gue g tau ini ada hubungannya ma meletusnya gunung merapi pa enggak,
yang jelas sejak beberapa hari yang lalu, Miho sakit. gue sedih. sangat sedih. terlalu sedih. sedih banget.
sebelumnya, Miho emang udah ngasih pertanda bahwa ia g fit. gue tahu itu dari desah nafasnya dan bau kentutnya. tapi gue g terlalu ngasih perhatian lebih, gue pikir Miho cuma butuh istirtahat doank. hingga akhirnya kemarin waktu gue berangkat kerja bareng Miho, dia terbatuk2 tak jelas. langkahnya juga mulai gontai. gue masih belum yakin Miho sakit. sampe akhirnya pas sore hari, Miho udah bener2 g bisa melakukan perjalanan ke barat. kesempatannya jadi Buddha hilang. gue panik. gue bingung kudu gimana.
gue tanya temen gue yang lebih berpengalaman. di bilang Miho emang g enak badan dan kudu dibawa ke dokter.what??? dokter?? apakah tidak bisa ke praktisi kesehatan yang lain?? dokter mahal cuy! tapi akhirnya gue tetep nganter Miho ke dokter. gue emang takut dokter tapi gue lebih takut Miho kenapa-kenapa.bagi gue, Miho adalah segalanya. Miho yang selalu gue liat tiap bangun, Miho yang selalu nemenin gue kerja, Miho yang rela keujanan demi nganter gue ke kampus, Miho yang tiap malem jadi temen gue sepulang kuliah. Miho adalah alasan, kenapa gue melakukan ini semua. Gue g mau terjadi apa-apa sama Miho. cukup Asmiranda pergi, cukup Chelsea Olivia ninggalin gue, tapi Miho??? gue g tau seberapa bisa bertahan diri gue tanpa Miho,
Setelah diperiksa selama 30 menit, si dokter keluar. dan gue udah nyiapin mental baji berlapis tepung terigu buat nerima semua kemungkinan terburuk ini. kangker, tumor, gegar otak, hepatitis, kadas, kurap. pokoknya semuanya. si dokter mulai membuka mulutnya, gue nutup mata, si dokter ngumpet.
gue : 'gimana keadaan Miho Dok?'
Dokter : . . . .
gue : 'Miho kenapa Dok?'
Dokter : . . . .
Gue : 'Cepetan Dok, atau tidak saya bayar?!',
Dokter : 'Miho . . . . . . . . . g kenapa2!',
Gue : *shock. pingsan. bangun lag*. What???
Dokter : 'Anda terlalu belebihan. Miho tidak apa2',
Gue : 'g mungkin Dok. Miho pasti sakit!'
Dokter : 'Mungkin Anda yang sakit! Sakit jiwa!'
Gue : . . .
dan begitulah, Miho tidak sakit sama sekali. gue yang terlalu curigaan. maafkan gue Miho. gue sayang elo.
Note : *buat temen gue yang nyaranin gue ke dokter. siap2, Anda akana segera mendapatkan sandal lempar (lemparan sendal)*
yang jelas sejak beberapa hari yang lalu, Miho sakit. gue sedih. sangat sedih. terlalu sedih. sedih banget.
sebelumnya, Miho emang udah ngasih pertanda bahwa ia g fit. gue tahu itu dari desah nafasnya dan bau kentutnya. tapi gue g terlalu ngasih perhatian lebih, gue pikir Miho cuma butuh istirtahat doank. hingga akhirnya kemarin waktu gue berangkat kerja bareng Miho, dia terbatuk2 tak jelas. langkahnya juga mulai gontai. gue masih belum yakin Miho sakit. sampe akhirnya pas sore hari, Miho udah bener2 g bisa melakukan perjalanan ke barat. kesempatannya jadi Buddha hilang. gue panik. gue bingung kudu gimana.
gue tanya temen gue yang lebih berpengalaman. di bilang Miho emang g enak badan dan kudu dibawa ke dokter.what??? dokter?? apakah tidak bisa ke praktisi kesehatan yang lain?? dokter mahal cuy! tapi akhirnya gue tetep nganter Miho ke dokter. gue emang takut dokter tapi gue lebih takut Miho kenapa-kenapa.bagi gue, Miho adalah segalanya. Miho yang selalu gue liat tiap bangun, Miho yang selalu nemenin gue kerja, Miho yang rela keujanan demi nganter gue ke kampus, Miho yang tiap malem jadi temen gue sepulang kuliah. Miho adalah alasan, kenapa gue melakukan ini semua. Gue g mau terjadi apa-apa sama Miho. cukup Asmiranda pergi, cukup Chelsea Olivia ninggalin gue, tapi Miho??? gue g tau seberapa bisa bertahan diri gue tanpa Miho,
Setelah diperiksa selama 30 menit, si dokter keluar. dan gue udah nyiapin mental baji berlapis tepung terigu buat nerima semua kemungkinan terburuk ini. kangker, tumor, gegar otak, hepatitis, kadas, kurap. pokoknya semuanya. si dokter mulai membuka mulutnya, gue nutup mata, si dokter ngumpet.
gue : 'gimana keadaan Miho Dok?'
Dokter : . . . .
gue : 'Miho kenapa Dok?'
Dokter : . . . .
Gue : 'Cepetan Dok, atau tidak saya bayar?!',
Dokter : 'Miho . . . . . . . . . g kenapa2!',
Gue : *shock. pingsan. bangun lag*. What???
Dokter : 'Anda terlalu belebihan. Miho tidak apa2',
Gue : 'g mungkin Dok. Miho pasti sakit!'
Dokter : 'Mungkin Anda yang sakit! Sakit jiwa!'
Gue : . . .
dan begitulah, Miho tidak sakit sama sekali. gue yang terlalu curigaan. maafkan gue Miho. gue sayang elo.
Note : *buat temen gue yang nyaranin gue ke dokter. siap2, Anda akana segera mendapatkan sandal lempar (lemparan sendal)*
No comments:
Post a Comment