::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

Trail Run - Suaka Elang Loji

    Sabtu kemarin, di luar rencana, gw ikutan Trail Run Derby yang ketiga. Di luar rencana, karena gw kira ini trail tanggal 24, yang mana kalo tanggal 24 gw ga bisa. Dan kebetulan juga sabtu kemarin (18/5) gw belum punya rencana apapun. Jadi ketika ajakan itu datang, gw langsung iyain aja.

    Subuh itu (tsah, kayak cerita anak ni kata-katanya), entah kenapa gw bisa bangun tepat waktu. Jam 4 pagi gw udah bangun. Mungkin karena gw kebelet pipis. Entahlah. Sesuai jadwal, tim trail kumpul jam 5 pagi di SPBU Margonda ato SPBU Derby kita nyebutnya. Karena kalo ada event yang rombongan gini, kita emang selalu kumpul di sini. Walopun seinget gw ga ada yang beli bensin disini. Haha.

    Tim berangkat jam 5 pagi menuju... emmm.. menuju... entahlah, gw ga ngerti jalan. Yang jelas kita menuju lokasi trail, Loji. Dan sepenuhnya gw percayakan masalah transportasi ini kepada yang nyetir. Sejam kemudian kita udah nyampe di pos parkir mobil. Agak berbeda dengan trail-trail sebelumnya, karena di tempat parkir ini kita masih belum merasakan udara gunung. Masih seperti perkampungan pada umumnya. Untuk ukuran daerah gunung, daerah ini cukup ramai.

    Dari pos parkir kita lari sekitar 2km di trek aspal. 100% masih di areal pemukiman penduduk. Meskipun jalannya udah nanjak gila. Gw sendiri yang awalnya lari penuh semangat pada akhirnya kudu ngesot juga, menyerah dengan keadaan. Sampe di ujung aspal, ada sekolah. Ya, sekolah. Gw cukup takjub juga ada sekolah di areal seperti ini. Dan ketika gw tanya sama anak-anak yang lagi menunggu bel masuk, 'dimana rumah mereka?', dan mereka menjawab 'di bawah'. Ya, gw mikirnya, kaki ni anak pasti udah terlatih. Tiap hari latihan uphill kek gini. Apalagi kalo mereka berangkat telat, pas ada peer dan mereka belum ngerjain yang otomatis kudu cepet-cepet biar dapet contekan, dan kebetulan juga gurunya killer, pasti mereka bakalan lari, pasti. Dan as you know, lari di tanjakan kayak gini sungguh tidak mudah sodara. Sungguh berat perjuangan mereka.


    Puas mantengin anak-anak SD yang jajan bakso bakar, kita melanjutkan perjalanan. Kali ini trek sudah semi hutan. Artinya, kiri-kanan udah mule banyak poon, tapi jalannya masih ada kerikil-kerikilnya. Kira-kira lari sekitar 1km, sampe di POS Suaka Elang. Well, dari pos sini mule terlihat suasana hutan dengan pohon pinus yang menjulang tinggi di depan sana. Tapi sayang sekali kita belum bisa melihat kawanan elang, karena kawasan suaka baru dibuka jam 12 siang.

    Trek trail yang sebenarnya dimulai dari sini. Diawali dengan menyeberang jembatan gantung (seperti kamu yang menggantungkan hatiku #tsah), kami resmi masuk hutan. Tiada lagi rumah penduduk, tiada lagi aspal, yang ada hanya aku dan kamu, poon-poon maksudnya. Semakin lama trek semakin gila. Bermacam taneman yang ga gw kenal mulai mengganggu lari gw. Daun-daun yang over rindang, akar taneman yang bikin kepeleset, sampe trek batu yang ga memungkinkan lagi buat lari. Terlalu nanjak dan terlalu sedikit pijakan menjadikan separoh trek kudu dilalui dengan jalan.

    Ga lama, kami udah sampe di puncak. Emejing kata gw. Di atas sana ada air terjun dengan batu-batuan yang cadas gila. Over gede dan over licin (banyak lumutnya). Tanpa ba bi bu, gw langsung mandi di bawah guyuran air terjun. Dan itu keputusan yang salah. Harusnya gw lepas baju dulu, karena dingin gila. Dan well, sepanjang perjalanan turun gunung, gw kudu nahan dingin karena baju yang masih basah.

    Trail run diakhiri dengan makan siang bareng di... emmm.. di... gw lupa namanya. Ga banyak anak-anak trail yang gw kenal (maap), tapi suasana kekeluargaan bener-bener kerasa. Ya, walopun sampe hari ini gw ga apal nama mereka satu-satu, but overall, this is a nice trail run. Si ya on de neks trel.


Skripsi, You Make Me Feel...

    Akhirnya, setelah berjuang selama bertahun-tahun, tiba juga gw di penghujung semester kuliah gw. Dan dengan itu, tibalah pula masa-masa skripsi yang 'katanya', masa horor selama kuliah. Di kampus gw sendiri, ada dua kategori skripsi. Satu, yang dapet SK Skripsi dari kampus bagi yang punya IPK di atas 3,2. Dan dua, yang ngajuin proposal sendiri. Bedanya, kalo yang dapet SK Skripsi, dosen pembimbingnya dipilihin sama kampus, dan biasanya adalah dosen-dosen yang ga 'normal'. Gw sendiri termasuk yang dapet SK Skripsi dan dapet dosen pembimbing, wakil rektor.

    Gw sendiri baru sekali bimbingan. Dosennya sih asik, enak diajak ngobrol, dan ga sehoror yang gw kira. Yang ga asik tu ekspektasi doi terhadap mahasiswanya yang terlalu besar. Dari tiga judul yang gw ajuin, tidak ada satupun yang nyantol. "Judul kamu terlalu biasa, dan agaknya kurang cocok untuk level skripsi". Well, nyesek, tapi wajar. Doi wakil rektor, jadi ga heran kalo doi berharap sesuatu yang wah dari anak didiknya. Sayangnya, mahasiswanya ini ga sekeren apa yang dipikirkan beliau. Haha.

    Beliau pun pada akhirnya ngasih tema tentang Data Cleansing dan Map Reduce. Jujur, selama gw kuliah, ini pertama kalinya gw ngedenger dua istilah itu. Haha. Sepertinya dosen ga ada yang ngebahas tentang dua bahasan itu, ato pas lagi bahas materi itu gw ga masuk, ato gw tidor, ato gw asik ngegame. Entahlah. Yang jelas, waktu beliau mengucapkan dua istilah itu, gw cuma bisa nyengir. But, no other choice, karena gw juga ga ada ide yang 'menarik'. Sebenernya gw punya ide-ide lain, tapi lebih baik gw keep, karena ide gw pastinya ga 'selevel' sama ekspekstasi beliau. So, gw terima aja ni saran dosen. Itung-itung nyobain tantangan baru. Haha (ketawa kecut).

    Kata temen kos gw, skripsi itu bikin hidup kita berantakan. Mengubah semua deskripsi yang udah kita kenal selama ini. Tidur awal yang dulu berarti tidur di bawah jam 9, sekarang berarti tidur minimal jam 12 malem. Begadang yang dulu berarti melek sampe jam 2 malem, pas skripsi berubah jadi melek sampe subuh. Kata temen gw, 'keren kalo lo tetep bisa tidur jam 11 malem setiap hari dan ga kenal sama kopi dan mie instan'. Agak serem sih dengernya, karena gw kebiasaan tidur jam 11 malem, dan keracunan kalo sampe tidur di atas jam 12. Gw juga udah say good bye sama kopi dan mie instan. Dan gw sama sekali ga punya niat untuk mengubah kamus gw karena skripsi ini.

    Posotitifnya adalah gw jadi belajar. Ya, gara-gara skripsi, gw jadi belajar hal baru yang awalnya ga pernah gw pikirin. Tentang materi-materi ajaib yang selama ini ga pernah gw denger, baca-baca jurnal orang, browsing kesana-kemari. Pokoknya, seakan gw kembali update dengan dunia IT yang selama ini gw cuman jalan di tempat. Gara-gara skripsi juga gw jadi punya hal untuk dilakuin di waktu kosong gw. Kalo biasanya gw cuman tidur-tiduran, nonton drama korea, ato baca novel. Sekarang kalo ada waktu luang gw jadi mikir buat belajar materi-materi asing ini. Rasanya skripsi jadi booster gw untuk tetep belajar.

    Well, di akhir postingan ini, gw mau minta doa dari temen-temen semua, semoga skripsi gw bsia cepet kelar. Udah ga sabar pengen lulus dan merancang next plan buat hunting beasiswa S2 ke negeri doraemon ato negeri pororo. Amin. Doakan gw, doakan gw, doakan gw.

Liverpool, riwayatmu kini..

    Ga di kantor, ga di kampus, semua pada bilang 'Liverpool membuang kesempatan besar'. Dan gw cuma bisa ngeles, 'Target Liverpool tahun ini adalah masuk Zona Liga Champion. Juara adalah bonus'. Abis itu gw ijin ke kamar mandi, dan nangis sesenggukan. Haha. #canda #tapiMungkinBenar

    Dari lubuk hati yang paling dalam, dan sesuai dengan ambisi manusia yang ga akan pernah puas, gw kecewa. Dapet satu gunung emas, pengen dua, punya dua pengen tiga, punya tiga pengen empat, dan kemudian istri pertama mulai terlupakan #ups.

    Kenapa Liverpool yang di beberapa bulan terakhir menggila, tiba-tiba seperti kehabisan bensin di tiga laga tersisa? Inilah analisa simpel gw sebagai seorang fans.

    Liverpool mengawali musim 2013/2014 dengan modal peringkat 7 di musim sebelumnya. Jelas bukan tim yang diperhitungkan. Boro-boro juara, masuk liga champion aja syukur. Peringkat papan tengah. Bahkan di bawah Everton T_T. Dari awal tahun gw udah menduga, kandidat juara musim ini adalah Manchester City, Arsenal, dan Chelsea. Kenapa gw ga memasukkan Manchester United di prediksi gw? Karena managernya ganti. Dan penggantinya David Moyes, bukan orang yang wah, dan dari tim yang tampil di Liga Inggris dan sebelumnya berada di bawah MU. Kasus yang sama kayak Liverpool. Ambil manager dari Swansea City yang secara peringkat masih di bawah Liverpool. Jadi, gw pun udah menduga nasib MU dan Moyes ga akan beda jauh dengan Liverpool musim kemarin. Yang ga gw duga adalah, Moyes dipecat sebelum musim berakhir. Ini yang jadi pembeda Liverpool dan MU. Chelsea juga ganti pelatih? Iya, tapi penggantinya Jose Mourinho, The Special One, beda kelas lah sama Moyes. City juga ganti pelatih? Tapi City itu gudang pemain bintang. Siapapun yang ngelatih, gw rasa City tetap akan di atas sana.

    Kembali ke Liverpool. Di awal musim Liverpool tampil lumayan. Selalu berada di zona aman (empat besar), dan sesekali di peringkat lima. Liverpool masih belum dipandang, dan karena itu gerakannya terkendali dan fokus. Di pekan 10 sampai pertengahan musim, Liverpool mulai menunjukkan kualitasnya. Semakin solid di empat besar dan bahkan sempat berada di puncak klasemen.

    Mulai masuk paruh kedua musim, Liverpool semakin gila. Tiga belas kemenangan beruntun menjadi bukti. Liverpool menggeser Arsenal yang mulai loyo di tengah musim. Liverpool ga pernah jauh-jauh dari peringkat 1 atau 2. Di fase ini, semua fans berharap Liverpool bakal merebut gelar juara, semua pengamat memuji penampilan impresif The Reds. Tapi apa yang dikatakan Rodgers sebagai manager? "Liverpool tetaplah seekor Cihua-hua. Target kami adalah masuk Zona Liga Champion. Gelar juara adalah bonus". Hapir semua pemain pun mengatakan hal yang sama. Mereka tidak jumawa dengan pencapaian mereka, dan tetap fokus dengan misi awal mereka. Mari kita rangkum, motivasi Liverpool ini ke dalam dua poin,
1. Masuk Liga Champion
2. Juara
Dengan dua modal ini, bahkan Liverpool menggasak City, saingan terberat, dan membuka peluang untuk menjadi juara. Semua orang bilang, "Liverpool akan merebut juara musim ini".

    Tapi apa yang terjadi? Kemenangan melawan Norwich adalah pengunci The Reds masuk Liga Champion, karena tidak akan ada tim yang bisa mengejar poin Liverpool, bahkan kalo Liverpool kalah terus. Paling jelek Liverpool akan berada di peringkat 3. Dan dengan ini, Liverpool mengurangi satu motivasinya. Motivasi Liverpool kini tinggal satu, "Jadi Juara". Dan Anda tahu apa yang terjadi. Menurunnya motivasi. Ya, secara tidak sadar, menurut saya, motivasi Liverpool menurun. Walopun kebanyakan orang memandang sebaliknya. Semua fans berharap Liverpool Juara. Jumawa. Para pemain tertekan. Hilang kendali. Dan Kalah. Liverpool dijegal Chelsea. Dengan ini, Liverpool membuang satu kesempatan menjadi juara.

    Tidak sampai disitu. Tinggal dua pertandingan tersisa, dan Liverpool ditahan imbang Crystal Palace. Liverpool membuang dua kesempatan. Bahkan Suarez menangis di akhir pertandingan. Liverpudlian terlalu banyak memberikan tekanan. Para pemain terlalu 'ingin' juara. Liverpool yang kita lihat di akhir musim ini bukan Liverpool di awal musim. Bahkan Rodger bilang, "Liverpool terlalu terlena". Yah, benar. Tapi Anda telat menyadarinya. Liverpool sudah terlalu jumawa ketika mengalahkan Norwich City dan mengamankan tiket Liga Champion. Dan City, dengan sejuta pemain bintangnya, memiliki mental yang lebih besar. Dua kemanangan sempurna membawa mereka ke puncak klasemen.

    Tinggal satu pertandingan tersisa, dan prediksi gw Liverpool akan memenangi pertandingan lawan New Castle. Tapi sayang, yang akan jadi juara tetap City. Mental pemain City bagus, dan itu yang akan mengantarkan mereka menjadi juara. Hanya perlu hasil imbang melawan West Ham, dan gelar juara akan mereka dapatkan.  Walopun sepertinya mereka akan menang juga.

    Well, di akhir postingan ini gw cuma minta doa dari temen-temen semua semoga prediksi gw tentang City salah. Mohon doanya untuk kemenangan Liverpool dan kekalahan City. Hehe. Karena sebagai seorang Liverpudlian, gw tetap berharap Liverpool juara. You'll Never Walk Alone.