S ungguh, tak sanggup lagi kulihat jauh ke dalam matamu yang teduh,
E ntah karena lusuh yang menjadikanku luluh,
K etika kucoba dan mencoba hingga tertetes berjuta peluh,
U ntuk kesekian kalinya aku kembali jatuh,
N amun tak pernah sedetikpun kumengeluh,
T idak, untuk kau yang kucintai dengan penuh,
U ntuk kau, yang kukasihi tanpa keluh,
M eski harus kurelakan darah tinggalkan tubuh,
S ayang,
E nggan sebenarnya bila harus kugores pena tanda tak senang,
R iuh, remuk, rasa hati ini tak terbayang,
O leng, bagai sampan diterjang ombak bergelombang,
J iwaku tak tenang, batinku marah tanpa terhadang,
A kan tetapi, inilah jalan yang harus kuterjang, tak bisa kutentang,
M ungkin seharusnya aku menghilang tanpa ragu,
E nyah, dari jangkauan sorot mata indahmu,
R elakan ketika segenggam cinta pernah ada diantara kau dan aku,
A ku, sungguh mencintaimu,
H anya saja, kau tak lagi mencintaku, seperti dulu,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Matahari Dept Store (PT Matahari Departement Store, Tbk) adalah salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan per...
-
Sakit Gigi. Katanya, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Buat gw, ga gitu juga sih. Alesannya simpel aja. Karena bagi jomblo men...
-
Dalam pertandingan sepak bola, posisi yang paling gw kagumi adalah kiper. Kenapa kiper? Karena menurut gw, kiper adalah posisi yang sela...
No comments:
Post a Comment