::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

Hidup Setelah Kematian

'setiap makhluk bernyawa akan mati', begitulah Al Quran menjelaskan bahwa tak ada yang abadi di dunia ini kecuali Allah semata. Sehebat apapun manusia berusaha untuk menghindar dari kematian, baik melalui ilmu sains hingga ilmu klenik sekalipun, manusia tidak akan berhasil, karena Allah juga telah menjelaskan bahwa 'meskipun manusia bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, ketika ajal menjemputnya, maka ia tak akan bisa menghindar'.

Setelah mati, ada dua kemungkinan yang akan dialami oleh manusia, yaitu apakah mereka cukup hebat untuk dikenang dan tetap 'hidup setelah mati' atau mereka akan diacuhkan setelah kematiannya. Banyak tokoh-tokoh di dunia ini yang 'nyatanya' tetap hidup setelah kematiannya. Lihat saja Nabi Muhammad SAW, Nabi Besar orang Islam. Meskipun beliau telah wafat lebih dari 14 abad yang lalu, namun namanya tetap didengung-dengungkan hingga saat ini. Pengaruhnya menyebar ke seluruh penjuru dunia, hingga memiliki lebih dar 1,5 miliar lebih yang mengikuti ajarannya. Atau Yesus, atau Buddha, atau Soekarno, bahkan hingga Hitler sekalipun. Yah, meskipun orang seperti Hitler, Firaun, dan lain-lain dikenal sebagai sosok antagonis, namun nama mereka tetap dikenang jauh setelah kematian mereka. Inilah yang saya sebut dengan 'hidup setelah mati'.

Tentu saja kita tidak ingin dikenang sebagai orang yang setelah kematiaanya diolok-olok, namanya didengung-dengungkan, namun bukan sebagai orang yang berjasa, tapi sebaliknya sebagai orang yang nista. Lalu bagaimana agar kita dapat 'hidup setelah mati' dan nama kita didengungkan sebagai orang yang 'benar'?? Hanya satu jawabannya 'berbuatlah benar melebihi orang pada umumnya'. Mengapa harus dua syarat? Yang pertama, untuk bisa dikenang, kita harus memiliki sesuatu yang lebih dari yang lain. Orang tidak akan mengenang kita, apabila kita tidak meninggalkan apapun bagi mereka. Entah itu penginggalan yang bermanfaat ataupun yang membahayakan sekalipun. Yang jelas, agar nama kita bisa hidup setelah kematian, kita harus berbuat lebih dari orang-orang pada umumnya. Nah, syarat ytang kedua inilah yang menetukan, apakah nama kita akan dikenang setelah kematiannya sebagai tokoh yang berjasa atau tokoh yang nista. Maka, tidak salah jika syarat yang kedua adalah berbuat benar. Karena hanya orang yang berbuat benarlah yang akan dikenang sebagai sosok yang berjasa.

Orang-orang hebat seperti Nabi Muhammad, Newton, Einsten adalah orang biasa,namun mereka melakukan sesuatu yang lebih dari orang pada umumnya. Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam yang pada waktu itu sangat bertentangan dengan kepercayaan orang Arab pada umumnya. Nabi Muhammad mengajarkan tentang ke-Esa-an Allah, sementara msyarakat Arab pada waktu itu adalah politheisme. Nabi Muhammad mengajarkan untuk menghormati wanita, sementara pada waktu itu, wanita tak lebih dari sebuah ‘barang’. Tentu saja, pertentangan dialami oleh Sang Nabi. Kecaman, hinaan, bahkan siksaan diterima oleh Nabi dan para sahabat. Namun Nabi tetap kukuh pada kepercayaanya. Sebelum Nabi Muhammad, saya yakin ada orang yang juga berpikiran sama atau setidaknya menjalankan apa-apa yang mirip dengan ajaran Nabi dan tidak cocok dengan kepercayaan Arab. Namun begitu, mereka tidak berani bertindak lebih seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Hasilnya, dunia tidak mengenalnya.

Newton adalah ilmuwan biasa. Pada masanya banyak pula ilmuwan yang mungkin setara dengan Newton. Namun berkat kejeliannya mengamati alam dan bekerja lebih keras dari ilmuwan pada umumnya, kini namanya dikenang sebagai Bapak Fisika Modern.
Soekarno, Bapak Bangsa Kita adalah orang biasa. Pada zamannya ada banyak tokoh yang mungkin lebih hebat dari beliau. Sebut saja Radjiman Widyadiningrat, Hatta, Soepomo, M.,Yamin, dan tokoh-tokoh hebat lain. Namun begitu, mengapa Bung Karno yang kita kenal sebagai Bapak Proklamator? Tidak lain adalah karena kegigihannya yang sedikit lebih dibanding dengan tokoh-tokoh lainnya.
Dari uraian ini, harusnya kita dapat mengambil pelajaran. Bahwa untuk bisa hidup setelah mati memang bukan hal yang mudah. Namun juga bukan hal yang mustahil karena kita hanya butuh bertindak benar lebih dari orang lain, maka nama kita akan dikenang oleh orang-orang setelah kita. Tokoh-tokoh besar seperti Nabi Muhammad, Newton, Bung Karno, dan lain-lain telah membuktikan bahwa ini mungkin. Maka, tidak mustahil pula bahwa kita juga bisa melakukan hal yang sama di bidang kita masing-masing.

Sebagai penutup tulisan ini, saya mengutip qoute dari Manga Bakuman. Di dalam komik tersebut, tokoh utama, Mashiro ingin menjadi seorang Mangaka yang hebat. Berikut adalah tekad kuat Mashiro.
“semua orang bekerja keras, sementara beberapa orang bermain video games. Aku akan bekerja keras agar karyaku diakui”

No comments:

Post a Comment