Pada dasarnya manusia(individu) memiliki sifat ingin bersama orang lain. Oleh karena itulah manusia disebut juga sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa bertahan hidup.
Kemampuan seseorang untuk bisa bergaul dengan manusia lain/ bersosialisasi juga dinilai sebagai hal yang wajib jika kita ingin masuk ke dalam 'daftar masyarakat'. Sedangkan orang-orang yang tidak/ kurang pandai bersosialisasi dianggap sebagai orang 'tidak wajar'. Entah itu sombong, tertutup, dan lain-lain. Yang intinya orang yang kurang bisa bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya biasanya dianggap sebagai anggota masyarakat kelas dua.
Hal inilah yang terkadang membuat sakit hati orang-orang kelas dua ini. Masyarakat menilai mereka sebagai individu lain, dan bukan anggota dari mereka. Padahal sebenarnya, jika kita bisa membuka diri dan mencoba memahami orang-orang ini, maka tak kan ada penomorduaan ini.
Lalu kenapa beberapa orang memilih untuk tertutup dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat? Sebenarnya kata memilih disini sedikit kurang tepat. Pada awalnya mereka tidak memilih untuk tertutup. Keadaanlah yang memaksa mereka untuk memilih tindakan ini. Bagaimana penjelasannya? Pada awalnya orang-orang yang cenderung tertutup ini mayoritas ingin bergabung dengan orang-orang normal pada umumnya. namun karena keterampilan bersosialisasi mereka yang 'kurang', lama-kelamaan masyarakat tidak tertarik dengan mereka dan mengacuhkan keberadaan mereka. Bagaimana perasaan Anda jika setiap hari ada orang yang sama menanyakan hal yang sama? Anda tidak akan tertarik pada orang semacam ini bukan? membosankan bukan? Tapi inilah yang dilakukan orang-orang tertutup ini. Mereka tak punya cukup referensi untuk bsekedar ercakap-cakap. Pada keadaan inilah orang-orang tertutup biasanya putus asa dan akhirnya 'memilih' untuk menyendiri.
Mungkin pertanyaan selanjutnya adalah 'kenapa mereka tidak mencoba bersosialisasi lagi?'. maka jawabannya adalah, sebenarnya mereka sudah mencoba. tapi biasanya gagal. kenapa? karena keterampilan bersosialisasi itu alami. tidak semua orang memilikinya. Kebanyakan dari mereka tidak bisa mengawali percakapan. Mereka menunggu orang lain untuk memulai percakapan.
Nah, keadaan ini biasanya menimbulkan rasa bosan di kalangan orang-orang tertutup ini dan mencoba untuk mengalihkan perhatiannya dari bersosialisasi tadi ke hal lain. Ada orang yang betah berada di depan komputer selama berjam-jam (dalam artikel ini social network di dunia maya bukan termasuk bersosialisasi). Atau mengerjakan soal sains, menggambar, membaca buku, dan lain-lain. Hal ini biasanya akan menjadi obat paling mujarab bagi mereka yang tertutup. Mereka sibuk dengan kegiatan baru mereka, dan 'selamat tinggal sosialisasi!'.
Hal-hal lain yang bisa memicu seseorang memilih untuk tertutup, selain keterampilan bersosialisasi tadi diantaranya adalah :
a. sifat pendiam,
b. terlalu perfeksionis,
c. memiliki minat di bidang yang berbeda dengan kebanyakan orang,
d. lingkungan yang tidak nyaman (relatif),
e. keadaan psikologi : tertekan, trauma, dll.
Lalu apa yang harus kita lakukan dengan orang-orang ini?
1. beri mereka kesempatan untuk bergabung ke dalam masyarakat,
2. buat mereka bicara sebanyak mungkin. mereka akan mencatat setiap kata yang mereka anggap bisa untuk referensi ketika bercakap-cakap dengan orang yang lain lagi,
3. beri pula kebebasan pribadi mereka untuk tetap sendiri. kenapa? karena itu adalah sifat dasar mereka. meminta mereka untuk terjun sepenuhnya ke dalam masyarakat, sama halnya meminta burung untuk tidak terbang selamanya,
No comments:
Post a Comment