Tulip Merah,

terpasung dalam kelopak tulip merah,
hatiku terpana oleh cinta yang merekah,
owh kasih, jangan biarkan jiwa ini berjalan tanpa arah,
karena sebenarnya hanya kepada engkaulah hati ini terjarah,
owh kasih, jangan biarkan cinta ini terbelah,
karena sungguh kamu lah yang membuat gelapku jadi cerah,

sorot matamu, membuat tubuhku jatuh lemah,
ranum bibirmu, membuat kakiku tersungkur pasrah,
merah pipimu, membuat jantungku tak mampu ntuk lelah,
kau lah, bunga di suramnya amarah,
kau lah, titik yang kukatakan indah,
dalam pesona cinta tanpa noktah,

sayangku,
bila nanti waktunya tiba untukku, untuk cintaku,
tunggu aku di teras rumahmu,
kan ku bawakan kau seutas niat tulus yang menderu,
kan ku pinang dan jadikan kau hanya miliku,
cintaku,
bila nanti waktunya tiba untukku, untuk kasihku,
tak peduli badai merobek tubuhku,
atau ombak mengoyak ragaku,
aku akan tetap maju, sebrangi lautan tak tentu,
untuk mu, untuk cintaku, untuk kasihku,
maka, jangan pernah kau palingkan mukamu dari tatapku,
karena sebenarnya aku takut, aku tak sanggup,
bila kau pergi tinggalkan hidup, sisakan kalut,

tulip merahku,
aku mencintaimu,