::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

FR Gath Akbar Serapium, 3 Februari 2013

    Dulu waktu jaman sekolah, telat lima menit aja, ga dibukain gerbang sama sang penunggu gerbang. Lha ini gw telat sampe berapa lama coba? 1, 2, 3, 4, ....., 21. Bukan, bukan menit, tapi hari. Hehe. Telat apa coba yang bisa sampe 21 hari? Waktu yang sama buat ayam mengerami telurnya? Bukan telat nikah, bukan. Kalo telat nikah mah beda urusan. Bagi temen-temen seraper pasti tahu gw telat apaan. Yap, telat bikin FR Gath Akbar 2-3 Februari kemarin. Ini juga kalo ga ditodong sama #calonEnthu, sist Selpik, gw juga ga bikin FR kali. Hehe.

    Well, ini mungkin FR paling abdurd yang pernah gw bikin. Bukan apa-apa, daya pikir gw cuman bisa untuk mengingat beberapa jam ke belakang. Jangankan 21 hari, ngutang aja yang baru kemarin udah lupa. Hehe. So, jangan komen ya kalo gw sampe buka-buka diary gw. Hehe.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
# Sebuah Rencana, 27 Januari 2012,
----------------------------------
Dear diary...
Suwer gw galau banget. Udah jauh-jauh hari forum gw tercinta, Serapium, mau ngadain Gath Akbar tanggal 3 Februari besok. Dan naas, bener-bener naas, kemarin di kantor temen-temen pada rapat buat ngadain tour yang sangat kebetulan juga di sekitar tanggal itu. Sial. Kalo ga tanggal 2-3 ya 8-9. Ini tuh bikin sesuatu banget, karena kalo ternyata tour diadain tanggal 2-3, gw bakal gali lubang kubur. Bukan, bukan buat gw. Tapi buat rasa bersalah gw yang ga bisa dateng di Gath Akbar tersebut. :(

---------------------------------------------------------------------------------------------------
# Keputusan, 30 Januari 2012,
-----------------------------
Dear diary...
Dengan segala dalih, alibi, dan segala upaya, akhirnya gw bisa mempengaruhi temen-temen buat ngundurin tour tanggal 8-9. Uyeah...

---------------------------------------------------------------------------------------------------
# Gath, Here I Go... 3 Februari 2012,
-------------------------------------
Dear diary...
Jam 7 pagi gw berangkat dari kosan gw di Depok, menuju tempat gath di Kebun Binatang Ragunan. Well, gw rasa Serapium udah semakin gedhe, jadi ga puas cuman punya anggota dari golongan manusia aja, dan mulai melebarkan sayapnya ke golongan hewan. Sungguh, cita-cita yang sangat mulia.

Seperti biasa, karena gw buta jalanan Jakarta, gw cuman bisa mengandalkan Google Maps. Dengan sepeda kesayangan gw, Channel Jr, gw berangkat ke Ragunan. Agak-agak amaze karena Google Maps ternyata tahu jalan tikus yang bener-bener buat tikus. Kecil banget jalanannya.

Sampe Ragunan masih jam 8 kurang. Belum ada siapa-siapa. Iseng, gw jalan ke kandang buaya. Berharap buaya nya mau share kolamnya buat gw mandi. Secara badan gw udah bau bangke.

Hampir jam 9, sist selpik whatsapp kalo Enri, Awan, sama sist Citra berbikini udah ngandang. Eh,maksud gw udah dateng. Gw langsung tancap gas buat nyari ketiga makhluk itu. Tapi entah kenapa, tidak tercium bau mereka. Malahan gw ketemu sama Shifa yang dengan anggunnya masuk gerbang ragunan sambil bawa kue. Wow...
"Co, katanya anak-anak ada di deket kandang beruang. Itu dimana ya?", kata Shifa.
Gw sebagai seorang cowok, dengan percaya diri bilang,
"Gw jalan duluan ke depan ya, ngandangin mereka, eh, nyariin mereka!"
Shifa tersipu (mungkin, gw ga liat ke belakang soalnya, biar keliatan cool)
Tapi ternyata yang terjadi adalah gw cuma muter-muter dan ga ketemu sama beruang, sementara Shifa udah jalan bareng Enri, Awan, dan sist Citra. Sial! Beruang bener dah!

Tak lama kemudian, kita ketemu sama sist Selpik sama Bima yang udah bosen nungguin. Saking bosennya, Bima aja sampe gendut gitu. Hehe. Segera kita menuju lokasi yang sudah ditentukan. Disana sudah ada beruang madu, eh, sist isna yang udah anteng. Obatnya cocok kayaknya. :peace

Beberapa saat, Seraper lain mulai berhamburan. Om Jono bersama temen jini nya, disusul dengan ...
[Hardisk is full],
...
[Bad sector at #43534523343],
...
[Bad sector at #4454FF34FF],
...

Akhir gath diisi dengan sesi foto-foto. Banner Gath yang awalnya seputih salju tetiba berubah menjadi tembok kelas anak TK. Penuh dengan coretan dan gambar penuh makna. Hehe. Special Pict buat Sist Dina yang sayang sekali ga bisa dateng. Salam buat naganya ya. Hehe.

Dan pada akhirnya, kebersamaan itu berubah menjadi lautan air mata ketika kami harus berpisah. Sampe-sampe Om Cabo yang ga kuat, melampiaskan kesedihannya dengan sekuat tenaga mencari penjual nasi. Ternyata, perutnya juga menangis karena dari tadi pagi belum makan.

Sementara anak-anak masih mau lanjut makan-makan di mana juga gw ga ngerti, gw memilih buat balik depok, karena hari sudah semakin gelap. Ga gelap amat sih sebenernya. Masih jam empat sore. Hehe. Sedikit kekacauan terjadi disini. Gw ga bisa liat map pulang karena henpon gw udah mati. Rencana buat bareng sama om Irvan juga gagal karena beliaunya ikutan makan-makan bareng yang lain. Berbekal sedikit informasi, "ini lurus aja terus belok kanan", akhirnya gw pun nyasar sampe kalibata. Sial. Untung gw tahu daerah Kalibata. Kalo engga, bisa-bisa gw begadang sama Patung Pancoran. Sial.

But, overall,
melihat temen-temen, bercanda bareng selalu menjadi hal paling menyenangkan dalam hidup gw,
thanks dude,

---------------------------------------------------------------------------------------------------
# Udah Senin lagi ya?  4 Februari 2012,
-------------------------------------
Hari ini gw [sensored].

Nikah...

    Akhir-akhir ini sebenernya banyak banget yang mau gw tulis. Ide, judul, alur cerita, bahkan sampai pemeran-pemeran penggantinya pun udah kecetak di otak gw. Sayangnya ni, jari-jemari gw ogah-ogahan buat ngeprint ide-ide itu. Dan hasilnya, seperti biasa, waktu berlalu, dan lupa. Sial. Umur emang ga pernah boong.

    Satu hal yang mengusik gw akhir-akhir ini adalah tentang nikah. Serius.
   
    Di waktu senggang gw (baca : sambil sepedaan), gw sering banget kepikiran tentang korelasi antara umur gw yang udah mulai uzur, jodoh yang belum juga ketemu, nikah, dan sifat childish gw yang seakan ga mau berevolusi.

    Well, kalo inget umur, bentar lagi gw udah umur 23, walopun banyak yang bilang muka gw umur 32. Sial. Dan kalo dipikir-pikir, seacara teori harusnya dua tahun lagi gw udah nikah. Atau paling engga udah siap buat nikah. Tapi ketika gw tarik lagi ke belakang sampai detik ini, gw sendiri ga percaya, 'apa iya 2 tahun lagi gw udah siap buat nikah?'. Secara sekarang aja, buat ngidupin diri sendiri aja masih kelimpungan. Apalagi buat ngidupin istri?? Well, walopun ustadz-ustadz pada bilang, nikah itu salah satu pintu rezeki, tapi bisa aja kan, ntar Allah ngasih tau pintu nya, tapi engga atau belum ngasih kuncinya?? --> Ini bukti iman gw masih secetek kobangan.

    Tapi yang bikin gw ragu sebenarnya bukan itu. Tapi lebih kepada tanggung jawab. Well, gw adalah tipe orang yang paling ogah diberi tanggung jawab. Apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Bukan apa-apa, tapi bebannya itu lho. Secara gw orangnya cuek dan hidup dengan cara gw sendiri. Gw ga suka ngikutin trek lurus kayak orang-orang pada umumnya. Gw lebih suka doing what i think is exciting. Ga peduli orang mau bilang apa. Dan pengalaman membuktikan bahwa untuk memimpin orang banyak, gw ga bisa doing what i think exciting, karena orang-orang itu pada banyak maunya. Dan kebanyakan maunya itu biasa-biasa aja. Hehe. Makanya, kalo ntar gw harus punya istri, gw pengen punya istri yang sepaham sama gw. Jadi ga susah ngaturnya, dan paling penting, ga menuntut tanggung jawab berlebih dari gw. Gw ga takut bertanggung jawab, cuman kalo tanggung jawab itu mengharuskan gw untuk tetap pada shiratol mustaqim, gw masih kudu mikir-mikir.

    Yang ketiga dan yang paling mengkhawatirkan adalah sifat childish gw yang berlebihan. Yap, meskipun muka gw udah kayak Steven Gerrard (tuanya), tapi tingkah gw masih kayak anak-anak. Gw masih suka banget mantengin kartun. One piece, Naruto, Bakuman, Pokemon, dan percaya ga percaya gw kemarin baru beli komik Powerpuff Girls. Hehe. Gw ngefans banget sama Butter Cup.

    Dan well, dari segala kebimbangan gw di atas. Bisa dibayangkan gimana kalo gw nikah hari ini dalam kondisi gw yang saat ini. Dan kayaknya, dua tahun ke depan, ga bakal banyak yang berubah juga deh. Hemmm.

#coretanSiang

pada siang, tersisa mimpi-mimpi yang terbuang,
mimpi tentang malam-malam panjang, 
mimpi tentang senyuman yang terpajang,
yang jelas terpampang, yang jelas terpasang,
lalu terbang, lalu hilang,
dan tergantikan sepiring makan siang,
yang terbuang,