::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

5 Hal Tentang Kamu

Note : 
5 postingan ke depan adalah postingan pengingat menjalan 5 tahun pernikahan kami.


Ini bukan tentang baik atau buruk. Bukan masalah dan bukan pula untuk dipermasalahkan. Ini adalah tentang hal yang membuat kamu menjadi kamu.

1. Manja

Bagi sebagian orang ini mungkin masalah, tapi bagiku ini adalah berkah. Mungkin bagi orang yang mandiri, sifat manja adalah kekurangan, tapi bagiku yang sudah lelah dengan kemandirian, manja nya kamu adalah anugrah. Aku adalah contoh dari kemandirian, dimana dari SMP sudah terbiasa hidup dan menghadapi masalah sendiri. Tapi di sisi lain hidupku, aku butuh manja kamu sebagai penyeimbang. Dan tak pernah sekalipun aku menganggap manjamu sebagai masalah.

Kita sering berdebat, saling adu argumen, hingga kadang tak sadar suara mengencang dan urat syaraf menegang. Mulai dari masalah agama hingga menentukan takaran beras dan air saat memasak. Tapi sesaat kemudian, tak peduli menang atau kalah argumen, mulutmu tiba-tiba manyun, matamu memanja, dan kamu merangsek minta dipeluk. Maka, seketika aku tak peduli apakah beras itu akan jadi bubur atau nasi.

2. Takut

Takut mencoba hal baru, takut dengan kondisi, hingga takut sama kecoa. Well, aku ga bisa menyalahkanmu, karena memang demikianlah kamu. Aku pun paham kenapa kamu demikian. Justru itu adalah tantangan buatku. Kalau tidak bisa membuatmu berani, maka aku harus menciptakan kondisi agar kamu tak perlu takut lagi.

3. Konsisten

Kadang konsisten mu menyebalkan. Orang bilang kamu "kaku". Kalau sudah tahu sesuatu, maka itu akan menjadi madzab bagimu. Dan kamu adalah penganut madzab yang fanatik. Kalau kita sepakat mau hemat, ya sereceh seribu dua ribu pun akan mati-matian kau jaga. Dan begitu aku bilang, "cuma seribu ini", maka masalah pun dimulai.

Tapi "kekakuanmu" itu pula yang seringkali menyelamatkan kita. Kita sudah punya kesepakatan untuk shodaqoh 10% dari apa yang kita dapat. Dan begitu dapat harus segera dikeluarkan. Aku kadang nego nominal atau mengundur hari. Jika tak ada "kekakuanmu" itu, hampir pasti aku akan diskon shodaqoh. Tapi karena mu, aku tak pernah bisa melakukan itu. 

4. Nurut dan hormat sama suami

Meskipun kita sering berdebat dan di mata orang terlihat "tidak nurut", tapi nyatanya tidak demikian. Kamu tidak akan mengambil keputusan kecuali sudah izin atau sudah didiskusikan denganku. Bahkan ketika aku ngasih kebebasan untuk mengelola uang hasil kerjamu sendiri, kamu pun tetap izin dan diskusi denganku, mulai dari beli sepatu dan baju hingga beli susu. Dan aku mengartikan itu sebagai bentuk penghormatanmu kepadaku, karena tidak semua istri sepertimu.

5. Perasa

Kamu wanita, dan memang begitulah wanita. Tapi perasa mu kadang berlebihan. Suatu hari aku mengecup pipi Sasa dan Sakha sebelum tidur, kamu tidak. Dan kamu kemudian manyun semaleman. Di hari yang lain aku sibuk nonton badminton di TV dan kamu tiba-tiba menutup pintu kamar dan bilang "mas lebih milih badminton". Dan di hari yang lain lagi aku bilang "rambutmu agak kusut" dan raut mukamu berubah dan berkata "jadi aku udah ga cantik lagi?".

Tapi pun kadang aku merasa itu berlebihan, kadang aku pun rindu kau yang demikian. Jadi, tetaplah menjadi dirimu yang seperti itu.


No comments:

Post a Comment

Goals for 2024 !! Bismillah !