Tidak sulit mengenali sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan suatu organisasi memiliki ciri-ciri yang menandakannya. Adapun ciri-ciri dari sebuah organisasi antara lain adalah :
1. Adanya komponen yang terdiri dari atasan dan bawahan, pimpinan dan staff, dan sejenisnya.
2. Adanya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yang merupakan cita-cita bersama.
3. Adanya kerjasama yang terstruktur dan terencana.
4. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggotanya.
5. Adanya pemberian wewenang dan koordinasi tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk disebut organisasi, paling tidak harus memenuhi unsur-unsur utama sebuah organisasi. Diantaranya adalah :
1. Berorientasi tujuan/ Goals Oriented.
Artinya sebuh organisasi harus memiliki tujuan akhir yang jelas, sehingga kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut semata-mata demi mencapai tujuan tersebut.
2. Sistem hubungan sosial/ Psychosocial System.
Yaitu hubungan antara satu anggota dengan anggota yang lain yang menimbulkan adanya jabatan-jabatan/ status tertentu dalam organisasi. Misalnya pimpinan dan bawaham.
3. Aktifitas yang terstruktur/ Structured Activities.
Berarti seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus terstruktur dan terencana. Hal ini bisa ditunjukkan dengan adanya tata tertib atau langkah-langkah/ metode dalam menjalankan tugas masing-masing.
4. Sistem Teknologi/ Technological System.
Merujuk pada ciri dan unsur organisasi di atas, ada berbagai macam teori tentang organisasi yang mungkin perlu diketahui. Diantaranya adalah :
1. Teori Organisasi Klasik/ Tradisional
Ciri khusus dari teori ini adalah penekanan pada rantai perintah dan penerapan disiplin, aturan, dan supervisi yang ketat. Teori ini memberikan metode-metode yang kaku. Teori ini banyak diterapkan di tahun 1800an(abad 19).
Teori ini terbagi menjadi tiga, yaitu :
1.1 Teori Organisasi Klasik 1 - Teori Birokrasi
Teori ini dikemukanan oleh Max Weber. Birokrasi sendiri berasal dari kata kegal-rasional. Legal karena wewenangnya berasala dari seperangkat aturan dan peranan yang dirumuskan dengan jelas. Rasional karena dalam mencapai tujuan diterapkan prosedur-prosedur yang jelas. Menurut Weber bentuk organisasi birokratik adalah yang paling efisien, dengan memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pembagian kerja yang jelas
b. Hirarki wewenang yang terumus dengan baik
c. progam rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
d. Sistem prosedur untuk penanganan situasi kerja
e. Sistem aturan yang memuat hak dan kewajiban posisi para pemegang jabatan.
f. Hubungan antar anggota yang bersifat impersonal
1.2 Teori Organisasi Klasik 2 - Teori Administrasi
Teori ini berkembang di tahun 1900 yang sebagian besar dikembangkan oleh Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.
a. Henri Fayol
Henri adalah seorang industrialis dari Perancis yang telah menulis Administration Industrielle et Generale (administrasi industri dan umum). Menurut Fayol, semua kegiatan-kegiatan indrustial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :
1.Kegiatan-kegiatan teknikal
2.Kegiatan-kegiatan komersial
3.Kegiatan-kegiatan financial.
4.Kegiatan-kegiatan keamanan.
5.Kegiatan-kegiatan akuntansi.
6.Kegiatan-kegiatan manajerial.
Selain itu Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi.
Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut adalah sebagai berikut :
1.Pembagian kerja.
2.Wewenang dan tanggung jawab.
3.Disiplin.
4.Kesatuan perintah.
5.Kesatuan pengarahan.
6.Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
7.Balas jasa.
8.Sentralisasi.
9.Rantai scalar.
10.Aturan.
11.Keadilan.
12.Kelanggengan personalia.
13.Inisiatif.
14.Semangat korps.
b. Lyndall Urwick, Mooney,d an Reily
Urwick menulis makalah-makalah tentang organisasi yang terkumpul dalam Papers on the Science of Administration. Dalam makalah ini, Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, departemen-departemen, personalia, proses, dan penggunaan staff.
Sedangkan di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry.
Pada prinsipnya, mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan, yaitu :
1.Prinsip koordinasi.
2.Prinsip scalar.
3.Prinsip fungsional.
1.3 Teori Organisasi Klasik 3 - Teori Manajemen Ilmiah
Salah satu pendukung teori ini adalah F.W. Taylor. Taylor menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah yaitu:
1.Metode – metode kerja dalam praktik mulai digantikan dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
2.Agar memungkinkan karyawan bekerja sebaik – baiknya, sesuai dengan spesialisasinya, perusahaan harus rutin mengadakan seleksi, latihan -latihan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
3.Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah, pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
4.Semangat dan mental karyawan perlu dikembangkan dengan cara pendekatan antara karyawan dan manajer. Hal ini sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja yang baik dan tercapainya manfaat manajemen ilmiah.
2. Teori Organisasi Neoklasik.
Teori ini muncul sebagai akibat dari Teori Organisasi Klasik yang dianggap kaku dan mengabaikan hubungan kemanusiaan. Teori ini secara khusus memberikan perhatian pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi, baik sebagaii individu maupun kelompok kerja. Salah satu tokoh pencetus teori ini adalah Hugo Mustenberg, yang tertuang dalam bukunya Psychology and Industrial Effeciency yang diterbitkan pada tahun 1913.
3. Teori Organisasi Modern
Teori Organisasi klasik dan neoklasik dinilai belum memuaskan tuntutan manajemen. Sehingga pada tahun 1950 muncullah teori organisasi modern. Teori ini dalam perkembangannya kemudian dikenal dengan nama analisis sistem atau teori terbuka yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara teori organisasi klasik dan modern.
•Teori organisasasi klasik lebih menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
•Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.
Sumber: Wartawarga Universitas Gunadarma, agnezkembaren.wordpress.com
1. Adanya komponen yang terdiri dari atasan dan bawahan, pimpinan dan staff, dan sejenisnya.
2. Adanya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yang merupakan cita-cita bersama.
3. Adanya kerjasama yang terstruktur dan terencana.
4. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggotanya.
5. Adanya pemberian wewenang dan koordinasi tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk disebut organisasi, paling tidak harus memenuhi unsur-unsur utama sebuah organisasi. Diantaranya adalah :
1. Berorientasi tujuan/ Goals Oriented.
Artinya sebuh organisasi harus memiliki tujuan akhir yang jelas, sehingga kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut semata-mata demi mencapai tujuan tersebut.
2. Sistem hubungan sosial/ Psychosocial System.
Yaitu hubungan antara satu anggota dengan anggota yang lain yang menimbulkan adanya jabatan-jabatan/ status tertentu dalam organisasi. Misalnya pimpinan dan bawaham.
3. Aktifitas yang terstruktur/ Structured Activities.
Berarti seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus terstruktur dan terencana. Hal ini bisa ditunjukkan dengan adanya tata tertib atau langkah-langkah/ metode dalam menjalankan tugas masing-masing.
4. Sistem Teknologi/ Technological System.
Merujuk pada ciri dan unsur organisasi di atas, ada berbagai macam teori tentang organisasi yang mungkin perlu diketahui. Diantaranya adalah :
1. Teori Organisasi Klasik/ Tradisional
Ciri khusus dari teori ini adalah penekanan pada rantai perintah dan penerapan disiplin, aturan, dan supervisi yang ketat. Teori ini memberikan metode-metode yang kaku. Teori ini banyak diterapkan di tahun 1800an(abad 19).
Teori ini terbagi menjadi tiga, yaitu :
1.1 Teori Organisasi Klasik 1 - Teori Birokrasi
Teori ini dikemukanan oleh Max Weber. Birokrasi sendiri berasal dari kata kegal-rasional. Legal karena wewenangnya berasala dari seperangkat aturan dan peranan yang dirumuskan dengan jelas. Rasional karena dalam mencapai tujuan diterapkan prosedur-prosedur yang jelas. Menurut Weber bentuk organisasi birokratik adalah yang paling efisien, dengan memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pembagian kerja yang jelas
b. Hirarki wewenang yang terumus dengan baik
c. progam rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
d. Sistem prosedur untuk penanganan situasi kerja
e. Sistem aturan yang memuat hak dan kewajiban posisi para pemegang jabatan.
f. Hubungan antar anggota yang bersifat impersonal
1.2 Teori Organisasi Klasik 2 - Teori Administrasi
Teori ini berkembang di tahun 1900 yang sebagian besar dikembangkan oleh Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.
a. Henri Fayol
Henri adalah seorang industrialis dari Perancis yang telah menulis Administration Industrielle et Generale (administrasi industri dan umum). Menurut Fayol, semua kegiatan-kegiatan indrustial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :
1.Kegiatan-kegiatan teknikal
2.Kegiatan-kegiatan komersial
3.Kegiatan-kegiatan financial.
4.Kegiatan-kegiatan keamanan.
5.Kegiatan-kegiatan akuntansi.
6.Kegiatan-kegiatan manajerial.
Selain itu Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi.
Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut adalah sebagai berikut :
1.Pembagian kerja.
2.Wewenang dan tanggung jawab.
3.Disiplin.
4.Kesatuan perintah.
5.Kesatuan pengarahan.
6.Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
7.Balas jasa.
8.Sentralisasi.
9.Rantai scalar.
10.Aturan.
11.Keadilan.
12.Kelanggengan personalia.
13.Inisiatif.
14.Semangat korps.
b. Lyndall Urwick, Mooney,d an Reily
Urwick menulis makalah-makalah tentang organisasi yang terkumpul dalam Papers on the Science of Administration. Dalam makalah ini, Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, departemen-departemen, personalia, proses, dan penggunaan staff.
Sedangkan di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry.
Pada prinsipnya, mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan, yaitu :
1.Prinsip koordinasi.
2.Prinsip scalar.
3.Prinsip fungsional.
1.3 Teori Organisasi Klasik 3 - Teori Manajemen Ilmiah
Salah satu pendukung teori ini adalah F.W. Taylor. Taylor menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah yaitu:
1.Metode – metode kerja dalam praktik mulai digantikan dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
2.Agar memungkinkan karyawan bekerja sebaik – baiknya, sesuai dengan spesialisasinya, perusahaan harus rutin mengadakan seleksi, latihan -latihan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
3.Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah, pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
4.Semangat dan mental karyawan perlu dikembangkan dengan cara pendekatan antara karyawan dan manajer. Hal ini sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja yang baik dan tercapainya manfaat manajemen ilmiah.
2. Teori Organisasi Neoklasik.
Teori ini muncul sebagai akibat dari Teori Organisasi Klasik yang dianggap kaku dan mengabaikan hubungan kemanusiaan. Teori ini secara khusus memberikan perhatian pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi, baik sebagaii individu maupun kelompok kerja. Salah satu tokoh pencetus teori ini adalah Hugo Mustenberg, yang tertuang dalam bukunya Psychology and Industrial Effeciency yang diterbitkan pada tahun 1913.
3. Teori Organisasi Modern
Teori Organisasi klasik dan neoklasik dinilai belum memuaskan tuntutan manajemen. Sehingga pada tahun 1950 muncullah teori organisasi modern. Teori ini dalam perkembangannya kemudian dikenal dengan nama analisis sistem atau teori terbuka yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara teori organisasi klasik dan modern.
•Teori organisasasi klasik lebih menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
•Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.
Sumber: Wartawarga Universitas Gunadarma, agnezkembaren.wordpress.com
No comments:
Post a Comment