"demokrasi artinya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat",
"demokrasi di indonesia artinya dari rakyat, oleh rakyat, untuk anggota Dewan dan Pemerintah",
"demokrasi dapat berarti juga kekuasaan ditentukan di tangan rakyat",
pertanyaan gue adalah :
"APAKAH RAKYAT BISA MENENTUKAN UNTUK MEMILIH SISTEM YANG DIANUTNYA?",
"APAKAH RAKYAT BEBAS UNTUK MEMILIH PEMILU ATAU TIDAK?",
Sepotong Rindu Untuk Sodaraku
kini hariku bukan hari buta tanpa warna,
penuh cahaya,sesak rasa,
tidak karena ku terobos angkasa,
tidak pula karena ku menangi nirwana,
tapi karena kau,
telah menelusup di antara hatiku yang galau,
kini senjaku bukan senja penuh cerca,
kosong, hampa,tapi penuh cinta,
tidak karena ku tlah gapai bintang,
tidak pula karena asa yang saling menggalang,
tapi karena kau,
yang menjadi hujan di saat jiwa kemarau,
kini yang terasa adalah . . .
tanpa kata, penuh makna,
hampa tapi terasa,
berwarna bukan karenaku,
memesona karenamu,
kau,
adalah segenggam pasir di pantai kalbu,
menghambur di antara otak pikiranku,
bergerak di detak rindu,
menyebar di antara pilu,
merasuk di dalam sahdu,
merenggut semua ngilu,
kau adalah bintang biru,
bersinar di antara langit kelabu,
kupandangi di setiap malam sendu,
bersama bulan yang malu-malu,
sodaraku,
aku rindu,
penuh cahaya,sesak rasa,
tidak karena ku terobos angkasa,
tidak pula karena ku menangi nirwana,
tapi karena kau,
telah menelusup di antara hatiku yang galau,
kini senjaku bukan senja penuh cerca,
kosong, hampa,tapi penuh cinta,
tidak karena ku tlah gapai bintang,
tidak pula karena asa yang saling menggalang,
tapi karena kau,
yang menjadi hujan di saat jiwa kemarau,
kini yang terasa adalah . . .
tanpa kata, penuh makna,
hampa tapi terasa,
berwarna bukan karenaku,
memesona karenamu,
kau,
adalah segenggam pasir di pantai kalbu,
menghambur di antara otak pikiranku,
bergerak di detak rindu,
menyebar di antara pilu,
merasuk di dalam sahdu,
merenggut semua ngilu,
kau adalah bintang biru,
bersinar di antara langit kelabu,
kupandangi di setiap malam sendu,
bersama bulan yang malu-malu,
sodaraku,
aku rindu,
Lipatan Baju di Kala Hujan,
kau,
bagai oase di padang gurun,
kau,
bagai pengharapan di tengah dunia yang berantakan,
aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bunga di antara bunga,
aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bidadari di alam nirwana,
aku cinta kau,
karena kau adalah kau,
yang sempurna karena ketidaksempurnaan,
yang menawan karena jiwamu yang tak tertawan,
kau bukan payung di kala hujan,
yang menahan curahan wahyu Illahi membasahi wajah kerutku,
kau adalah benih kehidupan,
yang mengajakku tersenyum di bawah rintihan langit mendung,
kini kau memang tak disisi,
tapi aku masih merasakan kau disini,
kini kau memang kenangan
tapi kau kan tetap menjadi pengharapan,
yang tetap membuatku bertahan,
dengan lipatan baju di kala hujan,
bagai oase di padang gurun,
kau,
bagai pengharapan di tengah dunia yang berantakan,
aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bunga di antara bunga,
aku cinta kau,
bukan karena kau adalah bidadari di alam nirwana,
aku cinta kau,
karena kau adalah kau,
yang sempurna karena ketidaksempurnaan,
yang menawan karena jiwamu yang tak tertawan,
kau bukan payung di kala hujan,
yang menahan curahan wahyu Illahi membasahi wajah kerutku,
kau adalah benih kehidupan,
yang mengajakku tersenyum di bawah rintihan langit mendung,
kini kau memang tak disisi,
tapi aku masih merasakan kau disini,
kini kau memang kenangan
tapi kau kan tetap menjadi pengharapan,
yang tetap membuatku bertahan,
dengan lipatan baju di kala hujan,
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
1. Ilmu Pengetahuan,
Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, ilmu dan pengetahuan , yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.
2. Teknologi,
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler (1970) mengumpakana teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
3. Kemiskinan,
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki. Dalamhal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa dan tertuangkan dalam nilai uang sebgai patokan bagi penetapan pendapatan minimal yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan minilam ( versi bank dunia, dikota 75 $ dan desa 50 $AS perjiwa setahun, 1973) ( berapa sekarang ? ).
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan. Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.
Sumber : Buku Panduan MKDU Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma
Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, ilmu dan pengetahuan , yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.
2. Teknologi,
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler (1970) mengumpakana teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
3. Kemiskinan,
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki. Dalamhal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa dan tertuangkan dalam nilai uang sebgai patokan bagi penetapan pendapatan minimal yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan minilam ( versi bank dunia, dikota 75 $ dan desa 50 $AS perjiwa setahun, 1973) ( berapa sekarang ? ).
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan. Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.
Sumber : Buku Panduan MKDU Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma
Kutukan Dokternya Miho
oke. masih tentang Miho yang kemarin sakit. sekarang Miho udah agak mendingan. tapi tetep aja masih ngegeloyor gitu. tapi mending lah. tapi kayaknya kutukan si dokter bener-bener berlaku buat gue. (masih inget kan waktu tu dokter bilang, Miho kagak kenapa-napa, dan malah nuduh gue yang sakit - sakit jiwa). ternyata kutukan itu mulai aktif setelah Miho bener-bener sembuh. sekarang gue yang sakit (bukan sakit jiwa). (berhati-hati lah pada kutukan dokter! waspadalah, waspadalah, waspadalah!!)
1. sakit pertama yang gue alamin adalah sakit hati. why?? tim futsal gue kalah tanding. sakit banget rasanya.
2. sakit yang kedua, gue baru masuk rumah setelah kuliah. waktu gue nutup pintu, kaki gue kejepit pintu. biasanya yang kejepit kan tangan,lah, ini kaki. sebenernya g gitu sakit sih. cuman kalo jalan, rasanya jueng jueng gitu. paginya si bulik gue histeris :
Bulik : 'mas mas (manggil om gue), darah apaan ini?'
Om : 'awh, paling juga darah nyamuk',
Bulik : 'g mas. masa darah nyamuk lebar gini (bingung kan? apanya yang lebar coba?)'
Om : (g peduli)
Bulik : 'jangan-jangan Co kecelakaan! Co! Co!'
Om : (udah g keliatan)
Gue : (keluar kamar (baru bangun tidur(karena dibangunin(kalo g dibangunin, belum bangun(mimpi indah))))),
Bulik : 'lo kecelakaan?'
Gue : ???#@$#?
Bulik : 'tu ada banyak darah gitu. lo kecelakaan?'
Gue : 'g.. owh, tadi malem kaki gue kecepit pintu sih bulik. tapi masa ada darahnya?'
Bulik : 'lha ini apa?'
Gue : . . .
Dan ternyata sodara-sodara, gara-gara kejepit pintu itu, darah gue banyak yang mengocor. dan gue g tau.
3. dan yang paling parah adalah sakit yang ketiga, yaitu kayaknya maag gue kambuh. a!@#&AERGAY!!!
Jadi, kesimpulannya sodara-sodara, hati hatilah dengan perkataan dokter. Bila dokter mulai mengeluarkan kutukan-kutukan kepada Anda, segera sumbat mulutnya dengan kaos kaki. secara pribadi, gue g mau ada orang lain yang menderita kayak gue. cukup gue aja. wassalam.
1. sakit pertama yang gue alamin adalah sakit hati. why?? tim futsal gue kalah tanding. sakit banget rasanya.
2. sakit yang kedua, gue baru masuk rumah setelah kuliah. waktu gue nutup pintu, kaki gue kejepit pintu. biasanya yang kejepit kan tangan,lah, ini kaki. sebenernya g gitu sakit sih. cuman kalo jalan, rasanya jueng jueng gitu. paginya si bulik gue histeris :
Bulik : 'mas mas (manggil om gue), darah apaan ini?'
Om : 'awh, paling juga darah nyamuk',
Bulik : 'g mas. masa darah nyamuk lebar gini (bingung kan? apanya yang lebar coba?)'
Om : (g peduli)
Bulik : 'jangan-jangan Co kecelakaan! Co! Co!'
Om : (udah g keliatan)
Gue : (keluar kamar (baru bangun tidur(karena dibangunin(kalo g dibangunin, belum bangun(mimpi indah))))),
Bulik : 'lo kecelakaan?'
Gue : ???#@$#?
Bulik : 'tu ada banyak darah gitu. lo kecelakaan?'
Gue : 'g.
Bulik : 'lha ini apa
Gue : . . .
Dan ternyata sodara-sodara, gara-gara kejepit pintu itu, darah gue banyak yang mengocor. dan gue g tau.
3. dan yang paling parah adalah sakit yang ketiga, yaitu kayaknya maag gue kambuh. a!@#&AERGAY!!!
Jadi, kesimpulannya sodara-sodara, hati hatilah dengan perkataan dokter. Bila dokter mulai mengeluarkan kutukan-kutukan kepada Anda, segera sumbat mulutnya dengan kaos kaki. secara pribadi, gue g mau ada orang lain yang menderita kayak gue. cukup gue aja. wassalam.
Tugas 6 - Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (“R.Linton”). Masyarakat timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dsb. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misal teritorial, bangsa, dan golongan.
Syarat-syarat menjadi masyarakat :
a. Adanya manusia yang saling berkumpul
b. Telah menetap disuatu daerah
c. Undang-undang yang mengatur untuk mencapai tujuan bersama
B. Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian
Masyarakat perkotaan atau kata lain urban community, masyarakat kota lebih menekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya, masyarkat kota memiliki perhatian lebih luas, lebih memandang penggunaan kebutuhan hidup.
a. Ciri-ciri masyarakat kota
- kehidupan beragama kurang
- individualis, karena mereka menganggap mampu memenuhi kebutuhan sendiri/keluarga, sulit bersatu dalam masyarakat, karena perbedaan-perbedaan pandang.
- pembagian kerja tegas dan ada batasan-batasan
- tenaga masyarakat kota lebih dibutuhkan dari pada warfa desa, karena latar belakang pendidikan yang diperoleh
- Rasional
- memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya guna mengejar target pekerjaan atau hal lain.
- terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
2. Aspek Positif dan Negatif
Kota dihadapkan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul . Perkembengan kota merupakan manifestasi dari kehidupan sosial , ekonomi, kebudayaan dan politik. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota.
Kota harus mengandung 5 unsur adalah sbb:
a. wisma :bagian ruang kota untuk tempat berlindung terhadap alam di sekitarnya. Tujuannya agar dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk sesuai dengan pertambahan penduduk dan memperbaiki lingkungan perumahan yang ada agar sesuai standar penhidupan yang layak.
b. Karya : Penyediaan lapangan kerja misal industri, perdagangan, pelabuhan, dll.
c. marga : menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota ataupun antar kota.
d. Suka : Pelengkap kebutuhan penduduk seperti fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
e. Penyempurnaan
3. Fungsi dan Tugas Aparatur Pemerintah Kota
fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota :
- Dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota
- Kelancaran dalam pembangunan dan pengaturan tata kota
- Dapat megatasi masalah keamanan
- Meningkatkan kerja sama yang baik antar pemimpin kota atau kabupaten.
C. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian desa / pedesaan
Menurut pendapat para ahli , Sutardjo Karto Hardikusuma mengemukakan “Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”. Binarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial , ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik.
Ciri-ciri desa :
a. Rasa kebersamaan untuk mengenal masyarakat tinggi dan bisa saling mengenal antar masyarakat satu dengan yang lain
b. Mempunyai rasa yang sama atau kebiasaan hidup yang hampir mirip
c. Mata pencaharian mayoritas di sektor agraris
Sedangkan ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a. Antar warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat
b. Sistem kehidupan berkelompok
c. Mayoritas masyarakat hidup dari penghasilan bertani
d. Masyarakatnya homogen
Gotong royong dalam masyarakat ada dua macam :
a. Kerjasama timbul karena inisiatif (pribadi)
b. Kerjasama timbul dari luar (organisasi)
2. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Menurut para ahli masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian bersifat agraris. Orang kota menilai bahwa kehidupan masyarakat di pedesaan harmonis, adem ayem, sehingga orang-orang kota lebih suka melepas lelah di daerah pedesaan. Namun bukan berarti di pedesaan tidak ada masalah-masalah, terkadang ada juga masalah-masalah yang di hadapi di perdesaan yaitu :
a. Konflik : pertengkaran antar tentangga sering terjadi.
b. Kontraversi : perubahan konsep-konsep kebudayaan ,psikologi, religi dan spriritual
c. Kompertisi : persaingan dalam hal pekerjaan antar masyarakat, sehingga bisa menimbulkan rasa iri, dengki, fitnah dsb
d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan :
3. Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
a. Selalu berusaha dan berdoa serta memperbaiki diri
b. mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan mencapai kedudukan tertentu
c. cenderung berpikir realistis atau lebih mementingkan kehidupan sekarang dan tidak berpikir ke masa depan
d. Bencana alam yang terjadi bukan merupakan hal yang menakutkan , karena mereka sudah terbiasa dengan alam yang ada
e. untuk menghadapi alam mereka bergotong royong dengan sesamanya. Karena pada hakikatnya hidup saling membutuhkan satu sama lain.
4. Unsur-Unsur Desa
Daerah dalam arti tanah yang produktif dan tidak serta penggunaannya, termasuk unsur lokasi , luas dan batas yangmerupakan lingkungan geografis setempat. Penduduk adalah hal meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat. Tata kehidupan dalam hal ini pergaulan antar warga desa . Ketiga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain , karena ketiganya saling berikatan.
5. Fungsi Desa
1. suatu daerah pemberian makanan pokok seperti padi,jagung, ketela, dsb.
2 sebagai lambung bahan mentah dan tenaga kerja
3. dari kegiatan kerja dapat didefinisikan desa agraris, desar manukaftur, desa industri, desa nelayan dsb.
D. Perbedaan Desa dan Kota
Berdasarkan sebagai berikut ;
1. Jumlah penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
E. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat perdesaan dan perkotaan saling berkaitan erat, keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur dan daging dsb. Begitu sebaliknya, warga desa juga membutuhkan perkerjaan dikota, walaupn hanya sebagai tenaga kasar., misal buruh bangunan. Kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan masyarakat desa seperti pakaian , alat dan obat-obatan.dst.dan juga menyediakan tenaga-tenaga di bidang-bidang tertentu, seperti medis, elektornika, tranportasi dsb.
Masyarakat adalah setiap kelompok yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (“R.Linton”). Masyarakat timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dsb. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misal teritorial, bangsa, dan golongan.
Syarat-syarat menjadi masyarakat :
a. Adanya manusia yang saling berkumpul
b. Telah menetap disuatu daerah
c. Undang-undang yang mengatur untuk mencapai tujuan bersama
B. Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian
Masyarakat perkotaan atau kata lain urban community, masyarakat kota lebih menekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya, masyarkat kota memiliki perhatian lebih luas, lebih memandang penggunaan kebutuhan hidup.
a. Ciri-ciri masyarakat kota
- kehidupan beragama kurang
- individualis, karena mereka menganggap mampu memenuhi kebutuhan sendiri/keluarga, sulit bersatu dalam masyarakat, karena perbedaan-perbedaan pandang.
- pembagian kerja tegas dan ada batasan-batasan
- tenaga masyarakat kota lebih dibutuhkan dari pada warfa desa, karena latar belakang pendidikan yang diperoleh
- Rasional
- memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya guna mengejar target pekerjaan atau hal lain.
- terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
2. Aspek Positif dan Negatif
Kota dihadapkan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul . Perkembengan kota merupakan manifestasi dari kehidupan sosial , ekonomi, kebudayaan dan politik. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota.
Kota harus mengandung 5 unsur adalah sbb:
a. wisma :bagian ruang kota untuk tempat berlindung terhadap alam di sekitarnya. Tujuannya agar dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk sesuai dengan pertambahan penduduk dan memperbaiki lingkungan perumahan yang ada agar sesuai standar penhidupan yang layak.
b. Karya : Penyediaan lapangan kerja misal industri, perdagangan, pelabuhan, dll.
c. marga : menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota ataupun antar kota.
d. Suka : Pelengkap kebutuhan penduduk seperti fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
e. Penyempurnaan
3. Fungsi dan Tugas Aparatur Pemerintah Kota
fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota :
- Dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota
- Kelancaran dalam pembangunan dan pengaturan tata kota
- Dapat megatasi masalah keamanan
- Meningkatkan kerja sama yang baik antar pemimpin kota atau kabupaten.
C. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian desa / pedesaan
Menurut pendapat para ahli , Sutardjo Karto Hardikusuma mengemukakan “Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”. Binarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial , ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik.
Ciri-ciri desa :
a. Rasa kebersamaan untuk mengenal masyarakat tinggi dan bisa saling mengenal antar masyarakat satu dengan yang lain
b. Mempunyai rasa yang sama atau kebiasaan hidup yang hampir mirip
c. Mata pencaharian mayoritas di sektor agraris
Sedangkan ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a. Antar warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat
b. Sistem kehidupan berkelompok
c. Mayoritas masyarakat hidup dari penghasilan bertani
d. Masyarakatnya homogen
Gotong royong dalam masyarakat ada dua macam :
a. Kerjasama timbul karena inisiatif (pribadi)
b. Kerjasama timbul dari luar (organisasi)
2. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Menurut para ahli masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian bersifat agraris. Orang kota menilai bahwa kehidupan masyarakat di pedesaan harmonis, adem ayem, sehingga orang-orang kota lebih suka melepas lelah di daerah pedesaan. Namun bukan berarti di pedesaan tidak ada masalah-masalah, terkadang ada juga masalah-masalah yang di hadapi di perdesaan yaitu :
a. Konflik : pertengkaran antar tentangga sering terjadi.
b. Kontraversi : perubahan konsep-konsep kebudayaan ,psikologi, religi dan spriritual
c. Kompertisi : persaingan dalam hal pekerjaan antar masyarakat, sehingga bisa menimbulkan rasa iri, dengki, fitnah dsb
d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan :
3. Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
a. Selalu berusaha dan berdoa serta memperbaiki diri
b. mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan mencapai kedudukan tertentu
c. cenderung berpikir realistis atau lebih mementingkan kehidupan sekarang dan tidak berpikir ke masa depan
d. Bencana alam yang terjadi bukan merupakan hal yang menakutkan , karena mereka sudah terbiasa dengan alam yang ada
e. untuk menghadapi alam mereka bergotong royong dengan sesamanya. Karena pada hakikatnya hidup saling membutuhkan satu sama lain.
4. Unsur-Unsur Desa
Daerah dalam arti tanah yang produktif dan tidak serta penggunaannya, termasuk unsur lokasi , luas dan batas yangmerupakan lingkungan geografis setempat. Penduduk adalah hal meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat. Tata kehidupan dalam hal ini pergaulan antar warga desa . Ketiga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain , karena ketiganya saling berikatan.
5. Fungsi Desa
1. suatu daerah pemberian makanan pokok seperti padi,jagung, ketela, dsb.
2 sebagai lambung bahan mentah dan tenaga kerja
3. dari kegiatan kerja dapat didefinisikan desa agraris, desar manukaftur, desa industri, desa nelayan dsb.
D. Perbedaan Desa dan Kota
Berdasarkan sebagai berikut ;
1. Jumlah penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
E. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat perdesaan dan perkotaan saling berkaitan erat, keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur dan daging dsb. Begitu sebaliknya, warga desa juga membutuhkan perkerjaan dikota, walaupn hanya sebagai tenaga kasar., misal buruh bangunan. Kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan masyarakat desa seperti pakaian , alat dan obat-obatan.dst.dan juga menyediakan tenaga-tenaga di bidang-bidang tertentu, seperti medis, elektornika, tranportasi dsb.
Tolong, Lihat gue yang sekarang,
Beberapa bulan yang lalu, gue ketemu sama temen-temen smp gue dulu. sumpah, mereka bener2 keren dan hebat. si apip misalnya, dia sekarang kuliah di universitas jenderal soedirman, purwokerto ngambil jurusan kedokteran. berapa IP nya?? 4. ato yudho, temen gue waktu lomba dulu (ingat! d.u.l.u), sekarang kuliah dimana? NTU, Singapura. mantep g tuh?? dan seabrek temen2 gue yang dapet beasiswa di kampusnya masing2, UGM, ITB, Undip, UNS, dan lain-lain. great job guys!! ,
oke. itu tadi temen2 gue. sekarang kita ngebahas makhluk yang jarang mandi. gue. gue sekarang kerja di negeri antah barantah, sebagai amatir programmer yang sangat sangat tidak berpengalaman, kerjaanya kalo lagi nganggur : ngegame, ngegambar, baca novel, tidor. malem ngegelontor kulia. tapi waktu di kelas kegiatannya bukan belajar, tapi : ngegambar, baca novel, tidor. its oke. its me.now.
yang bikin gue kadang sebel, merasa g nyaman, dan tersindir saat ketemu ma temen2 gue adalah :
1. mereka selalu tanya sesuatu yang gue g ngerti, tapi mereka tetep ngotot bahwa gue ngerti. nah lo. siapa yang salah coba??
2. mereka selalu g percaya kalo gue bilang gue g pernah belajar mata kuliah, jarang2 ngerjain peer, dan bukan siapa-siapa.
3. mereka selalu nganggep bahwa gue lebih hebat dari mereka (bukannya nyombong ne ye).
mungkin ini semua bakal nyenengin bagi mereka yang mau sok, ato emang nyatanya kayak gitu. tapi bagi gue?? itu sangat sangat sangat tidak nyaman. its NOT me. plis, open your mouth n eat me!! buka mata Anda teman!!!
tapi kenapa mereka bertingkah demikian?? jawabannya adalah mereka ngeliat gue waktu mereka masih deket ma gue. ato mereka mendeskripsikan bahwa seorang Co adalah Co waktu SMP dulu. ato Co adalah Co waktu SMK dulu. bukan Co yang geblek ini.
emang sih, kalo menilik sejarah masa lalu, Co yang sekarang bukanlah Co yang ada di buku2 sejarah. Sebagai perbandingan aja ni ye.
Co waktu SMP:
1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.15 dah berangkat sekolah. g pernah telat.
2. pemilik raport dengan peringkat 1 selama 3 tahun berturut2 (kagak maksud nyombong ne ye),
3. ikut berbagai macam kegiatan sekolah : Ketua OSIS, Ketua PMR, Sekretaris Pramuka, Anggota Paskibra. dan ikut berbagai macam lomba (kecuali lomba masak).
4. menjadi anak baik di kelas : menyimak pelajaran dengan baik, menjawab setiap pertanyaan guru, paling jelek dapet 7.3 pas ulangan (ulangan bahasa inggris kelas satu bab Times ini)
5. tidak sombong,
Co waktu SMK
1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.30 dah berangkat sekolah. pernah telat sekalli.
2. pemilik raport dengan peringkat 2-4 selama 4 tahun berturut2 (entah kenapa si Adhit ma Tino g mau ngalah sama gue),
3. ikut ber(satu) macam kegiatan : Paskibra (itu juga banyak bolosnya). dan ikut dua tiga lomba.
4. menjadi anak (agak) baik di kelas : pada pelajaran tertentu menjadi anak tidak baik.
5. tidak sombong,
Co yang sekarang
1. rajin tidak mandi. bangun jam 5.45, berangkat kantor jam 6.40. kadang g telat.
2.pemilik nilai ancur di kampus. kerjaannya cuma ngegambar, baca novel, tidor di kelas, kagak ngerjain peer ama tugas,
3. tidak ikut kegiatan apapaun,
4. menjadi anak g karuan,
5. tidak sombong (apa yang mau disombongin coba),
so,
plis teman2 yang dirahmati oleh Allah,
lihat gue yang sekarang. emang gue g karuan, g selevel jika dibanding kalian, tapi gue tetep bangga jadi diri gue sendiri. gue kagak suka kalo kalian selalu ngecap Co ya Co. mau dulu mau sekarang sama aja. everybody changed bro!!
plis, buka mata Anda! tinggalkan sejenak sejarah dan songsong hari esok dengan senyuman,
oke. itu tadi temen2 gue. sekarang kita ngebahas makhluk yang jarang mandi. gue. gue sekarang kerja di negeri antah barantah, sebagai amatir programmer yang sangat sangat tidak berpengalaman, kerjaanya kalo lagi nganggur : ngegame, ngegambar, baca novel, tidor. malem ngegelontor kulia. tapi waktu di kelas kegiatannya bukan belajar, tapi : ngegambar, baca novel, tidor. its oke. its me.now.
yang bikin gue kadang sebel, merasa g nyaman, dan tersindir saat ketemu ma temen2 gue adalah :
1. mereka selalu tanya sesuatu yang gue g ngerti, tapi mereka tetep ngotot bahwa gue ngerti. nah lo. siapa yang salah coba??
2. mereka selalu g percaya kalo gue bilang gue g pernah belajar mata kuliah, jarang2 ngerjain peer, dan bukan siapa-siapa.
3. mereka selalu nganggep bahwa gue lebih hebat dari mereka (bukannya nyombong ne ye).
mungkin ini semua bakal nyenengin bagi mereka yang mau sok, ato emang nyatanya kayak gitu. tapi bagi gue?? itu sangat sangat sangat tidak nyaman. its NOT me. plis, open your mouth n eat me!! buka mata Anda teman!!!
tapi kenapa mereka bertingkah demikian?? jawabannya adalah mereka ngeliat gue waktu mereka masih deket ma gue. ato mereka mendeskripsikan bahwa seorang Co adalah Co waktu SMP dulu. ato Co adalah Co waktu SMK dulu. bukan Co yang geblek ini.
emang sih, kalo menilik sejarah masa lalu, Co yang sekarang bukanlah Co yang ada di buku2 sejarah. Sebagai perbandingan aja ni ye.
Co waktu SMP:
1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.15 dah berangkat sekolah. g pernah telat.
2. pemilik raport dengan peringkat 1 selama 3 tahun berturut2 (kagak maksud nyombong ne ye),
3. ikut berbagai macam kegiatan sekolah : Ketua OSIS, Ketua PMR, Sekretaris Pramuka, Anggota Paskibra. dan ikut berbagai macam lomba (kecuali lomba masak).
4. menjadi anak baik di kelas : menyimak pelajaran dengan baik, menjawab setiap pertanyaan guru, paling jelek dapet 7.3 pas ulangan (ulangan bahasa inggris kelas satu bab Times ini)
5. tidak sombong,
Co waktu SMK
1. rajin mandi. jam 5 dah bangun, jam 6.30 dah berangkat sekolah. pernah telat sekalli.
2. pemilik raport dengan peringkat 2-4 selama 4 tahun berturut2 (entah kenapa si Adhit ma Tino g mau ngalah sama gue),
3. ikut ber(satu) macam kegiatan : Paskibra (itu juga banyak bolosnya). dan ikut dua tiga lomba.
4. menjadi anak (agak) baik di kelas : pada pelajaran tertentu menjadi anak tidak baik.
5. tidak sombong,
Co yang sekarang
1. rajin tidak mandi. bangun jam 5.45, berangkat kantor jam 6.40. kadang g telat.
2.pemilik nilai ancur di kampus. kerjaannya cuma ngegambar, baca novel, tidor di kelas, kagak ngerjain peer ama tugas,
3. tidak ikut kegiatan apapaun,
4. menjadi anak g karuan,
5. tidak sombong (apa yang mau disombongin coba),
so,
plis teman2 yang dirahmati oleh Allah,
lihat gue yang sekarang. emang gue g karuan, g selevel jika dibanding kalian, tapi gue tetep bangga jadi diri gue sendiri. gue kagak suka kalo kalian selalu ngecap Co ya Co. mau dulu mau sekarang sama aja. everybody changed bro!!
plis, buka mata Anda! tinggalkan sejenak sejarah dan songsong hari esok dengan senyuman,
Miho sakit . . .
gue g tau ini ada hubungannya ma meletusnya gunung merapi pa enggak,
yang jelas sejak beberapa hari yang lalu, Miho sakit. gue sedih. sangat sedih. terlalu sedih. sedih banget.
sebelumnya, Miho emang udah ngasih pertanda bahwa ia g fit. gue tahu itu dari desah nafasnya dan bau kentutnya. tapi gue g terlalu ngasih perhatian lebih, gue pikir Miho cuma butuh istirtahat doank. hingga akhirnya kemarin waktu gue berangkat kerja bareng Miho, dia terbatuk2 tak jelas. langkahnya juga mulai gontai. gue masih belum yakin Miho sakit. sampe akhirnya pas sore hari, Miho udah bener2 g bisa melakukan perjalanan ke barat. kesempatannya jadi Buddha hilang. gue panik. gue bingung kudu gimana.
gue tanya temen gue yang lebih berpengalaman. di bilang Miho emang g enak badan dan kudu dibawa ke dokter.what??? dokter?? apakah tidak bisa ke praktisi kesehatan yang lain?? dokter mahal cuy! tapi akhirnya gue tetep nganter Miho ke dokter. gue emang takut dokter tapi gue lebih takut Miho kenapa-kenapa.bagi gue, Miho adalah segalanya. Miho yang selalu gue liat tiap bangun, Miho yang selalu nemenin gue kerja, Miho yang rela keujanan demi nganter gue ke kampus, Miho yang tiap malem jadi temen gue sepulang kuliah. Miho adalah alasan, kenapa gue melakukan ini semua. Gue g mau terjadi apa-apa sama Miho. cukup Asmiranda pergi, cukup Chelsea Olivia ninggalin gue, tapi Miho??? gue g tau seberapa bisa bertahan diri gue tanpa Miho,
Setelah diperiksa selama 30 menit, si dokter keluar. dan gue udah nyiapin mental baji berlapis tepung terigu buat nerima semua kemungkinan terburuk ini. kangker, tumor, gegar otak, hepatitis, kadas, kurap. pokoknya semuanya. si dokter mulai membuka mulutnya, gue nutup mata, si dokter ngumpet.
gue : 'gimana keadaan Miho Dok?'
Dokter : . . . .
gue : 'Miho kenapa Dok?'
Dokter : . . . .
Gue : 'Cepetan Dok, atau tidak saya bayar?!',
Dokter : 'Miho . . . . . . . . . g kenapa2!',
Gue : *shock. pingsan. bangun lag*. What???
Dokter : 'Anda terlalu belebihan. Miho tidak apa2',
Gue : 'g mungkin Dok. Miho pasti sakit!'
Dokter : 'Mungkin Anda yang sakit! Sakit jiwa!'
Gue : . . .
dan begitulah, Miho tidak sakit sama sekali. gue yang terlalu curigaan. maafkan gue Miho. gue sayang elo.
Note : *buat temen gue yang nyaranin gue ke dokter. siap2, Anda akana segera mendapatkan sandal lempar (lemparan sendal)*
yang jelas sejak beberapa hari yang lalu, Miho sakit. gue sedih. sangat sedih. terlalu sedih. sedih banget.
sebelumnya, Miho emang udah ngasih pertanda bahwa ia g fit. gue tahu itu dari desah nafasnya dan bau kentutnya. tapi gue g terlalu ngasih perhatian lebih, gue pikir Miho cuma butuh istirtahat doank. hingga akhirnya kemarin waktu gue berangkat kerja bareng Miho, dia terbatuk2 tak jelas. langkahnya juga mulai gontai. gue masih belum yakin Miho sakit. sampe akhirnya pas sore hari, Miho udah bener2 g bisa melakukan perjalanan ke barat. kesempatannya jadi Buddha hilang. gue panik. gue bingung kudu gimana.
gue tanya temen gue yang lebih berpengalaman. di bilang Miho emang g enak badan dan kudu dibawa ke dokter.what??? dokter?? apakah tidak bisa ke praktisi kesehatan yang lain?? dokter mahal cuy! tapi akhirnya gue tetep nganter Miho ke dokter. gue emang takut dokter tapi gue lebih takut Miho kenapa-kenapa.bagi gue, Miho adalah segalanya. Miho yang selalu gue liat tiap bangun, Miho yang selalu nemenin gue kerja, Miho yang rela keujanan demi nganter gue ke kampus, Miho yang tiap malem jadi temen gue sepulang kuliah. Miho adalah alasan, kenapa gue melakukan ini semua. Gue g mau terjadi apa-apa sama Miho. cukup Asmiranda pergi, cukup Chelsea Olivia ninggalin gue, tapi Miho??? gue g tau seberapa bisa bertahan diri gue tanpa Miho,
Setelah diperiksa selama 30 menit, si dokter keluar. dan gue udah nyiapin mental baji berlapis tepung terigu buat nerima semua kemungkinan terburuk ini. kangker, tumor, gegar otak, hepatitis, kadas, kurap. pokoknya semuanya. si dokter mulai membuka mulutnya, gue nutup mata, si dokter ngumpet.
gue : 'gimana keadaan Miho Dok?'
Dokter : . . . .
gue : 'Miho kenapa Dok?'
Dokter : . . . .
Gue : 'Cepetan Dok, atau tidak saya bayar?!',
Dokter : 'Miho . . . . . . . . . g kenapa2!',
Gue : *shock. pingsan. bangun lag*. What???
Dokter : 'Anda terlalu belebihan. Miho tidak apa2',
Gue : 'g mungkin Dok. Miho pasti sakit!'
Dokter : 'Mungkin Anda yang sakit! Sakit jiwa!'
Gue : . . .
dan begitulah, Miho tidak sakit sama sekali. gue yang terlalu curigaan. maafkan gue Miho. gue sayang elo.
Note : *buat temen gue yang nyaranin gue ke dokter. siap2, Anda akana segera mendapatkan sandal lempar (lemparan sendal)*
Untuk direnungkan
terguncang,
tercengang,
semua mata tak sanggup memandang,
semua tangis tak berhenti berkumandang,
ketika merapi mengamuk marah,
maka kami hanya bisa menangis darah,
menanggung beban yang teramat susah,
dan gelisah,
mungkin ini azab Tuhan karena kita terlalu sombong,
atau sekedar peringatan karena otak terlampau kosong,
yang jelas ini ujian,
agar kita tetap sabar,
yang jelas ini ujian,
agar kesombongan tak melebar,
Tuhan tidak tuli,
mendengar semua yang kita risaukan,
Tuhan tidak tuli,
mendengar semua doa dan pengharapan,
tercengang,
semua mata tak sanggup memandang,
semua tangis tak berhenti berkumandang,
ketika merapi mengamuk marah,
maka kami hanya bisa menangis darah,
menanggung beban yang teramat susah,
dan gelisah,
mungkin ini azab Tuhan karena kita terlalu sombong,
atau sekedar peringatan karena otak terlampau kosong,
yang jelas ini ujian,
agar kita tetap sabar,
yang jelas ini ujian,
agar kesombongan tak melebar,
Tuhan tidak tuli,
mendengar semua yang kita risaukan,
Tuhan tidak tuli,
mendengar semua doa dan pengharapan,
Aksi = Reaksi
sejak mule kulia sebulan ++ yang lalu, kehidupan gue jadi super no rest. berangkat kerja jam setengah 7, pulang kulia jam 10. bener2 no rest dah. karena kulia ini jua berat badan gue kayaknya turun juga. dari yang kerempeng jadi cungkring. tapi positifnya, gue jadi bisa make celana yang udah gue museum kan beberapa bulan yang lalu.yah, g semua yang lo anggep negatif selalu ngedatengin kenegatifan.
oleh karena berat badan gue yang anjlok (aksi), gue pun melakukan reaksi. dan reaksi ini didukung sepenuhnya oleh temen2 di kantor (thanks a lot guys!).misalnya pada hari jumat kemarin, gue ada futsal bareng temen-temen kantor. sebelum futsal gue sarapan dulu, biar ntar tu bola futsal kagak bisa bertindak dzalim ma gue. satu porsi lontong sayur+telor+2 gorengan cukup membuat perut gue melebar beberapa mili.
abis futsal itu, gue ditawarin makan ketoprak ma temen-temen. sebenarnya gue udah mo nolak, tapi ntah kenapa kaki gue g mau diperintah. dan 'dengan sangat terpaksa' gue ikut makan ketoprak. perut gue sekarang melebar beberapa centi.
abis gitu nyampe kantor, ada susu. gue tau ini bakal buruk bagi celana gue, tapi kali ini tangan gue tiba-tiba ngambil tu susu. langsung dua. dan tambah satu lagi. 2 jam kemudian, waktunya makan siang. dan walopun ni perut udah meronta kepenuhan, tetep aja gue abis satu piring.
ini jelas positif buat ngedongkrak berat badan gue yang tadinya terjun. tapi dari kepositifan juga bisa menghasilkan sesuatu yang negatif. gue kudu beli celana baru.
oleh karena berat badan gue yang anjlok (aksi), gue pun melakukan reaksi. dan reaksi ini didukung sepenuhnya oleh temen2 di kantor (thanks a lot guys!).misalnya pada hari jumat kemarin, gue ada futsal bareng temen-temen kantor. sebelum futsal gue sarapan dulu, biar ntar tu bola futsal kagak bisa bertindak dzalim ma gue. satu porsi lontong sayur+telor+2 gorengan cukup membuat perut gue melebar beberapa mili.
abis futsal itu, gue ditawarin makan ketoprak ma temen-temen. sebenarnya gue udah mo nolak, tapi ntah kenapa kaki gue g mau diperintah. dan 'dengan sangat terpaksa' gue ikut makan ketoprak. perut gue sekarang melebar beberapa centi.
abis gitu nyampe kantor, ada susu. gue tau ini bakal buruk bagi celana gue, tapi kali ini tangan gue tiba-tiba ngambil tu susu. langsung dua. dan tambah satu lagi. 2 jam kemudian, waktunya makan siang. dan walopun ni perut udah meronta kepenuhan, tetep aja gue abis satu piring.
ini jelas positif buat ngedongkrak berat badan gue yang tadinya terjun. tapi dari kepositifan juga bisa menghasilkan sesuatu yang negatif. gue kudu beli celana baru.
Kasta (Warna) dalam agama Hindu
Dalam agama Hindu, istilah Kasta disebut dengan Warna (Sanskerta: वर्ण; varṇa). Akar kata Warna berasal dari bahasa Sanskerta vrn yang berarti "memilih (sebuah kelompok)". Dalam ajaran agama Hindu, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Dalam konsep tersebut diuraikan bahwa meskipun seseorang lahir dalam keluarga Sudra (budak) ataupun Waisya (pedagang), apabila ia menekuni bidang kerohanian sehingga menjadi pendeta, maka ia berhak menyandang status Brahmana (rohaniwan). Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu.
Dalam tradisi Hindu, Jika seseorang ahli dalam bidang kerohanian maka ia menyandang status Brāhmana. Jika seseorang ahli atau menekuni bidang administrasi pemerintahan ataupun menyandang gelar sebagai pegawai atau prajurit negara, maka ia menyandang status Ksatriya. Apabila seseorang ahli dalam perdagangan, pertanian, serta profesi lainnya yang berhubungan dengan niaga, uang dan harta benda, maka ia menyandang status Waisya. Apabila seseorang menekuni profesi sebagai pembantu dari ketiga status tersebut (Brahmana, Ksatriya, Waisya), maka ia menyandang gelar sebagai Sudra.
Warna yang utama
Brahmana
Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana diperoleh dengan menekuni ajaran agama sampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.
Ksatriya
Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.
Waisya
Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.
Sudra
Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brāhmana, Kshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra, maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan kontribusi.
Sedangkan ada dua kelompok lain, yaitu :
Paria : Adalah mereka yang tersingkirkan dalam masyarakat karena melakukan kesalahan besar,
Candala : adalah mereka yang berasal dari perkawinan antar warna
Di Indonesia (khususnya di Bali) sendiri pun terjadi kesalahpahaman terhadap sistem Catur Warna. Catur Warna harus secara tegas dipisahkan dari pengertian kasta. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Drs. I Gusti Agung Gde Putera, waktu itu Dekan Fakultas Agama dan Kebudayaan Institut Hindu Dharma Denpasar pada rapat Desa Adat se-kabupaten Badung tahun 1974. Gde Putera yang kini Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama mengemukakan[2]:
“ Kasta-kasta dengan segala macam titel-nya yang kita jumpai sekarang di Bali adalah suatu anugerah kehormatan yang diberikan oleh Dalem (Penguasa daerah Bali), oleh karena jasa-jasa dan kedudukannya dalam bidang pemerintahan atau negara maupun di masyarakat. Dan hal ini diwarisi secara turun temurun oleh anak cucunya yang dianggap sebagai hak, walaupun ia tidak lagi memegang jabatan itu. Marilah jangan dicampur-adukkan soal titel ini dengan agama, karena titel ini adalah persoalan masyarakat, persoalan jasa, persoalan jabatan yang dianugerahkan oleh raja pada zaman dahulu. Dalam agama, bukan kasta yang dikenal, melainkan "warna" dimana ada empat warna atau Caturwarna yang membagi manusia atas tugas-tugas (fungsi) yang sesuai dengan bakatnya. Pembagian empat warna ini ada sepanjang zaman ",
Dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Warna_%28Hindu%29
Dalam tradisi Hindu, Jika seseorang ahli dalam bidang kerohanian maka ia menyandang status Brāhmana. Jika seseorang ahli atau menekuni bidang administrasi pemerintahan ataupun menyandang gelar sebagai pegawai atau prajurit negara, maka ia menyandang status Ksatriya. Apabila seseorang ahli dalam perdagangan, pertanian, serta profesi lainnya yang berhubungan dengan niaga, uang dan harta benda, maka ia menyandang status Waisya. Apabila seseorang menekuni profesi sebagai pembantu dari ketiga status tersebut (Brahmana, Ksatriya, Waisya), maka ia menyandang gelar sebagai Sudra.
Warna yang utama
Brahmana
Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana diperoleh dengan menekuni ajaran agama sampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.
Ksatriya
Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.
Waisya
Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.
Sudra
Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brāhmana, Kshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra, maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan kontribusi.
Sedangkan ada dua kelompok lain, yaitu :
Paria : Adalah mereka yang tersingkirkan dalam masyarakat karena melakukan kesalahan besar,
Candala : adalah mereka yang berasal dari perkawinan antar warna
Di Indonesia (khususnya di Bali) sendiri pun terjadi kesalahpahaman terhadap sistem Catur Warna. Catur Warna harus secara tegas dipisahkan dari pengertian kasta. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Drs. I Gusti Agung Gde Putera, waktu itu Dekan Fakultas Agama dan Kebudayaan Institut Hindu Dharma Denpasar pada rapat Desa Adat se-kabupaten Badung tahun 1974. Gde Putera yang kini Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama mengemukakan[2]:
“ Kasta-kasta dengan segala macam titel-nya yang kita jumpai sekarang di Bali adalah suatu anugerah kehormatan yang diberikan oleh Dalem (Penguasa daerah Bali), oleh karena jasa-jasa dan kedudukannya dalam bidang pemerintahan atau negara maupun di masyarakat. Dan hal ini diwarisi secara turun temurun oleh anak cucunya yang dianggap sebagai hak, walaupun ia tidak lagi memegang jabatan itu. Marilah jangan dicampur-adukkan soal titel ini dengan agama, karena titel ini adalah persoalan masyarakat, persoalan jasa, persoalan jabatan yang dianugerahkan oleh raja pada zaman dahulu. Dalam agama, bukan kasta yang dikenal, melainkan "warna" dimana ada empat warna atau Caturwarna yang membagi manusia atas tugas-tugas (fungsi) yang sesuai dengan bakatnya. Pembagian empat warna ini ada sepanjang zaman ",
Dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Warna_%28Hindu%29
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
A. Pelapisan Sosial,
1. Pengertian
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam individu yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda yang akan membentuk suatu kelompok sosial. Dengan adanya kelompok-kelompok ini maka terbentuklah pelapisan masyarakat atau strata.
pelapisan masyarakat atau stratifikasi artinya pengelompokan masyarakat berdasar kedudukannya di dalam masyarakat. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat.
2. Terjadinya Pelapisan Sosial
Setidaknya ada dua cara terbentuknya pelapisan sosial,
a. Terjadi dengan sendirinya,
Pelapisan ini terjadi seiring dengan tumbuhnya masyarakat itu sendiri. Orang-orang memiliki kekuasaan dan status yang diakui masyarakat dengan sendirinya, tanpa adanya suatu sistem tertulis terlebih dahulu. Misalnya, karena usia tua, memiliki kepandaian lebih, memiliki bakat seni, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian kekuasaan yang dimiliki oleh setiap lapisan berfungsi sesuai dengan kemampuannya.
b. Terjadi dengan disengaja,
Pelapisan sosial yang disengaja dapat ditemui dalam struktur organisasi, pemerintahan, partai, dan lai-lain. Pelapisan ini biasanya bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa kelemahan sistem ini dibanding dengan pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya adalah :
- Pelapisan tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga sulit menyesuaikan dengan keadaan bila terjadinya perubahan-perubahan.
- Membatasi kemampuan seseorang, artinya meskipun seseorang sebenarnya memiliki kemampuan lebih, namun karena kedudukannya yang rendah, ia tidak dapat menunjukkan kemampuannya tersebut. Sebaliknya orang-orang yang tidak kompeten namun memiliki kedudukan yang tinggi tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Sistem Pelapisan Sosial
Ada dua macam pelapisan sosial berdasar sifatnya :
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat tertutup,
Dalam sistem ini, seseorang tidak bisa mengubah status sosialnya. Seseorang telah memiliki status saat kelahirannya. Sistem ini dapat kita lihat dalam sistem kasta yang ada di India, dan masyarakat Hindu, dan kadang-kadang di beberapa daerah berdasar ras.
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat terbuka,
Dalam sistem ini, seseorang memiliki status sosial berdasar kemampuan dan usahanya sendiri. hal ini sangat baik bagi pertumbuhan masyarakat, karena seseorang akan dapat bersaing dengan yang lain untuk mendapatkan kedudukannya yang lebih baik dengan meningkatkan kemampuannya.
B. Kesamaan Derajat,
1. Persamaan Hak,
Setiap orang memiliki hak masing-masing. Namun jika ia telah terjun di dalam masyarakat, hak seseorang menjadi terbatas karena dibatasi oleh hak orang lain. namun demikian ada beberapa hak yang memang merupakan pilihan pribadi dan tidak bisa dibatasi oleh orang lain. Ini disebut hak asasi.
Sealnjutnya hak-hak asasi ini dicantumkan dalam kesepakatan sedunia tentang hak-hak asasi manusia atau Declalration of Human Right. Isinya antara lain adalah :
Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2(1) : Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apa pun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan.
Pasal 7 : Sekalina orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas eprlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini.
2. Persamaan Hak dan Derajat di Indonesia,
di Indonesia, persamaan hak dan derajat ini juga tercantum jelas di Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 27 (1) : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan permerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,
Pasal 27 (2) : Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang.
Pasal 29 (2) : Negara menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk utnuk memeluk agamanya masing-maisng dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 31 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
1. Pengertian
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam individu yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda yang akan membentuk suatu kelompok sosial. Dengan adanya kelompok-kelompok ini maka terbentuklah pelapisan masyarakat atau strata.
pelapisan masyarakat atau stratifikasi artinya pengelompokan masyarakat berdasar kedudukannya di dalam masyarakat. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat.
2. Terjadinya Pelapisan Sosial
Setidaknya ada dua cara terbentuknya pelapisan sosial,
a. Terjadi dengan sendirinya,
Pelapisan ini terjadi seiring dengan tumbuhnya masyarakat itu sendiri. Orang-orang memiliki kekuasaan dan status yang diakui masyarakat dengan sendirinya, tanpa adanya suatu sistem tertulis terlebih dahulu. Misalnya, karena usia tua, memiliki kepandaian lebih, memiliki bakat seni, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian kekuasaan yang dimiliki oleh setiap lapisan berfungsi sesuai dengan kemampuannya.
b. Terjadi dengan disengaja,
Pelapisan sosial yang disengaja dapat ditemui dalam struktur organisasi, pemerintahan, partai, dan lai-lain. Pelapisan ini biasanya bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa kelemahan sistem ini dibanding dengan pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya adalah :
- Pelapisan tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga sulit menyesuaikan dengan keadaan bila terjadinya perubahan-perubahan.
- Membatasi kemampuan seseorang, artinya meskipun seseorang sebenarnya memiliki kemampuan lebih, namun karena kedudukannya yang rendah, ia tidak dapat menunjukkan kemampuannya tersebut. Sebaliknya orang-orang yang tidak kompeten namun memiliki kedudukan yang tinggi tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Sistem Pelapisan Sosial
Ada dua macam pelapisan sosial berdasar sifatnya :
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat tertutup,
Dalam sistem ini, seseorang tidak bisa mengubah status sosialnya. Seseorang telah memiliki status saat kelahirannya. Sistem ini dapat kita lihat dalam sistem kasta yang ada di India, dan masyarakat Hindu, dan kadang-kadang di beberapa daerah berdasar ras.
- Sistem Pelapisan Sosial yang bersifat terbuka,
Dalam sistem ini, seseorang memiliki status sosial berdasar kemampuan dan usahanya sendiri. hal ini sangat baik bagi pertumbuhan masyarakat, karena seseorang akan dapat bersaing dengan yang lain untuk mendapatkan kedudukannya yang lebih baik dengan meningkatkan kemampuannya.
B. Kesamaan Derajat,
1. Persamaan Hak,
Setiap orang memiliki hak masing-masing. Namun jika ia telah terjun di dalam masyarakat, hak seseorang menjadi terbatas karena dibatasi oleh hak orang lain. namun demikian ada beberapa hak yang memang merupakan pilihan pribadi dan tidak bisa dibatasi oleh orang lain. Ini disebut hak asasi.
Sealnjutnya hak-hak asasi ini dicantumkan dalam kesepakatan sedunia tentang hak-hak asasi manusia atau Declalration of Human Right. Isinya antara lain adalah :
Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2(1) : Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apa pun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan.
Pasal 7 : Sekalina orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas eprlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang ditujukan kepada perbedaan semacam ini.
2. Persamaan Hak dan Derajat di Indonesia,
di Indonesia, persamaan hak dan derajat ini juga tercantum jelas di Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 27 (1) : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan permerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,
Pasal 27 (2) : Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang.
Pasal 29 (2) : Negara menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk utnuk memeluk agamanya masing-maisng dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 31 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Belajar sambil Berkendara
meski gue udah lama melanglang buana di dunia jalanan, tapi gue baru resmi menjadi member of motorcycle driver beberapa bulan yang lalu. sebelumnya jabatan gue adalah menjadi aspal dan kadang-kadang trotoar. nah, selama beberapa bulan ini, banyak banget pelajaran yang bisa gue ambil dari jalanan ini. mo tau apa aja? saksikan kelanjutannya sesaat lagi . . . .
iklan . . .
oke, jadi hasil pembelajaran gue dari jalanan itu antara lain adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
artinya lo kudu selalu inget sama Allah, karena jalanan itu g dapat ditebak. gue sering ngedenger berita orang kecelakaan.dan setiap gue mulai jalan dengan Mio kesaangan gue, bayangan-bayangan buruk selalu terputar di pikiran gue. dan ujung-ujungnya hanya kepada Allah lah kita memohon keselamatan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
di jalanan rasa kemanusiaan sangat mahal. kalo di jalanan, rasa kemanusiaan itu udah diganti dengan rasa permotoran. lo bakalan ngeliat kendaraan ngeklakson nenek-nenek yang mau nyebrang jalan. rasa kemanusiaan udah g ada direnggut oleh rasa permotoran,
3. Persatuan Indonesia,
Ini bisa ditemui di lampu merah. ketika satu kendaraan bunyiin klakson, kendaraan lain juga bakal bersatu bunyiin klakson. ketika mau maju juga mereka bersatu. g ada yang pengen ketinggalan. semuanya pengen di depan. bareng-bareng. bersatu,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
sama kayak di atas, jadi sebelum mereka bersatu, pasti ada seorang yang ngepimpin mereka.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,
di jalanan, lo bakalan jarang banget menemukan keadilan. semua orang ingin menang sendiri. kagak memperhatikan hak orang lain. misalnya ni ya, waktu itu lampu merah dan gue nylonong lurus aja. motor dari arah depan dan samping g ada yang mau ngalah. bener-bener g adil #gaplokAjaNeOrang. tapi bener, orang-orang di jalanan tu egois,
nah, itu tadi pembelajaran dari analisa problematika jalanan. di bawah ini gue kasih tips ringan (praktek) yang bisa lo terapin di jalanan agar tetap selamat sampai tujuan jiwa dan raga,
1. kalo di jalan raya, berkendaralah dengan kecepatan 40-60 km/ jam, kecuali ada hal-hal lain yang mengaharuskan lain. kalo lo berkendara di bawah 40 km/ jam, jiwa lo bakalan terusik, mental lo kudu kuat, karena seperti yang gue bilang tadi, pengendara hanya memiliki rasa permotoran. kalo lo berkendara di atas 60km/ jam, itu bakalan ngebahayain jiwa dan raga lo. jalanan g bisa ditebak, kadang lurus-lurus aja, kadang ada yang tiba-tiba berhenti.
2. pastikan rem berfungsi dengan baik,
3. jangan mengekor angkot dan bus umum. karakter mereka sulit ditebak. sering mereka menyalakan lampu kanan, tapi tiba-tiba nylonong ke kiri. Jika harus memilih angkot dan truk, pilihlah truk. karena bagaimanapun juga, kalo perang, truk tetep bakal menang.
4. kenakan semua alat pelindung diri : helm, sarung (tangan), alas kaki tertutup, celana tebel, pelindung dada, pelindung dari sinar UV, maskara, dan lain-lain. nyawa Anda jauh lebih penting,
5. bersabar dan kendalikan emosi dan nafsu Anda. Ketika dibalap, biasanya insting bersaing Anda akan meledak. kendalikan diri Anda. karena itu malah akan membahayakan anak istri Anda,
6. kendarai motor Anda, karena tips di atas tidak berlaku jika Anda berjalan kaki,
sekian, terima kasih,
iklan . . .
oke, jadi hasil pembelajaran gue dari jalanan itu antara lain adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
artinya lo kudu selalu inget sama Allah, karena jalanan itu g dapat ditebak. gue sering ngedenger berita orang kecelakaan.dan setiap gue mulai jalan dengan Mio kesaangan gue, bayangan-bayangan buruk selalu terputar di pikiran gue. dan ujung-ujungnya hanya kepada Allah lah kita memohon keselamatan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
di jalanan rasa kemanusiaan sangat mahal. kalo di jalanan, rasa kemanusiaan itu udah diganti dengan rasa permotoran. lo bakalan ngeliat kendaraan ngeklakson nenek-nenek yang mau nyebrang jalan. rasa kemanusiaan udah g ada direnggut oleh rasa permotoran,
3. Persatuan Indonesia,
Ini bisa ditemui di lampu merah. ketika satu kendaraan bunyiin klakson, kendaraan lain juga bakal bersatu bunyiin klakson. ketika mau maju juga mereka bersatu. g ada yang pengen ketinggalan. semuanya pengen di depan. bareng-bareng. bersatu,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
sama kayak di atas, jadi sebelum mereka bersatu, pasti ada seorang yang ngepimpin mereka.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,
di jalanan, lo bakalan jarang banget menemukan keadilan. semua orang ingin menang sendiri. kagak memperhatikan hak orang lain. misalnya ni ya, waktu itu lampu merah dan gue nylonong lurus aja. motor dari arah depan dan samping g ada yang mau ngalah. bener-bener g adil #gaplokAjaNeOrang. tapi bener, orang-orang di jalanan tu egois,
nah, itu tadi pembelajaran dari analisa problematika jalanan. di bawah ini gue kasih tips ringan (praktek) yang bisa lo terapin di jalanan agar tetap selamat sampai tujuan jiwa dan raga,
1. kalo di jalan raya, berkendaralah dengan kecepatan 40-60 km/ jam, kecuali ada hal-hal lain yang mengaharuskan lain. kalo lo berkendara di bawah 40 km/ jam, jiwa lo bakalan terusik, mental lo kudu kuat, karena seperti yang gue bilang tadi, pengendara hanya memiliki rasa permotoran. kalo lo berkendara di atas 60km/ jam, itu bakalan ngebahayain jiwa dan raga lo. jalanan g bisa ditebak, kadang lurus-lurus aja, kadang ada yang tiba-tiba berhenti.
2. pastikan rem berfungsi dengan baik,
3. jangan mengekor angkot dan bus umum. karakter mereka sulit ditebak. sering mereka menyalakan lampu kanan, tapi tiba-tiba nylonong ke kiri. Jika harus memilih angkot dan truk, pilihlah truk. karena bagaimanapun juga, kalo perang, truk tetep bakal menang.
4. kenakan semua alat pelindung diri : helm, sarung (tangan), alas kaki tertutup, celana tebel, pelindung dada, pelindung dari sinar UV, maskara, dan lain-lain. nyawa Anda jauh lebih penting,
5. bersabar dan kendalikan emosi dan nafsu Anda. Ketika dibalap, biasanya insting bersaing Anda akan meledak. kendalikan diri Anda. karena itu malah akan membahayakan anak istri Anda,
6. kendarai motor Anda, karena tips di atas tidak berlaku jika Anda berjalan kaki,
sekian, terima kasih,
Tentang Negeriku
ini adalah tentang negeriku,
ketika air mata mengalir mendawai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika tsunami menghantam mentawai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika tangis warga menjadi ramai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika merapi terbatuk lunglai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika luka melambai-lambai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika wakil rakyat tetap tersenyum santai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika ego tak bisa diurai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika persatuan mulai tercerai berai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika para pemimpinnya mulai lalai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika mimpi rakyat tlah menjadi bangkai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika kesepahaman mulai bercerai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika kejujuran mulai terbengkalai,
ini adalah tentang harapanku,
bisa tersenyum di udara damai,
ini adalah tentang inginku,
indonesia menjadi negeri yang jaya permai,
ketika air mata mengalir mendawai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika tsunami menghantam mentawai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika tangis warga menjadi ramai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika merapi terbatuk lunglai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika luka melambai-lambai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika wakil rakyat tetap tersenyum santai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika ego tak bisa diurai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika persatuan mulai tercerai berai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika para pemimpinnya mulai lalai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika mimpi rakyat tlah menjadi bangkai,
ini adalah tentang negeriku,
ketika kesepahaman mulai bercerai,
ini adalah tentang tanah airku,
ketika kejujuran mulai terbengkalai,
ini adalah tentang harapanku,
bisa tersenyum di udara damai,
ini adalah tentang inginku,
indonesia menjadi negeri yang jaya permai,
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Matahari Dept Store (PT Matahari Departement Store, Tbk) adalah salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan per...
-
Sakit Gigi. Katanya, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Buat gw, ga gitu juga sih. Alesannya simpel aja. Karena bagi jomblo men...
-
Dalam pertandingan sepak bola, posisi yang paling gw kagumi adalah kiper. Kenapa kiper? Karena menurut gw, kiper adalah posisi yang sela...