::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

5 Hal Tentang Aku

Ini bukan tentang baik atau buruk. Ini adalah 5 hal tentang aku yang aku pelajari bersamamu.

1. Lambat dalam mengambil keputusan

Kamu sering berkomentar kalau aku lama dalam mengambil keputusan. Dan aku sadari pun demikian. Tapi aku punya pembelaan. Sebelum bersamamu aku punya prinsip, "let d thing flows", biarkan segala hal mengalir apa adanya. Biar takdir yang membawa kita. Sehingga satu-satunya keputusan yang aku ambil adalah tidak memutuskan apapun.

Aku suka bersepeda, dan aku tak pernah memutuskan akan pergi kemana. Itulah yang kadang membawaku sampai ke Bogor, sampai ke Surabaya, sampai ke Bali, dan bahkan ke Way Kambas.

Tapi saat berkeluarga aku harus mengambil keputusan. Dan itu selalu sulit, bahkan untuk menjawab pertanyaanmu "nanti malem mau makan apa?", aku pun tak pernah memutuskan, dan selalu menjawab "nanti kalo lihat pecel lele pengen, ya beli. kalo lihat bakso pengen, ya beli. kalo ga pengen apa-apa, ya ga usah makan".

Tapi percayalah, aku mencoba. Meskipun lambat.

2. Tidak Konsisten

Kalau kamu terlalu "kaku", maka aku terlalu "fleksibel". Dan itu masalah, jika ingin dipermasalahkan. Tapi aku mengambil sikap, ini komplemen, saling melengkapi.

Sikap fleksibel ku baik, tapi kadang terlalu kebablasan, dan ketika itulah kamu penting buatku. Sikap konsistenmu itu baik, tapi kadang terlalu kaku, dan ketika itulah aku penting buatmu.

3. Cuek

Sebagai seorang pria sudah sewajarnya aku cuek. Apalagi terbiasa hidup sendiri dari SMP. Ke Mall pake kaos ketek, cuek. Ke resto cuma pesen teh anget, cuek. Acara keluarga ngomong nyablak, cuek. Kerja pake sendal jepit, cuek. Dan itu ga pernah menjadi masalah. Hingga aku ketemu kamu, dan itu adalah masalah. Kadang kamu ga masalah, tapi lingkungan kita mempermasahkan.

Tapi cuek bagiku membantu. Dengan cuek, aku tetap bisa bekerja meski tekanan dan masalah datang bersama. Cuek membantuk tetap berbuat baik, meski orang lain memperlakukan kita dengan tidak baik.

4. Sayang Keluarga, terutama anak-anak

Aku sebenarnya ga pernah menilai diriku sendiri demikian. Tapi aku harus berbangga ketika orang-orang menjelek-jelekkan ku di depanmu. Tentang aku yang terlalu cuek lah, tentang aku yang katanya ga peka, tentang aku yang katanya "ndeso", dan lain-lain. Sebenarnya aku fine-fine aja, toh selama ini aku selalu mendeklarasikan diri sebagai  Pejuang Kebodohan. Tapi kamu membelaku dengan berkata, "Tapi mas sayang aku, dan ga pernah sengaja nyakitin aku. Di saat yang sama orang-orang bilang sayang dan peduli, tapi selalu nyakitin. Mas juga sayang banget ke anak-anak, bahkan ga bisa tidur kalau ga liat anak-anak. Sama ponakan juga sayang, sama kayak sayang ke anaknya". Dan karena kamu yang mengatakannya, bisa jadi itu memang demikian. Dan aku patut berbangga atas itu. 

5. Planner

Mungkin sedikit kontradiktif dengan fleksibel, tapi aku memang suka merencanakan sesuatu yang sudah pasti. Tentang keuangan keluarga, tentang karir, strategi menjadi dosen di sela-sela kesibukan, dan tentang banyak hal selalu direncanakan. Meskipun kalau harus ada perubahan di tengah jalan, aku fleksibel. Kalau hasilnya tidak sesuai rencana, pun akan diterima dengan lapang dada.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Goals for 2024 !! Bismillah !