::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

5 Hal Yang Menyatukan Kita

Dari berbagai perbedaan yang ada, ada hal-hal yang telah dan mampu menyatukan kita. Tidak harus persamaan sifat dan karakter, karena akan sangat susah mencarinya. 

1. Allah dan berkah Cinta-Nya

Tidak mungkin kalau ini bukan karena Allah. Allah sudah menakdirkan kita bertemu dan kemudian bersama, maka aku yakin Allah pulalah yang akan menjaganya. Cinta adalah alat Allah untuk memungkinkan dua sifat yang berbeda ini bisa menyatu.

Jujur, di awal-awal pernikahan aku sempat berfikir mungkin kita tidak berjodoh, karena hampir setiap hari ada masalah dan pertengkaran. Akan tetapi aku selalu berfikir Allah. Allah yang menyatukan kita, dan pasti ada kebaikan di dalamnya. Dan karenanya kita bisa bertahan. Aku harus berbangga dengan ini karena banyak yang tidak bisa bertahan di awal-awal pernikahan karena perbedaan dan ketidakcocokan. Tapi kita bertahan karena kita percaya takdir Allah.

Dan kemudian Allah menambahkan rasa cinta itu setiap saat, hingga lima tahun ini kita bersama dalam bahagia.

2. Gunadarma

Tidak bisa tidak, Universitas Gunadarma adalah salah satu hal yang menyatukan kita, dulu, sekarang, dan nanti. Kamu alumni Gunadarma, aku pun demikian. Kita tidak saling kenal hingga lulus dan lalu dikenalkan oleh seorang teman yang juga Gunadarma. Aku sangat hormat dengan Bu Metty dan Pak Irwan yang merupakan pembimbing skrisi dan pembuka jalanku mengajar di Gunadarma, dan ternyata beliau pulalah yang telah membantu menyelesaikan S2 mu. Kamu menjadi dosen Gunadarma dan aku pun mengikuti di belakangmu. Saat ini dan esok kita sama-sama mengabdi dan berkarir di Gunadarma, menjalani setiap prosesnya bersama-sama, dan akan menikmatinya bersama-sama.

3. Visi Mendidik

Aku suka dengan dunia pendidikan, dan begitu pula kamu. Jika dalam perbedaan yang ada, sulit sekali untuk bisa sekedar "ngobrol" topik yang kita suka, maka dunia pendidikan adalah jalan keluarnya.

Aku suka ngomongin badminton dan bola, kamu tidak. Kamu suka ngebahas Lesti-Bilar, aku ogah. Aku suka ngomongin dunia investasi, bagimu itu melelahkan. Kamu suka ngomongin makanan, aku makan apa aja oke. Tapi kalo soal pendidikan dan terutama dosen, maka kita nyambung. Dan mungkin inilah satu-satunya topik yang menyatukan kita.

4. Sasa dan Sakha

Anak tak bisa tidak adalah perekat dan penyelamat kita. Kita sering berdebat tentang berbagai hal dan ketika sudah mulai menegang, Sasa akan bilang "Ayah, Mama, jangan berantem ngomong". Dan seketika kita terdiam. Dan menyadari kalau kita berdua salah. Kita kadang bertengkar untuk alasan tertentu, tapi kemudian Sakha menangis dan kita lupa dengan masalah kita dan fokus pada Sakha.

Dan ketika Sasa ada dan kemudian Sakha menyusul kemudian, banyak hal berubah tentang kita. Visi tak lagi hanya tentang kita, tapi juga tentang anak-anak kita. Dan itu menjadi satu tali pengikat tersendiri yang akhirnya menambah kesatuan kita.

5. Komitmen

Aku yakin, dulu kamu tak benar-benar mencintaiku, begitupun aku. Tapi kita tetap bersama karena satu hal, komitmen penikahan, komitmen untuk bersama. Meskipun berat, tapi komitmen lah yang menyatukan dan menyelematkan kita. Dan aku yakin komitmen itu masih dan akan terus ada menjadi tiang yang akan menjaga kokohnya keluarga kita.

No comments:

Post a Comment

Goals for 2024 !! Bismillah !