ato mereka mendeskripsikan bahwa seorang Co adalah Co waktu SMP dulu. ato Co adalah Co waktu SMK dulu. bukan Co yang geblek ini.

emang sih, kalo menilik sejarah masa lalu, Co yang sekarang bukanlah Co yang ada di buku2 sejarah. Sebagai perbandingan aja ni ye.
Co waktu SMP:
1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.15 dah berangkat sekolah. g pernah telat.
2. pemilik raport dengan peringkat 1 selama 3 tahun berturut2 (kagak maksud nyombong ne ye),
3. ikut berbagai macam kegiatan sekolah : Ketua OSIS, Ketua PMR, Sekretaris Pramuka, Anggota Paskibra. dan ikut berbagai macam lomba (kecuali lomba masak).
4. menjadi anak baik di kelas : menyimak pelajaran dengan baik, menjawab setiap pertanyaan guru, paling jelek dapet 7.3 pas ulangan (ulangan bahasa inggris kelas satu bab Times ini)
5. tidak sombong,

Co waktu SMK

1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.30 dah berangkat sekolah. pernah telat sekalli.
2. pemilik raport dengan peringkat 2-4 selama 4 tahun berturut2 (entah kenapa si Adhit ma Tino g mau ngalah sama gue),
3. ikut ber(satu) macam kegiatan : Paskibra (itu juga banyak bolosnya). dan ikut dua tiga lomba.
4. menjadi anak (agak) baik di kelas : pada pelajaran tertentu menjadi anak tidak baik.
5. tidak sombong,

Co yang sekarang

1. rajin tidak mandi. bangun jam 5.45, berangkat kantor jam 6.40. kadang g telat.
2.pemilik nilai ancur di kampus. kerjaannya cuma ngegambar, baca novel, tidor di kelas, kagak ngerjain peer ama tugas,
3. tidak ikut kegiatan apapaun,
4. menjadi anak g karuan,
5. tidak sombong (apa yang mau disombongin coba),

so,
plis teman2 yang dirahmati oleh Allah,
lihat gue yang sekarang. emang gue g karuan, g selevel jika dibanding kalian, tapi gue tetep bangga jadi diri gue sendiri. gue kagak suka kalo kalian selalu ngecap Co ya Co. mau dulu mau sekarang sama aja. everybody changed bro!!
plis, buka mata Anda! tinggalkan sejenak sejarah dan songsong hari esok dengan senyuman,

Miho sakit . . .

gue g tau ini ada hubungannya ma meletusnya gunung merapi pa enggak,
yang jelas sejak beberapa hari yang lalu, Miho sakit. gue sedih. sangat sedih. terlalu sedih. sedih banget.

sebelumnya, Miho emang udah ngasih pertanda bahwa ia g fit. gue tahu itu dari desah nafasnya dan bau kentutnya. tapi gue g terlalu ngasih perhatian lebih, gue pikir Miho cuma butuh istirtahat doank. hingga akhirnya kemarin waktu gue berangkat kerja bareng Miho, dia terbatuk2 tak jelas. langkahnya juga mulai gontai. gue masih belum yakin Miho sakit. sampe akhirnya pas sore hari, Miho udah bener2 g bisa melakukan perjalanan ke barat. kesempatannya jadi Buddha hilang. gue panik. gue bingung kudu gimana.

gue tanya temen gue yang lebih berpengalaman. di bilang Miho emang g enak badan dan kudu dibawa ke dokter.what??? dokter?? apakah tidak bisa ke praktisi kesehatan yang lain?? dokter mahal cuy! tapi akhirnya gue tetep nganter Miho ke dokter. gue emang takut dokter tapi gue lebih takut Miho kenapa-kenapa.bagi gue, Miho adalah segalanya. Miho yang selalu gue liat tiap bangun, Miho yang selalu nemenin gue kerja, Miho yang rela keujanan demi nganter gue ke kampus, Miho yang tiap malem jadi temen gue sepulang kuliah. Miho adalah alasan, kenapa gue melakukan ini semua. Gue g mau terjadi apa-apa sama Miho. cukup Asmiranda pergi, cukup Chelsea Olivia ninggalin gue, tapi Miho??? gue g tau seberapa bisa bertahan diri gue tanpa Miho,

Setelah diperiksa selama 30 menit, si dokter keluar. dan gue udah nyiapin mental baji berlapis tepung terigu buat nerima semua kemungkinan terburuk ini. kangker, tumor, gegar otak, hepatitis, kadas, kurap. pokoknya semuanya. si dokter mulai membuka mulutnya, gue nutup mata, si dokter ngumpet.
gue : 'gimana keadaan Miho Dok?'
Dokter : . . . .
gue : 'Miho kenapa Dok?'
Dokter : . . . .
Gue : 'Cepetan Dok, atau tidak saya bayar?!',
Dokter : 'Miho . . . . . . . . . g kenapa2!',
Gue : *shock. pingsan. bangun lag*. What???
Dokter : 'Anda terlalu belebihan. Miho tidak apa2',
Gue : 'g mungkin Dok. Miho pasti sakit!'
Dokter : 'Mungkin Anda yang sakit! Sakit jiwa!'
Gue : . . .

dan begitulah, Miho tidak sakit sama sekali. gue yang terlalu curigaan. maafkan gue Miho. gue sayang elo.

Note : *buat temen gue yang nyaranin gue ke dokter. siap2, Anda akana segera mendapatkan sandal lempar (lemparan sendal)*

Untuk direnungkan

terguncang,
tercengang,
semua mata tak sanggup memandang,
semua tangis tak berhenti berkumandang,

ketika merapi mengamuk marah,
maka kami hanya bisa menangis darah,
menanggung beban yang teramat susah,
dan gelisah,

mungkin ini azab Tuhan karena kita terlalu sombong,
atau sekedar peringatan karena otak terlampau kosong,

yang jelas ini ujian,
agar kita tetap sabar,
yang jelas ini ujian,
agar kesombongan tak melebar,

Tuhan tidak tuli,
mendengar semua yang kita risaukan,
Tuhan tidak tuli,
mendengar semua doa dan pengharapan,

Aksi = Reaksi

sejak mule kulia sebulan ++ yang lalu, kehidupan gue jadi super no rest. berangkat kerja jam setengah 7, pulang kulia jam 10. bener2 no rest dah. karena kulia ini jua berat badan gue kayaknya turun juga. dari yang kerempeng jadi cungkring. tapi positifnya, gue jadi bisa make celana yang udah gue museum kan beberapa bulan yang lalu.yah, g semua yang lo anggep negatif selalu ngedatengin kenegatifan.

oleh karena berat badan gue yang anjlok (aksi), gue pun melakukan reaksi. dan reaksi ini didukung sepenuhnya oleh temen2 di kantor (thanks a lot guys!).misalnya pada hari jumat kemarin, gue ada futsal bareng temen-temen kantor. sebelum futsal gue sarapan dulu, biar ntar tu bola futsal kagak bisa bertindak dzalim ma gue. satu porsi lontong sayur+telor+2 gorengan cukup membuat perut gue melebar beberapa mili.

abis futsal itu, gue ditawarin makan ketoprak ma temen-temen. sebenarnya gue udah mo nolak, tapi ntah kenapa kaki gue g mau diperintah. dan 'dengan sangat terpaksa' gue ikut makan ketoprak. perut gue sekarang melebar beberapa centi.

abis gitu nyampe kantor, ada susu. gue tau ini bakal buruk bagi celana gue, tapi kali ini tangan gue tiba-tiba ngambil tu susu. langsung dua. dan tambah satu lagi. 2 jam kemudian, waktunya makan siang. dan walopun ni perut udah meronta kepenuhan, tetep aja gue abis satu piring.

ini jelas positif buat ngedongkrak berat badan gue yang tadinya terjun. tapi dari kepositifan juga bisa menghasilkan sesuatu yang negatif. gue kudu beli celana baru.

Kasta (Warna) dalam agama Hindu

Dalam agama Hindu, istilah Kasta disebut dengan Warna (Sanskerta: वर्ण; varṇa). Akar kata Warna berasal dari bahasa Sanskerta vrn yang berarti "memilih (sebuah kelompok)". Dalam ajaran agama Hindu, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Dalam konsep tersebut diuraikan bahwa meskipun seseorang lahir dalam keluarga Sudra (budak) ataupun Waisya (pedagang), apabila ia menekuni bidang kerohanian sehingga menjadi pendeta, maka ia berhak menyandang status Brahmana (rohaniwan). Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu.

Dalam tradisi Hindu, Jika seseorang ahli dalam bidang kerohanian maka ia menyandang status Brāhmana. Jika seseorang ahli atau menekuni bidang administrasi pemerintahan ataupun menyandang gelar sebagai pegawai atau prajurit negara, maka ia menyandang status Ksatriya. Apabila seseorang ahli dalam perdagangan, pertanian, serta profesi lainnya yang berhubungan dengan niaga, uang dan harta benda, maka ia menyandang status Waisya. Apabila seseorang menekuni profesi sebagai pembantu dari ketiga status tersebut (Brahmana, Ksatriya, Waisya), maka ia menyandang gelar sebagai Sudra.

Warna yang utama
Brahmana
Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana diperoleh dengan menekuni ajaran agama sampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.

Ksatriya
Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.

Waisya
Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.

Sudra
Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brāhmana, Kshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra, maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan kontribusi.

Sedangkan ada dua kelompok lain, yaitu :
Paria : Adalah mereka yang tersingkirkan dalam masyarakat karena melakukan kesalahan besar,
Candala : adalah mereka yang berasal dari perkawinan antar warna

Di Indonesia (khususnya di Bali) sendiri pun terjadi kesalahpahaman terhadap sistem Catur Warna. Catur Warna harus secara tegas dipisahkan dari pengertian kasta. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Drs. I Gusti Agung Gde Putera, waktu itu Dekan Fakultas Agama dan Kebudayaan Institut Hindu Dharma Denpasar pada rapat Desa Adat se-kabupaten Badung tahun 1974. Gde Putera yang kini Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama mengemukakan[2]:
“ Kasta-kasta dengan segala macam titel-nya yang kita jumpai sekarang di Bali adalah suatu anugerah kehormatan yang diberikan oleh Dalem (Penguasa daerah Bali), oleh karena jasa-jasa dan kedudukannya dalam bidang pemerintahan atau negara maupun di masyarakat. Dan hal ini diwarisi secara turun temurun oleh anak cucunya yang dianggap sebagai hak, walaupun ia tidak lagi memegang jabatan itu. Marilah jangan dicampur-adukkan soal titel ini dengan agama, karena titel ini adalah persoalan masyarakat, persoalan jasa, persoalan jabatan yang dianugerahkan oleh raja pada zaman dahulu. Dalam agama, bukan kasta yang dikenal, melainkan "warna" dimana ada empat warna atau Caturwarna yang membagi manusia atas tugas-tugas (fungsi) yang sesuai dengan bakatnya. Pembagian empat warna ini ada sepanjang zaman ",

Dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Warna_%28Hindu%29

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

A. Pelapisan Sosial,
1. Pengertian
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam individu yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda yang akan membentuk suatu kelompok sosial. Dengan adanya kelompok-kelompok ini maka terbentuklah pelapisan masyarakat atau strata.
pelapisan masyarakat atau stratifikasi artinya pengelompokan masyarakat berdasar kedudukannya di dalam masyarakat. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat.

2. Terjadinya Pelapisan Sosial
Setidaknya ada dua cara terbentuknya pelapisan sosial,
a. Terjadi dengan sendirinya,
Pelapisan ini terjadi seiring dengan tumbuhnya masyarakat itu sendiri. Orang-orang memiliki kekuasaan dan status yang diakui masyarakat dengan sendirinya, tanpa adanya suatu sistem tertulis terlebih dahulu. Misalnya, karena usia tua, memiliki kepandaian lebih, memiliki bakat seni, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian kekuasaan yang dimiliki oleh setiap lapisan berfungsi sesuai dengan kemampuannya.
b. Terjadi dengan disengaja,
Pelapisan sosial yang disengaja dapat ditemui dalam struktur organisasi, pemerintahan, partai, dan lai-lain. Pelapisan ini biasanya bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa kelemahan sistem ini dibanding dengan pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya adalah :
- Pelapisan tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga sulit menyesuaikan dengan keadaan bila terjadinya perubahan-perubahan.
- Membatasi kemampuan seseorang, artinya meskipun seseorang sebenarnya memiliki kemampuan lebih, namun karena kedudukannya yang rendah, ia tidak dapat menunjukkan kemampuannya tersebut. Sebaliknya orang-orang yang tidak kompeten namun memiliki kedudukan yang tinggi tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Sistem Pelapisan Sosial
Ada dua macam pelapisan sosial berdasar sifatnya :
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat tertutup,
Dalam sistem ini, seseorang tidak bisa mengubah status sosialnya. Seseorang telah memiliki status saat kelahirannya. Sistem ini dapat kita lihat dalam sistem kasta yang ada di India, dan masyarakat Hindu, dan kadang-kadang di beberapa daerah berdasar ras.
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat terbuka,
Dalam sistem ini, seseorang memiliki status sosial berdasar kemampuan dan usahanya sendiri. hal ini sangat baik bagi pertumbuhan masyarakat, karena seseorang akan dapat bersaing dengan yang lain untuk mendapatkan kedudukannya yang lebih baik dengan meningkatkan kemampuannya.

B. Kesamaan Derajat,
1. Persamaan Hak,
Setiap orang memiliki hak masing-masing. Namun jika ia telah terjun di dalam masyarakat, hak seseorang menjadi terbatas karena dibatasi oleh hak orang lain. namun demikian ada beberapa hak yang memang merupakan pilihan pribadi dan tidak bisa dibatasi oleh orang lain. Ini disebut hak asasi.
Sealnjutnya hak-hak asasi ini dicantumkan dalam kesepakatan sedunia tentang hak-hak asasi manusia atau Declalration of Human Right. Isinya antara lain adalah :
Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2(1) : Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apa pun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan.
Pasal 7 : Sekalina orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas eprlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini.

2. Persamaan Hak dan Derajat di Indonesia,
di Indonesia, persamaan hak dan derajat ini juga tercantum jelas di Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 27 (1) : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan permerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,
Pasal 27 (2) : Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang.
Pasal 29 (2) : Negara menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk utnuk memeluk agamanya masing-maisng dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 31 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Belajar sambil Berkendara

meski gue udah lama melanglang buana di dunia jalanan, tapi gue baru resmi menjadi member of motorcycle driver beberapa bulan yang lalu. sebelumnya jabatan gue adalah menjadi aspal dan kadang-kadang trotoar. nah, selama beberapa bulan ini, banyak banget pelajaran yang bisa gue ambil dari jalanan ini. mo tau apa aja? saksikan kelanjutannya sesaat lagi . . . .

iklan . . .

oke, jadi hasil pembelajaran gue dari jalanan itu antara lain adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
artinya lo kudu selalu inget sama Allah, karena jalanan itu g dapat ditebak. gue sering ngedenger berita orang kecelakaan.dan setiap gue mulai jalan dengan Mio kesaangan gue, bayangan-bayangan buruk selalu terputar di pikiran gue. dan ujung-ujungnya hanya kepada Allah lah kita memohon keselamatan.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

di jalanan rasa kemanusiaan sangat mahal. kalo di jalanan, rasa kemanusiaan itu udah diganti dengan rasa permotoran. lo bakalan ngeliat kendaraan ngeklakson nenek-nenek yang mau nyebrang jalan. rasa kemanusiaan udah g ada direnggut oleh rasa permotoran,

3. Persatuan Indonesia,

Ini bisa ditemui di lampu merah. ketika satu kendaraan bunyiin klakson, kendaraan lain juga bakal bersatu bunyiin klakson. ketika mau maju juga mereka bersatu. g ada yang pengen ketinggalan. semuanya pengen di depan. bareng-bareng. bersatu,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,

sama kayak di atas, jadi sebelum mereka bersatu, pasti ada seorang yang ngepimpin mereka.

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,

di jalanan, lo bakalan jarang banget menemukan keadilan. semua orang ingin menang sendiri. kagak memperhatikan hak orang lain. misalnya ni ya, waktu itu lampu merah dan gue nylonong lurus aja. motor dari arah depan dan samping g ada yang mau ngalah. bener-bener g adil #gaplokAjaNeOrang. tapi bener, orang-orang di jalanan tu egois,

nah, itu tadi pembelajaran dari analisa problematika jalanan. di bawah ini gue kasih tips ringan (praktek) yang bisa lo terapin di jalanan agar tetap selamat sampai tujuan jiwa dan raga,

1. kalo di jalan raya, berkendaralah dengan kecepatan 40-60 km/ jam, kecuali ada hal-hal lain yang mengaharuskan lain. kalo lo berkendara di bawah 40 km/ jam, jiwa lo bakalan terusik, mental lo kudu kuat, karena seperti yang gue bilang tadi, pengendara hanya memiliki rasa permotoran. kalo lo berkendara di atas 60km/ jam, itu bakalan ngebahayain jiwa dan raga lo. jalanan g bisa ditebak, kadang lurus-lurus aja, kadang ada yang tiba-tiba berhenti.

2. pastikan rem berfungsi dengan baik,

3. jangan mengekor angkot dan bus umum. karakter mereka sulit ditebak. sering mereka menyalakan lampu kanan, tapi tiba-tiba nylonong ke kiri. Jika harus memilih angkot dan truk, pilihlah truk. karena bagaimanapun juga, kalo perang, truk tetep bakal menang.

4. kenakan semua alat pelindung diri : helm, sarung (tangan), alas kaki tertutup, celana tebel, pelindung dada, pelindung dari sinar UV, maskara, dan lain-lain. nyawa Anda jauh lebih penting,

5. bersabar dan kendalikan emosi dan nafsu Anda. Ketika dibalap, biasanya insting bersaing Anda akan meledak. kendalikan diri Anda. karena itu malah akan membahayakan anak istri Anda,

6. kendarai motor Anda, karena tips di atas tidak berlaku jika Anda berjalan kaki,

sekian, terima kasih,

Tentang Negeriku

ini adalah tentang negeriku,
ketika air mata mengalir mendawai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika tsunami menghantam mentawai,

ini adalah tentang negeriku,
ketika tangis warga menjadi ramai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika merapi terbatuk lunglai,

ini adalah tentang negeriku,
ketika luka melambai-lambai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika wakil rakyat tetap tersenyum santai,

ini adalah tentang negeriku,
ketika ego tak bisa diurai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika persatuan mulai tercerai berai,

ini adalah tentang negeriku,
ketika para pemimpinnya mulai lalai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika mimpi rakyat tlah menjadi bangkai,

ini adalah tentang negeriku,
ketika kesepahaman mulai bercerai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika kejujuran mulai terbengkalai,

ini adalah tentang harapanku,
bisa tersenyum di udara damai,
ini adalah tentang inginku,
indonesia menjadi negeri yang jaya permai,

-Tugas Softskill-WARTA WARGA-

Universitas Gunadarma adalah salah satu Universitas Swasta terbaik di Indonesia. Untuk menunjang seluruh kegiatan mahasiswa, maka dibuatlah sebuah sistem online. Kelebihan sistem ini adalah mahasiswa dan kampus/ dosen bisa saling berkomunikas satu sama lain, mengetahui semua informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan yang pasti dimana saja.

Website-website yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan ini sudah berjalan dengan baik. Diantaranya adalah :
1. BAAK News : Website yang berhubungan dengan administrasi perkuliahan,
2. Studentsite : Kamar pribadi mahasiswa.Disini mahasiswa bisa mendapatkan segala informasi dari kampus, mengerjakan tugas, menulis artikel, menyimpan data, dan lain-lain.
3. Virtual Class: Fasilitas untuk belajar materi perkuliahan secara virtual.
4. SAP : Mengetahui SAP seluruh mata kuliah yang ditawarkan
5. Warta Warga : Portal untuk menampung semua artikel dari mahasiswa,
6. Dan lain-lain.

Nah, dalam tulisan ini, saya akan sedikit mereview salah satu portal yang dimiliki Gunadarma, yakni Warta Warga.
Kenapa Warta Warga?ya g apa-apa. hehehe,

Warta Warga adalah portal yang berfungsi untuk menampung artikel-artikel/ tulisan dari seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Setiap tulisan digolongkan ke dalam beberapa kategori, seperti :
1. Adat-Istiadat,
2. Cerpen,
3. Disain dan Arsitektur,
4. Opini,
5. Puisi,
6. Dan masih banyak lagi,

Kelebihan dari portal ini adalah mampu menampung seluruh aspirasi (ceile) warga Gunadarma melalui tulisan. Hal ini menjadi bermanfaat, dikarenakan selain bisa mneyalurkan aspirasi dan opini, orang lain juga akan mendapatkan ilmu dari apa yang kita tulis.

Sedangkan kekurangannya, menurut saya (subyektif) adalah bagian untuk artikel terlalu kecil, sehingga sedikit mengganggu ketika mau membaca artikel. Sedikit saran dari pengamat bodoh (baca : saya) adalah dengan memimdahkan kategori di bagian atas website. Dan sedikit memperkecil kolom News/ Comments.

Udah segitu aja,
terima kasih,

Note.
Alamat Warta Warga : http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Sumpah Pemuda

Kami, putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia,
Kami, putra-putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
Kami, putra-putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,

well,
gue emang bukan orang hebat yang bisa menyumbangkan medali, prestasi, atau bahkan terasi buat bangsa ini. gue cuma orang bodoh yang benerin muka rusak sendiri aja g bisa,
well,
pemikiran-pemikiran gue emang g selevel dengan pemikiran pemuda pembela bangsa. mikir matematika aja udah pusing,
well,
gue emang bukan pemuda yang bisa memperjuangkan perbaikan nasib rakyat. memperjuangkan uang jajan buat diri sendiri aja g becus.naikan gaji saya!! turunkan harga!! *ngarep

so??
saat ini gue cuma bisa nyebarin semangat sumpah pemuda kepada semua pemuda (baik yang pemuda atau ngaku-ngaku muda) lewat blog ini misalnya, ato sms (tadi belum jam 6 paling g gue udah ngabisin 100 sms). yah, cuma itu yang bisa gue lakuin,

Apakah Kami Terlalu Dini Untuk Bekerja?

Umur gue sekarang 20 tahun. Dan gue lulus sekolah bulan Juni 2010. Mulai kerja Januari 2010. Saat mulai kerja umur gue 19 tahun. Dan jumlah jerawat gue tentu aja masih dikit.

jadi kali ini kita akan ngebahas jerawat gue. Tidak. maksud saya bisul gue. Sori, serius. Maksud gue uban gue. Dulu waktu udah mule kerja gue g pernah ada pikiran kayak gini 'Apakah kami terlalu dini untuk mulai bekerja?'. Tapi semenjak temen gue, Chuck sering mempertanyakan perihal dirinya yang memiliki jerawt lebih banyak dari gue, gue jadi terinspirasi buat beli pembersih muka. Jadi di blog nya si Chuck, dia sering nempel jerawatnya disitu. *Ngaco*. Jadi di Chuck sering mempertanyakan ke diri dia sendiri 'Apakah dia terlalu dini untuk bekerja?' Secara waktu dia mule kerja, umurnya baru 18 tahun. 18 tahun. malah ada juga temen gue masih 17 tahun udah kerja. Umur segitu biasanya orang-orang pada sibuk kuliah, dan perlu diketahui, ada perbedaaan besar antara 'Kulia/ Sekolah' dan 'Bekerja'. So many pressure, so many deadline, so many morning. Semenjak itulah, gue jadi ikutan mikir, 'Terlalu dini kah kami mule bekerja?' di usia 18/19 yang umumnya orang-orang masih dengan enaknya bangun jam 8 pagi, kuliah, sosialisasi dengan temen-temen, ngerjain tugas, main bareng, nonton, dan lain-lain yang 'anak kuliahan' banget. Beda banget sama kita, bangun jam 6 masuk kerja jam 7, pulang jam 4 sore. pulang, capek. tidur. belum kalo lagi banyak kerjaan, lembur. gitu seterusnnya. Stres, stres deh lo!

Pertanyaan yang sama "Apakah kami terlalu dini untuk bekerja?"

Tentang Pasal 33 Ayat 1

UUD 1945 adalah hukum tertinggi yang berlaku di negara kita, baru disusul dengan hukum-hukum yang lainnya seperti Undang-undang, kepres, PP, Perpu, perda, dan lain-lain. Hal in seharusnya membuat UUD 1945 menjadi peraturan yang istimewa, artinya, jika ada dua peraturan mengenai hal yang sama, maka yang harus diutamakan adalah peraturan yang ada di dalam UUD 1945 terlebih dahulu.

Nah, sesuatu yang agak mengusik pikiran adalah mengenai Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan bahwa
"Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat"
Dari kalimat ini paling tidak ada dua hal yang bisa disimpulkan,
1. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara,
2. Dipergunakan sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat.

saya tidak tahu, dan bila ada yang bisa menjawab, tolong share ilmunya,
1. Siapa yang melakukan penambangan di berbagai pusat tambang di Indonesia? Minyak bumi, emas, batu bara, dan lain-lain. Negara atau asing? Negara atau milik orang per orang?
2. Berapa kuasa negara atas semua kekayaan alam yang ada di Indonesia secara riil?
3. Dari yang dikuasai negara itu, berapa banyak yang digunakan "sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat"

Jika menggunakan hukum sebab akibat, dengan melihat akibatnya dulu, yaitu :
1. Paling tidak 14 % penduduk Indonesia tergolong miskin
--> menurut saya 14% ini tergolong sangat miskin. dan mungkin lebih dari 30% miskin saja. Soalnya saya yang bodoh, tidak tahu standar miskin itu seperti apa? Mungkin saja, orang yang berpenghasilan 30 ribu per hari digolongkan mampu. Walopun ia punya 3 tanggungan : istri dan dua anak. Padahal untuk hidup layak, paling tidak 30 ribu itu untuk satu orang menurut saya. Dari situs http://sosialbudaya.tvone.co.id/berita/view/38202/2010/05/04/inilah_14_kriteria_orang_miskin_versi_bps/ saya menemukan kriteria orang miskin menurut BPS. Kalau begitu seharusnya semua orang di desa saya diglongkan menjadi orang miskin, karena mayoritas memenuhi kriteria BPS ini. tapi nyatanya, di desa saya yang digolongkan orang miskin tak lebih dari 5%. Jadi? saya meragukan angka 14% untuk orang miskin di Indonesia. Dan tidak yakin pula dengan kebenaran dari BPS itu.
2. orang pribumi/ lokal yang berkerja di pertambangan-pertambangan itu kebanyakan bekerja sebagai buruh kasar, yang upahnya minim.
3. Indonesia sudah merdeka 65 tahun lebih.
Dari akibat di atas, mestinya ada sebab, mengapa itu bisa terjadi? Saya pribadi tidak tahu, karena saya orang bodoh. Mungkin jika pertanyaan di atas bisa terjawab, maka sebab dari akibat ini akan bisa ditemukan.

Lalu pertanyaan selanjutnya,
1. Apa makna dari Pasal 33 ayat 1 tersebut??
2. jika sudah ditemukan sebabnya, maukah merubahnya??
Maaf, saya orang bodoh,

Warga Negara dan Negara

Warga Negara dan Negara

A. Negara
1. Pengertian
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat.

Dari pengertian di atas,paling tidak ada dua macam tugas yang harus dilakukan oleh Negara, yaitu :
a. Mengatur dan menetrtibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain.
b. Mengatur dan menyatukan setiap golongan dalam masyarakat demi tercapainya tujuan bersama.

2. Sifat-Sifat Negara
Karena Negara merupakan kekuasaan tertinggi dalam masyarakat, maka Negara memiliki sifat-sifat khusus untuk mengatur ketertiban dalam masyarakat, yaitu :
a. Sifat Memaksa, artinya Negara memiliki kekuasaan untuk menggunakan kekuatan fisik secara legal untuk mengatur tercapainya ketertiban demi menghindari tindakan anarkhi.
b. Sifat Monopolo, artinya Negara memiliki kekuasaan tunggal untuk menetapkan tujuan bersama dalam masyarakat.
c. Sifat Mencakup Semua, artinya semua peruandangan-undangan menackup semua orang di dalam Negara tersebut tanpa terkecuali.

3. Bentuk Negara
Setidaknya ada dua macam bentuk Negara yang dianggap penting di dunia ini. Yaitu :
a. Negara Kesatuan
Adalahnegara yang merdeka dan berdaulat dimana kekuasaab untuk mengurus pemerintahannya ada di pusat. Ada dua macam system di Negara kesatuan, yakni:
1) Negara Kesatuan dengan system Sentralisasi
Di dalam system ini, segala urusan pemerintahan dan kekuasaan ada di tangan pusat.
2) Negara Kesatuan dengan system Desentralisasi
Artinya di dalam system ini Negara memberi kebebasan kepada setiap daerah untuk mengatur daerahnya sendiri-sendiri.
b. Negara Serikat
Adalah Negara yang merupakan penggabungan dari Negara-negara bagian yang memiliki kedaulatan dan kemerdekaan sendiri-sendiri. Adapun kekuasaan yang diserahkan biasanya hanya sebagian saja, sedangkan kekuasaan asli tetap ada di tangan Negara bagian tersebut. Biasanya kekuasaan yang diberikan adalah yang berhubungand engan kerjasama luar negeri, pertahanan, dan keuangan pusat.

4. Unsur Negara
Unsur- unsur suatu Negara adalah sebagai berikut :
a. Ada wilayahnya
b. Ada rakyatnya
c. Ada pemerintahannya
d. Memiliki Kedaulatan
e. Diakui oleh Negara lain.

B. Warga Negara
Unsur penting dalam suatu Negara adalah rakyat. Untuk itulah pertauran dan pelayanan kerakyatan harus diutamakan.
1. Pengertian
Menurut UUD yang dimaksud dengan warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.

2. Asas Kewarganegaraan
Untuk menentukan siapa saja yang berhak menjadai warga Negara Indonesia, setidaknya ada dua asas yang bisa digunakan, yakni :
a. Kriteria kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut dengan ius sanguinis. Di dalam asas ini seseorang memperoleh kewarganegaraan berdasarkan kewarganergaraan orang tuanya tanpa memandang tempat kelahirannya.
b. Kriteria kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau disebut ius soli, yang artunya seseorang memperoleh kewarganegaraan berdasarkan dimana isa dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga Negara daerah itu.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan kewajiban warga Negara sepenuhnya diatur oleh UU. Diantaranya adalah :
a. Pasal 27 (1) : setiap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan itu denga tidak ada kecualinya.
b. Pasal 27 (2) : Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. (dan pasal 28 a- j)
d. Pasal 29 (2) : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menururt agamanaya dan kepercayaannya itu.
e. Pasal 30 (1) : Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pemberlaan Negara
f. Pasal 33 (3) : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

"Kulia ini mengganggu kerjaanku"

minggu ini dan insyaAllah minggu depan adalah minggu mampus buat gue. semua ini berawal tidak lain dan tidak beda adalah karena gue dapet sms dari ketua kelas gue di kampus,
"Besok, Minggu ada praktikum jam setengah 4 di kampus E gedung 5 lantai 2 ruang 1",
what???? Minggu?? kulia?? gila! gue mesti salah baca. gue baca lagi sms dari sang kepala suku,
"Besok, Minggu ada praktikum jam setengah 4 di kampus E gedung 5 lantai 2 ruang 1",
sama aja,
gue baca dari belakang,
"1 gnaur 2 iantal 5 gnudg E sumpak id 4 hangetes maj mukitkrap ada unggim ,koseB"
gue malah jadi bingung sendiri,
hah, akhirnya gue ke kantor kelurahan buat bilang "ya sudahlah",

hari minggu gue berangkat kulia, dan inilah awal dari segala awal yang mengawali semua penderitaan gue. tu dosen bilang "Buat dikumpulin minggu depan, laporan pendahuluan, laporan akhir. minggu depan ada kulia pagi jam setengah 10 dilanjutkan kulia sore jam setengah 4".
inilah penderitaan anak kulia,

minggu depannya gue berangkat kulia minggu lagi, dan inilah resume tugas yang harus dikumpulkan minggu depan :
1. Makalah VQB &VB
2. laporan pendahuluan 1
3. laporan akhir 1
4. laporan pendahuluan 2
5. laporan akhir 2
6. Makalah PKn
7. tugas matematika,
dan paginya gue kerja, malemnya kulia. sabtu minggu ada jadwal kulia juga. lalu kapan gue belajar masaknya?? gue pengen lari dari kenyataan buruk ini, tapi ibu kantin dikantor gue menghalangi. gue masih ngutang sama ibu kantin. saking banyaknya tu tugas, temen gue sampe muntah2. beneran. menurut penerawangan gue sih, tu anak mau bunuh diri dengan mencampur oralit+tugas yang sebabrek itu,

dan si suatu malem, gue dapet sms dari temen gue di semarang,
"kulia ini mengganggu kerjaanku",
buset!!! kenapa kulia kalo gitu bang?
tapi bener juga sih,
"kulia ini mengganggu kerjaanku",
terlebih mengganggu hidup gue,
kalo idup kayak gini terus, gue yakin g bakal dapet istri,

Opini Pemuda Bodoh tentang Pemuda

Sebuah Opini Tentang Pemuda

Pemuda. Di tangan mereka lah bangsa ini kelak akan diamanatkan. Sebuah tugas berat yang harus dipikul oleh generasi muda kelak. Untuk itulah segala persiapan yang mungkin diberikan harus diberikan. Pendidikan dan pengembanagan potensi diri dari generasi muda harus terus dipupuk dan dibina. Agar nantinya muncul para pemuda yang benar-benar siap membawa masa depan bangsa. Inilah tugas yang diamanatkan kepada generasi muda. Untuk itulah kesempatan dan kebebasan untuk generasi muda harus dibuka lebar-lebar.

Namun rasanya kebebasan yag diberikan kepada generasi muda disalahgunakan dan disalahartikan oleh generasi muda secara umum. Saya pribadi seorang pemuda. Namun pemuda bodoh, sehingga mungkin saya yang salah mengartikan kebebasan itu.

Tidak diragukan lagi,pemuda adalah manusia yang penuh daya kritis. Pemuda melihat banyak kekurangan disana-sini di dalam masyarakat dan pemerintahan pada khususnya. Mereka protes menuntut pembenaran dengan cara berdemo misalnya. Namun ayng saya lihat selama ini adalah :
1. Mereka berpikir jangka pendek.
2. Hanya protes, tak ada solusi.
3. Mengabaikan norma dan hak orang lain.
4. Pandai berbicara.

Disini saya akan memberikan dua contoh :
1. Saat berdemo, kreatifitas para pemuda mengalir dengan hebatnya. Bendera, foto Presiden/ tokoh-tokoh Negara, lambang-lambang Negara, diinjak-injak, dibakar, bahkan *maaf* dikencingin. Saya kira ini adalah tindakan bodoh. Mereka tidak berpikir bahwa bendera, presiden, dan lambang-lambang Negara adalah symbol kedaulatan Negara. Jika mereka menginjak-injak foto presiden misalnya, apakah itu sama halnya dengan menginjak-injak harga diri bangsa?? Atau menyamakan foto-foto Presiden/ tokoh-tokoh Negara dengan hewan misalnya. Memangnya Anda mau dipimpin oleh hewan?? Saya tidak.
2. Beberapa hari yang lalu saya sempat melihat tayangan di TV yang pemerannya dalah para pemuda yang membahas permasalahan-permasalahn bangsa. Disitu ada nara sumber seorang staff khusus Presiden. Apa yang saya tidak suka? (bahkan muak, dan jijik, dan juga malu sebagai seorang pemuda) :
a. Sang pemuda memberi pertanyaan. Staff Presiden menjawab. Belum selesai menjawab, selalu dipotong oleh argument-argumen si pemuda yang memojokkan. Nara sumber tidak diberi kesempatan untuk membela.
b. Ketika si narasumber kesal karena penjelasannya selalu dipotong, mencoba membela diri dengan berkata dengan sopan ‘maaf, saya belum selesai’. Si pemuda justru menjawab, “Maaf Pak, disini saya BOSNYA’. Waktu itu pula saya malu. Benar-benar malu. Inikah pemuda??? Dimana etika Anda?
c. Selanjutnya ketika diberi pertanyaan selanjutnya, si staff menjawab dengan sngkat (karena tak mau terpotong dan malah menimbulkan salah tafsir di masyarakat saya kira). Tapi si pemuda malah berkata “kenapa Bapak Staff tidak mau menjelaskan secara gambling”. Setelahitu saya ganti channel TV.

Dari sini paling tidak, kita bisa mengambil beberapa point yang bisa dikritisi dari generasi muda :
a. Selalu mengatasnamakan kebebasan dalam segala aksinya. Padahal yang perlu diingat adalah, ORANG LAIN JUGA MEMILIKI KEBEBASAN DAN HAK. Jadi, ketika mengkritisi seseorang, lakukanlah dengan baik dan sadar etika serta hormati hak orang lain.
b. Belajar berpikir jangka panjang. Atau paling tidak menengah. Karena biasanya seorang pemuda itu heboh dengan sesuatu yang update, lalu meninggalkannya begitu saja.
c. Lebih sering melakukan pembenaran terhadap pendapat pribadi yang belum tentu kebenarannya, daripada menguji kebenaran dari pendapatnya itu.
d. Keras kepala dan tidak mau menerima kritisi dari orang lain.
e. Dan yang terakhir adalah “HORMATI ORANG LAIN”. Gunakan etika, logika, hati nurani, dan sesuaikan dengan peraturan yang ada.

Ini hanya opini dari pemuda bodoh. Dan tolong hormati opini saya. Karen pemuda bodoh juga punya kebebasan berpendapat. Hehehe,

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda dan Sosialisasi

1. Definisi Pemuda
Pemuda adalah suatu kelompok manusia yang digolongkan berdasar usia, yang mana ada diantara usia anak dan usia dewasa, atau apabila dikonversi ke dalam tahun, adalah sekitar 14 hingga 22 tahun.
Namun pengertian ini kadang bisa mengalami perluasan, karena orang yang berkecimpung di dunia politik dan berusia 40 tahun misalnya, ini masih digolongkan ke dalam usia muda atau pemuda.
Jadi secara awam dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pemuda dapat diartikan ke dalam suatu golongan di suatu kelompok yang jam terbang/ pengalamannya masih tergolong baru.
Nah dalam pembahasan ini kita tidak akan membahas tentang pengertian pemuda yang kedua/ dalam arti luas. Kita akan membahas tentang pemuda yang sebenarnya, yaitu pemuda yang usianya berkisar antara 14-22 tahun.

2. Pemuda dan Identitas
Tidak salah jika orang mengatakan bahwa masa muda adalah masanya mencari identitas. Karena memang benar, di masa inilah seseorang mulai mencari siapa sebenarnya mereka. Pemikiran mereka mulai berkembang dari usia anak-anak yang hanya berpikir tentang hari ini saja menuju usia dewasa yang telah matang cara berpikirnya. Di usia inilah, seseorang mencari-cari seperti apa hidup yang ia inginkan, seperti apa ia harus menjalani kehidupannya, dan seperti apa masa depannya kelak.
Banyak masalah yang muncul di masa ini sebagai semacam tes awal bagi seseorang untuk menuju masa dewasanya. Semacam seleksi alam, apabila seseorang bisa melalui masa ini dengan baik, ia akan lebih siap menghadapi masa depannya. Dan sebaliknya, apabila ia tidak mampu, maka hidup dan kehidupannya akan menjadi tidak teratur, dan bahkan dapat menimbulkan keputus asaan. Untuk itulah pembinaan potensi dan pengembangan diri mutlak diberikan. Terutama oleh orang tua dan keluarga sebagai orang-orang terdekat, lingkungan sekitar, dan masyarakat. Karena di tangan para pemuda lah amanat pembangunan bangsa ini akan diserahkan.
a. Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Menurut Ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978,pola dasar dari pembinaan dan pengembangan generasi muda didasarkan pada :
- Landasan idiil : Pancasila
- Landasan Konstitusional : UUD 1945
- Landasan Strategis : GBHN
- Landasan Historis : Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Landasan normative : Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Pembinaan dan pengembanagn generasi muda menjadi hal yang sangatlah penting karena selain pemuda adalah ujung tombak pembangunan bangsa, pemuda juga memiliki kreatifitas dan pikiran kritis yang sangat dibutuhkan bagi kemajuan bangsa.

b. Masalah dan Hambatan Generasi Muda
Berbagai masalah tentang kepemudaan yang ada saat ini antara lain :
1. Dirasa menurunnya jiwa nasionalisme danpatriotisme.
2. Kekhawatiran tentang masa depan generasi muda
3. Tidak seimbangnya antara jumlah pemuda dan fasilitas pendidikan dan pengembangan diri bagi para pemuda. Hal ini menjadi sangat riskan, karena jika generasi muda tidak memiliki tempat untuk mengekspresikan diri mereka, bis ajadi mereka akan terjebak di dalam lingkungan yang salah.

c. Potensi Generasi Muda
Seperti kita ketahui bersama bahwa pemuda pastilah memiliki potensi yang ada di dalam mereka. Beberapa potensi yang ada di dalam diri para pemuda diantaranya adalah :
1. Daya kritis
Umumnya, kehidupan para pemuda belum tertata rapi sesuai dengan norma masyarakat. Hal ini lah yang menyebabkan pemuda dapat menilai kekurangan yang ada di dalam masyarakat, dan secara wajar akan berusaha mengubahnya.
2. Kreatifitas
Tidak dipungkiri, bahwa ide-ide dan kreatifitas selalu muncul di otak para pemuda. Pemikiran para pemuda yang masih suka melompat-lompat dan tidak pasti justru dapat memberikan ide-ide baru yang mungkin tidak akan terpikirkan jika pikiran mereka sudah tertata sesuai aturan.
3. Keberanian dalam mengambil resiko
Pada umumnya pemuda tidak akan berpikir dua kali dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Dampak positifnya, mereka dapat selalu mencoba dan belajar. Dampak negatifnya adalah jika keberanian mereka tidak diimbangi dengan logika dan peraturan yang telah ada, maka akan menimbulkan permasalahan social.
4. Optimis dan semangat
Seperti kata Roma Irama, “masa muda masa yang berapi-api”. Karena memang benar, orangmuda cenderung lebih bersemangat dalam melakukan seseuatu yang baru.
5. Kemampuan beradaptasi dan penguasaan ilmu
Tidak diragukan lagi bahwa generasi muda cenderung lebih mudah untuk menguasai ilmu baru. Hal ini wajar, karena tugsa seorang pemuda adalah mempersiapkan dirinya dengan ilmu pengetahuan.

3. Pemuda dalam Masyarakat
Masyarakat adalah tempat yang paling baik bagi pemuda untuk belajar. Karena disinilah nantinya para pemuda akan berakhir, yaitu hidup di tengah-tengah masyarakat. Dari sinilah akan muncul pemimpin-pemimpin baru. Jika seorang pemuda cenderung tidak peduli dengan lingkungannya dan enggan bersosialisasi di dalam masyarakat, maka tidak akan lahir seorang pemimpin. Dan apa jadinya Negara ini jika tidak ada pemimpin yang bisa mengkomando bangsa ini? Disinilah tujuan akhir seorang pemuda. Menjadi garda depan pembangunan bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik lagi.

Mimpi Gue- The Legend of Bali Rocks

tadi malem gue mimpi. g ada angin g ada bencong, tiba-tiba gue mimpi hal yang bener-bener di luar apa yang gue pikiran. begini cerita yang gue inget.

sepasang tangan menjangkau sebuah buku. buku tua bersampul coklat bercampur debu. tak jelas apa yang tertulis. yang terbaca hanya beberapa kata 'The Legend . . . .ks'. seoarang muda tiba-tiba terlempar di sebuah lembah hijau. sangat hijau. sangat indah. namun tiba-tiba lembah itu berubah seketika. bom, tembakan, asap bercampur menjadi satu. lembah ini diserang. tapi oleh siapa?bahkan disini tak ada seorang pun. dari balik pesawat yang digunakan, orang muda itu bisa membaca dengan jelas 'EROPA'. lembah hijau hancur.

orang muda itu menatap langit. dan waktu serasa tersedot ke depan. dunia sudah tak seperti sekarang. ini adalah dunia masa depan. gedung-degung transparan, mobil-mobil terbang, pakaian perak. semua nya terlihat 'canggih' dan 'modern'. si orang muda masuk ke sebuah ruangan rapat. tak sengaja ia mendengar 'waspada dengan Indonesia'.

si orang muda kembali tersedot dalam masa depan kembali. kini ia berada di tengah-tengah orang berdasi. sebuah koran melayang di depan matanya. disana tertulis, 'Indonesia masuk parlemen'. si orang muda tampak kebingungan. tak ada bahasa inggris disini. yang ada adalah bahasa arab.

dirinya melayang.'dunia adalah Indonesia'. Sebuah pandangan tiba-tiba terhampar di depannya. semuanya kini jelas. beberapa tahun yang lalu, seluruh negara di dunia diinvasi oleh orang-orang yang menamakan dirinya Eropa. namun bukan seperti penjajahan yang membuat negara lain menderita. justru dari situlah dunia berkembang. Berkat invasi Eropa, kemajuan teknologi menyebar ke seluruh dunia. Dunia menjadi satu negara, dengan Eropa sebagai kepala negaranya. Beberapa tahun kemudian, Indonesia muncul sebagai anggota parlemen. Indonesia memilih bergabung dengan dunia Arab, dan memunculkan seorang pemuda di dalam parlemen tersebut. Eropa tak sanggup menolaknya. Tahun-tahun berikutnya semakin banyak orang Indonesia yang menjadi anggota parlemen. Orang-orang Arab mulai menyebut dirinya Indonesia pula. tahun berikutnya Indonesia menjadi pimpinan parlemen, mengambil alih dari orang Eropa yang awalnya mendominasi. dari situlah muncul gagasan 'dunia adalah Indonesia'. Semua sama, tak ada penjajah dan dijajah.

si orang muda kembali tersedot. namun kini ia tak tahu tersedot ke masa lalu, atau ke masa depan. kini dirinya ada di atas sebuah menara atau candi atau apalah. bentuknya seperti piramid Itza, tapi memiliki ukiran yang sangat khas. khas Bali. dari situ muncul seseorang. dirinya. ya, dirinya yang lain. ia masuk ke dalam sebuah goa diantara celah-celah candi. Disitu tertulis 'The Legend of Bali Rocks'. itulah pusat Candi. Itulah pusat Indonesia. Itulah pusat dunia. dimana dari situlah seorang muda muncul, membebaskan dunia dari cengkraman Eropa.

Buku kembali tertutup.

Note :
1. bentuk goa nya seperti goa gajah di Bali,


2. Sedang bentuk piramid nya seperti piramid Itza di Meksiko.


3. Gabungan arsitektur keduanya. Dan perluas lahannya hingga sebesar 4/5 kali luas borobudur.


Individu, Keluarga, dan Masyarakat,

Secara realistis kehidupan di masyarakat terbagi-bagi ke dalam beberapa kelompok atau sub masyarakat. Meskipun hal ini bersifat diskriminatif, tapi pada kenyataannya masayarakat sendirilah yang mengkotak-kotakkan diri mereka sendiri. Pengelompokkan bisa didasarkan pada perbedaan ekonomi, jabatan, suku, cita-cita, agama, dan lain-lain. Sebagai contoh, di kota Jakarta, walaupun seluruh penduduknya disatukan oleh istilah 'masyarakat Jakarta', namun pada kenyataan di lapangan mereka tetap menelompokkan diri menjadi sub-sub masyarakat, seperti masyarakat elit, masyarakat menengah, masyarakat Betawi, masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, dan berbagai keompok-kelompok lainnya. Mengapa ini bisa terjadi? secara mendasar hal ini didasarkan pada sifat individu personal yang merasa cocok/ memiliki kesamaan dengan A namun tidak dengan B. Di sisi lain, mungkin orang lain cocok dengan B namun tidak dengan A. Tapi di atas itu semua, mereka memiliki satu kesamaan yang bisa menyatukan mereka. Misalnya sama-sama tinggal di wilayah tertentu. Seperti jika kita ingin tahu sifat suatu benda, maka kita harus tahu sifat atom penyusunnya. Maka untuk memahami keadaan suatua masyarakat, kita harus tahu unsur penyusunnya. Apa saja penyusun masyarakat?

1. Individu,
Individu adalah unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu diartikan sebagai bagian terkecil dari masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Atau dengan kata lain individu adalah unsur dasar dari sebuah masyarakat. Pada dasarnya setiap individu memiliki karakteristik yang khas. Kesamaan karakter dan tujuan biasanya akan menjadikan dua atau lebih individu bergabung membentuk suatu kelompok masyarakat tertentu.

Karakter adalah ciri/ sikap/ sifat yang membedakan seorang individu dengan individu lain. Karakter seseorang akan sangat mempengaruhi terhadap masyarakat seperti apa yang akan ia masuki. Karakter individu pada dasarnya ditentukan oleh dua hal, yaitu Pendirian Navistik dan Pendirian Empiris-Environmentalistik.
- Pendirian Navistik adalah karakter yang dimiliki seseorang sejak lahir. Karakter ini biasanya diwarisi dari keduaorang tuanya, idealime diri, dan faktor dari dalam diri individu tersebut.
- Pendirian Empiris-Environmentalistik adalah karakter pembentuk seseorang yang berasal dari luar dirinya atau dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan tidak hanya dilihat dari dimana ia tinggal, tapi juga dari semua hal yang pernah ia lihat, dengar, atau rasakan yang mempengaruhi karakternya.

Di dalam pembentukan karakter ini, individu biasanya akan melalui bebrapa tahap pertumbuhan/ proses. Menurut ahli psikologi, pertumbuhan ini terbagi ke dalam 4 kelompok berdasar umur.
a. Masa Vital (0-2 tahun) : Pada masa ini seorang individu menggunakan fungsi-fungsi biologis pada dirinya untuk belajar dari lingkungannya.Pada masa ini, karakter masih belum sepenuhnya terbentuk, karena seorang individu masih berusaha mengenali lingkungan dan dirinya sendiri.
b. Masa Estetik (2-7 tahun) : Pada masa ini nilai-nilai moral dan estetik baiknya mulai ditanamkan. Karena di masa inilah seorang individu mulai membiasakan diri dengan apa yang ia pelajari. Di usia ini pengaruh Pendirian Empiris-Environmentalistik akan sangat besar. Karakter dasar seseorang biasanya terbentuk pada usia ini.
c. Masa Intelektual (7-14 tahun) : Seorang individu benar-benar akan belajar dan menyerap apa yang ia dapat di usia ini. Mereka mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya.
d. Masa Sosial (14-22 tahun) : di masa ini pencarian jati diri mencapai puncaknya dengan menggabungkan idealisme dirinya dan dengan keadaan masyarakat di lingkungannya. Di masa ini biasnya seorangindividu memutuskan akan begabung dengan kelompok mana dirinya.

Setelah melewati masa-masa itu, biasanya seorang individu akan mantap dan telah siap untuk bergabung dengan masyarakat secara total. Memiliki karakter yang khas, dan bergabung dengan kelompok yang sesuai serta membentuk kelompok terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga.

2. Keluarga
a. Pengertian
kata keluarga berasal dari bahasa sansekerta, kula dan warga yang berarti anggota atau kelompok kerabat. Secara pengertian, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga. Menurut Salviciond an Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih pribadi/individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan, pengangkatan, hidup dalam satu rumah tangga yang saling kertergantungan dan menjalankan perannya masing-masing dalam sebuah kelaurga.

b. Tipe Keluarga,
secara garis besar ada dua tip keluarga yaitu :
- Keluarga inti yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak
- Keluarga Luas yang meliputi hubungan kakek, nenek, paman, keponakan, dan lain-lain.

c.Fungsi Keluarga
- Fungsi Pendidikan
- Fungsi Sosial
- Fungsi Fungsi Perlindungan
- Fungsi Perasaan
- Fungsi Agama
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi Rekreatif
- Fungsi Bilogis
- Memberikan kasih sayang

d. Pola Otoritas
Pola otoritas berhubungan dengan siapa pemimpin/ pemegang keputusan dalam keluarga. Ada tiga tipe otoritas dalam keluarga.
- Patriarkal : otoritas ada di tangan seorang Suami,
- Matriarkal : otoritas ada di tangan seorang Istri,
- Equalitarian : otoritas seimbang antara Suami dan Istri

3. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memnbentuk suatu kelompok tertentu yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Biasanya berada dalam satu wilayah tertentu. Seperti masyarakat Jawa, Masyarakat Sunda, Masyarat Bali, dan lain-lain.

4. Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Dari pengertian-pengertian mengenai individu, keluarga, dan masyarakat, kita dapat mengambil suatu hubungan antara ketiga istilah di atas. Bahwa individu yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama serta memiliki saling ketergantungan akan membetuk sebuah keluarga. Pembentukan keluarga ini bisa terjadi karena keturunan, perkawinan, pengangkatan, dan lain-lain. Selanjutnya kelompok terkcil dari masyarakat ini membentuk kelompok yang lebih besar yaitu masyarakat. Biasanya masyarakat ini terbetuk karena sama-sama tinggal di suatu wilayah tertentu. Namun karena begitu beragamnya karakteristik dari setiap individu di masyarakat, maka kelompok masyarakat tadi akan membentuk kelompok masyarakat yang lebih kecil yang dapat menampung aspirasi dan tujuan mereka. Hal ini jika tidak dikendalikan akan berbahaya bagi kelangsungan masyarakat itu sendiri, karena bisa menimbulkan perpecahan di dalam suat masyarakat.