Anita : "eh, ini lukisan keren banget. indahnyo. menurut lo gimana Ndi? bagus banget ya?" (sambil menunjuk ke sebuah lukisan abstrak)
Andi : "jelek!",
Anita : "ih, lo g gaul banget sih. lukisan keren gini dibilang jelek!"
Andi : "nah lo, lukisan cuman coret-coret gini dibilang indah. mata lo peyang?!!"
Anita : "emang susah ya ngomong sama orang yang selera seni nya jongkok?!"
Andi : "emang susah ngomong sama orang gila!",
yah, itu tadi sedikit contoh percakapan antara dua orang peyang yang lagi ngomongin soal keindahan sebuah lukisan. si Anita menganggap lukisan abstrak itu indah, sementara si Andi bilang lukisannya jelek. di lain kesempatan, Andi mengajakk Anita ke konser grup band rock,
Andi : (sambil jungkir balik), "musiknya ajib banget!!"
Anita : "kuping lo kesumbat stonehange yah? lagu kayak gini dibilang ajib!"
Andi : "eh, lo tau seni g sih?"
Anita : "tau donk. dan asal lo tau, ngedengerin musik tong gebuk kayak gini, bisa ngerusak ilmu seni gue!"
Andi : "selera seni lo emang cemen!"
Gantian sekarang, kalo tadi si Andi bersikeras bahwa lukisan abstrak itu jelek, sekarang dia yang mati-matian ngebela bahwa musik rock itu ajib. Yah, gue rasa dengan ngebaca judul postingan ini plus dua dialog singkat, para pembaca yang terhormat udah tahu kemana arah tulisan ini. yups, keindahan itu memang relatif. Setiap orang punya pandanagn sendiri mengenai kriteria keindahan. Ada yang bilang yang indah itu yang seger kayak di pegunungan, ada yang bilang yang indah itu yang lembut kayak sinar matahari di pantai, ada yang bilang yang indah itu yang menimbulkan banyak imajinasi kayak novel, dan lain-lain. Dan semua itu g salah. Artinya semua itu memang definisi dari keindahan.
Nah, satu hal lagi yang dapat direnungkan dari kedua dialog di atas, selain indah itu relatif adalah, indah itu universal. artinya keindahan itu milik semua orang, dan setiap orang berhak kok mengklaim yang ini indah dan yang itu jelek, atau yang itu indah, yang ini jelek. its oke. Jika, kedua hal ini digabungkan, yaitu antara indah itu relatif dan indah itu universal dan ditambah sedikit sikap hormat-menghormati, maka akan menimbulkan satu keindahan yang baru, yaitu keselarasan dan toleransi. Bayangkan jika bangsa A mendefinisikan bahwa budaya mereka indah, dan budaya bangsa B jelek. Sebaliknya bangsa B menganggap budaya mereka indah, dan budaya bangsa A jelek. Apabila tidak disertai dengan sikap saling hormat-menghormati maka akan terjadi perseteruan, baik yang tidak dinampakan, artinya hanya disimpan dalam hati, atau yang berbahaya, jika ditampakan, maka bisa menimbulkan bentrok dan perseteruan antar bangsa. dan dimana-mana yang namanya perseteruan itu tidak indah. Nah, alangkah indahnya, jika disela-sela keindahan yang relatif dan universal diberi bumbu sikap saling menghormati, maka yang akan timbul adalah sikap saling menghargai, bisa melihat kelebihan budaya bangsa lain, sehingga bisa diterapkan di budaya bangsa kita, begitupun sebaliknya, maka yang akan timbul adalah toleransi dan pada akhirnya kedamaian. dan saya rasa setiap orang akan bilang bahwa kedamaian adalah salah satu dari definisi keindahan.
Andi : "jelek!",
Anita : "ih, lo g gaul banget sih. lukisan keren gini dibilang jelek!"
Andi : "nah lo, lukisan cuman coret-coret gini dibilang indah. mata lo peyang?!!"
Anita : "emang susah ya ngomong sama orang yang selera seni nya jongkok?!"
Andi : "emang susah ngomong sama orang gila!",
yah, itu tadi sedikit contoh percakapan antara dua orang peyang yang lagi ngomongin soal keindahan sebuah lukisan. si Anita menganggap lukisan abstrak itu indah, sementara si Andi bilang lukisannya jelek. di lain kesempatan, Andi mengajakk Anita ke konser grup band rock,
Andi : (sambil jungkir balik), "musiknya ajib banget!!"
Anita : "kuping lo kesumbat stonehange yah? lagu kayak gini dibilang ajib!"
Andi : "eh, lo tau seni g sih?"
Anita : "tau donk. dan asal lo tau, ngedengerin musik tong gebuk kayak gini, bisa ngerusak ilmu seni gue!"
Andi : "selera seni lo emang cemen!"
Gantian sekarang, kalo tadi si Andi bersikeras bahwa lukisan abstrak itu jelek, sekarang dia yang mati-matian ngebela bahwa musik rock itu ajib. Yah, gue rasa dengan ngebaca judul postingan ini plus dua dialog singkat, para pembaca yang terhormat udah tahu kemana arah tulisan ini. yups, keindahan itu memang relatif. Setiap orang punya pandanagn sendiri mengenai kriteria keindahan. Ada yang bilang yang indah itu yang seger kayak di pegunungan, ada yang bilang yang indah itu yang lembut kayak sinar matahari di pantai, ada yang bilang yang indah itu yang menimbulkan banyak imajinasi kayak novel, dan lain-lain. Dan semua itu g salah. Artinya semua itu memang definisi dari keindahan.
Nah, satu hal lagi yang dapat direnungkan dari kedua dialog di atas, selain indah itu relatif adalah, indah itu universal. artinya keindahan itu milik semua orang, dan setiap orang berhak kok mengklaim yang ini indah dan yang itu jelek, atau yang itu indah, yang ini jelek. its oke. Jika, kedua hal ini digabungkan, yaitu antara indah itu relatif dan indah itu universal dan ditambah sedikit sikap hormat-menghormati, maka akan menimbulkan satu keindahan yang baru, yaitu keselarasan dan toleransi. Bayangkan jika bangsa A mendefinisikan bahwa budaya mereka indah, dan budaya bangsa B jelek. Sebaliknya bangsa B menganggap budaya mereka indah, dan budaya bangsa A jelek. Apabila tidak disertai dengan sikap saling hormat-menghormati maka akan terjadi perseteruan, baik yang tidak dinampakan, artinya hanya disimpan dalam hati, atau yang berbahaya, jika ditampakan, maka bisa menimbulkan bentrok dan perseteruan antar bangsa. dan dimana-mana yang namanya perseteruan itu tidak indah. Nah, alangkah indahnya, jika disela-sela keindahan yang relatif dan universal diberi bumbu sikap saling menghormati, maka yang akan timbul adalah sikap saling menghargai, bisa melihat kelebihan budaya bangsa lain, sehingga bisa diterapkan di budaya bangsa kita, begitupun sebaliknya, maka yang akan timbul adalah toleransi dan pada akhirnya kedamaian. dan saya rasa setiap orang akan bilang bahwa kedamaian adalah salah satu dari definisi keindahan.
No comments:
Post a Comment