::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

Si Fakih 3.5 Tahun

Hari-hari ini gw sangat kagum dengan perkembangan impressive Fakih, anak gw yang cowok. Btw, umurnya baru 3.5 tahun. 

Beberapa bulan ini, beliau yang dipetuan agung Bapak Fakih mengalami perkembangan yang menurut gw luar biasa. 

Pertama,
Mulai dari sekitar dua bulan yang lalu Fakih mulai mau memperbaiki kata-katanya yang kurang jelas. Ga tau kenapa dari kecil Fakih kalo ngomong suka cepet-cepet, jadi banyak kata yang jadinya kurang jelas. Misalnya : Lagi diucapin Agi, Sedikit diucapin Letik, Mandi jadi Andi, Minum jadi Inum, Sepeda jadi Eda, dan lain-lain. Pokoknya diambil bagian belakangnya aja. Tapi sejak dua bulan lalu, Fakih  mau belajar memperbaiki kata-katanya dan ngomong lebih pelan. 

Kedua,
Gw lupa kapan mulainya, mungkin dua bulan yang lalu juga, Fakih mulai mau belajar Ngaji dan Iqro. Kalau ngajinya masih agak sulit dia. Tapi Iqro nya lumayan bro. Sampai sekarang Fakih udah sampai Iqro 1 huruf Tho. Buat anak 3.5 tahun, menurut gw ini cukup keren sih. Sebagai perbandingan, Kak Sasa yang kami anggap pinter aja baru pegang Iqro setelah 4 tahun. Gw sendiri dulu pegang Iqro baru kelas 1 SD. Wkwkwk.

Ketiga,
Tiba-tiba hafal angka 1-10. Mungkin karena sering nonton kartun Balok Angka di Mentari TV tiap pagi, jadi tanpa disadari Fakih bisa angka 1-10. Sekarang bahkan udah coba-coba berhitung sampai 30. Ngeri. Selain itu Fakih juga udah mulai paham konsep menghitung benda. Tidak hanya menghafal urutan angka. Saking senengnya menghitung, sekarang kalau bikin susu bubuk, dia ga mau disendokin susunya. Maunya dia yang ambil sambil berhitung, Satu-Dua-Tiga-Empat-Lima. Terus kalo lihat apa-apa semuanya dihitung ama dia. Keren. Ga cuman itu, Fakih juga udah tahu bentuk angka 1-10 itu gimana. Jadi kalo ditanya ini angka berapa? Dia udah bisa jawab. Bahkan sampai 20 udah tahu juga.

Keempat,
Selain menghitung, Fakih juga mulai belajar menulis angka. Gw dan istri ga pernah ngajarin juga. Sampai suatu hari tiba-tiba pas mandi, di bikin angka 1 dan 7 di balik pintu kamar mandi pake tangannya yang basah. "Ayah, ini angka 1. Ini angka 7". Terus dia minta gw untuk ajarin bikin angka yang lainnya. Tapi karena Fakih belum bisa bikin garis lengkung, akhirnya cuman gw ajarin bikin angka 1,4,dan 7. Dan sekali diajarin, langsung bisa, ingat, dan lancar. Seminggu kemarin (20241017) Fakih minta diajarin nulis angka yang lain. Dan akhirnya gw ajarin bikin angka 2,3,5, dan 6. Dia agak kesulitan bikin 2 dan 3, karena lengkungannya. Tapi akirnya tetap bisa, walaupun gede banget. Dan yang paling bikin kaget, besoknya, pas gw pulang kerja, Kak Sasa laporan ke gw kalo Fakih udah bisa nulis sampai 9. Gw kaget donk, kan belum diajarin. Tapi pas gw tes, ternyata emang udah bisa, walaupun cara nulisnya salah (8 dibikin dua bola, 9 dibikin kayak lolipop). Tapi apapun itu, itu keren menurut gw.

Kelima,
Besoknya lagi (20241019), kak Sasa laporan lagi ama gw, kalo Fakih udah bisa nulis huruf AIUEO. Fakih bilangnya bikin "AIE". Pas gw liat bukunya, bener donk. Tapi gw tetep ga percaya. Ini pasti dibantuin kakaknya ni. Tapi pas gw suruh nulis sendiri, ternyata emang bisa sendiri. Ngeri.

Keenam, Terakhir,
Beberapa hari yang lalu Fakih minta ke gw untuk diajarin gambar rumah. Beberapa hari kemudian Fakih nunjukin ke gw sebuah gambar. Gw kaget lagi donk. Karena gambarnya ga cuman rumah. Tapi ada bukit, rumah, pohon, matahari, lengkap dengan awannya. Sekali lagi gw ga percaya, ini pasti yang nglengkapin kakaknya. Tapi ternyata engga, ini bikinin Fakih ganteng.

Ketujuh, Tambahan,
Karena Fakih udah mulai bisa angka, akhirnya gw kasih tugas (soal), kayak Kakaknya dulu. Menghitung dan menulis angka sederhana. Dan dia bisa saudara-saudara. Tulisannya juga jauh lebih bagus. Mantap. 

Next,
Gw bakal ajarin Fakih konsep penjumlahan. Dan memperkenalkan huruf lebih intens lagi. Biar umur 4 tahun bisa baca. Walaupun nanti pasti gw bakal diomelin sama eyangnya. Bilangnya, "jangan maksain anak". Padahal kan anaknya seneng yak. Hehe. 

Ayah, Manusia Paling Kesepian Di Dunia

Suatu hari, gw tersentuh pas liat konten di Instagram tentang "kesepian seorang ayah". Tulisan berikut adalah intisari konten tersebut yang udah gw custom.


Seorang ayah adalah orang paling kesepian di dunia.
Dia adalah orang yang punya banyak masalah, tapi menutupinya dengan tawa.
Di tempat kerja, di lingkungan, bahkan di rumahnya.
Di tempat kerja, mungkin saja ia dimaki-maki atasannya.
Tapi ia harus bertahan karena ia butuh menafkahi keluarganya.
Di lingkungan mungkin saja ia bertengkar dengan tetangganya.
Tapi itu dilakukan karena mungkin sedang membela martabat keluarga.
Pun di rumah kadang bertengkar dengan istri dan anak-anaknya.
Tapi pun begitu, ia tetap harus menjadi yang pertama berdamai karena ia adalah kepala keluarga.


Seorang anak ketika punya masalah, ia akan datang ke ayahnya.
Ayah pasti akan membereskan semuanya.
Seorang istri ketika punya masalah, ia akan datang ke suaminya.
Suaminya yang akan mengelap air matanya.
Tapi seorang ayah, ketika punya masalah.
Dia tak punya seorang pun untuk berkeluh kesah.
Tak ada lagi teman, karena teman-temannya sudah tak terjamah.
Tak ada lagi orang tua, karena orangtuanya sudah menua, tak pantas baginya berkeluh kesah.
Bahkan sebagian sudah menghadap sang Illah.
Pun tak mungkin ayah cerita ke istri dan anak-anaknya.
Karena seorang ayah tak boleh terlihat lemah. 


Sesekali lihatlah,
Jika di rumah ada ayam untuk makan malam, lihatlah, apa yang ia makan dan sisakan.
Jika kalian ke mall dan makan di restauran, perhatikan, apa yang ayah pesan.
Jika kalian bisa terus sekolah, peganglah, sepatu dan jaket sang ayah.
Seorang ayah rela memberikan dunianya untuk anak dan istrinya.
Karena sejatinya kebahagiannya adalah pada tawa mereka.


Tapi coba pikirkan bagaimana perasaan sang ayah,
Ketika ia tiba di rumah,
Istri menyambut dengan raut muka yang tak ramah,
Sementara anak-anaknya sibuk dengan TV dan gadgetnya,
Lantas,
Mungkin saja saat itu Ayah menghela nafas,
Merasa tak pantas,
Dan berkata, "Aku hanya harus bekerja lebih keras".
Kesepian sang Ayah, tak pernah tuntas,

Dan semakin hari semakin tanpa batas,

Si Fakih 3.5 Tahun