::: tunjukilah kami jalan yg lurus [QS 1:6] :::

Jakarta Marathon 2013

    Hari Minggu kemarin, udah agak lama sih, gw ikutan Jakarta Marathon. FYI aja, event ini adalah event Marathon tingkat International pertama yang diadain di Jakarta. Pesertanya lo bisa liat sendiri, banyakan orang itemnya, orang-orang Kenya yang tiap hari latihan larinya sama Singa. Errr. Gw sendiri udah daftar dari bulan Juli kemarin, menjelang lebaran, dimana gw harus merelakan sebagain dari THR gw buat daftar. T_T

    Back to the story, saking excitednya gw ikutan race ini, malemnya gw ga bisa tidur. Sebenarnya bukan karena excited juga sih, tapi lebih karena pas gw mau tidur, kamar kosan sebelah lagi nonton Barca-Madrid, yang suaranya udah ngalahin suara bajay. Berisik banget dah. Kecuali lo udah nenggak obat tidur, gw yakin siapapun juga akan bernasib sama kayak gw. Ga tanggung-tanggung mereka jejeritan sampe jam 1.30 pagi. Padahal gw kudu berangkat race jam 2.30 pagi biar dapet tempat parkir, karena jalanan di Jakarta bakal ditutup. Singkat cerita, gw ga tidur dan sibuk nyumpahin tu anak-anak kosan sebelah. Sialun.

    Subuh, gw udah nyampe di lokasi. Satu hal yang gw amati adalah, yang sholat subuh dikit doank. Mungkin cuma puluhan dari ribuan peserta. Ga tau juga sih kalo mereka subuhan di tempat lain. Cuman karena dari awal perasaan udah ga enak, jadi kemana-mana bawaannya suudzon mulu.

    Jam 5 teng, race dimulai untuk kategori Full (42km) dan Half (21) Marathon. Gw sendiri ikutan yang Half Marathon. Kaki masih lemah, belum kuat buat lari 42km yang sama dengan lo lari dari ujung selatan sampe ujung utara Jakarta, lanjut nyemplung laut, sampe kepulauan seribu. Meskipun race mulai jam 5 teng, tapi gw baru mulai lari jam 5.15. Ceritanya gw telat sodara-sodara. Telat gara-gara gw mampir dulu di Booth Yahoo & Flickr buat poto-poto. Hehe. Walhasil, pas gw mule lari, rute race udah sepi. What a nice rute.

    Sejujurnya, ini adalah race 21km pertama gw. Sebelumnya, paling mentok 17km, pas di Independence Day bulan Agustus. So, sebenernya gw agak-agak khawatir juga kalo-kalo gw ambruk di jalan. Secara, waktu Independence Day, kaki gw udah nyut-nyutan, nafas tinggal satu dua. Gw sih udah latihan ya buat race ini, dua kali, tapi sayang sekali dua-duanya berakhir dengan mata berkunang-kunang mau pingsan. Apalagi semalem gw ga tidur. Lengkap sudah deh. Tapi well, gw yakin gw pasti bisa lah. Target gw sih ada dua di race ini. Satu finish, dua kurang dari 2 jam.

    Di km 1-15 biasa. Serius, gw bahkan ga merasa capek sama sekali. Gw juga ga mampir sama sekali di water station. Tapi pas nyampe km 17, dimana pas di km ini Monas udah keliatan (finish line ada di Monas), gw nambah speed, dan alhasil nafas gw berantakan, kaki gw teriak-teriak. Tapi setelah lari 1km, garis finish belum juga keliatan, yang ada malah tulisan 'Half Marathon 18km'. Gw langsung lemes. Ternyata,meskipun gw udah sampe Monas, rutenya masih kudu muter lagi sejauh 3km. Di saat seperti ini, gw cuman bisa bilang sama diri gw sendiri, 'sialun'.

    Setelah melewati 3km 'sialun' tadi, akhirnya finish line keliatan juga. Ada 3 orang di depan gw yang larinya juga udah kayak keong. Gw yang udah mau finish cepet-cepet, maksain diri buat sprint. Target gw, 'pokoknya gw kudu bisa balap tiga orang ini', dan berhasil. Buahaha.

    Nah, kalo orang-orang pas nyampe di Finish Line pada bilang "Yeah", "Aaaa" (sambil membuka kedua tangannya), gw malah ngomong "Sialun" (sekali lagi), karena ternyata meski target pertama gw terpenuhi, target kedua engga. Gw finish 2 jam 10 menit. Sial. Setelah sekitar 1 jam istirahat, gw langsung buru-buru balik, karena siangnya gw ada Kuliah Praktikum. Pas balik, di kereta, gw cuman bisa ngedumel, 'Gw ga sempet poto-poto".

    Nah, pas turun dari kereta ada kejadian lucu sekaligus miris. Gw ga bisa jalan bo', gw mau ambruk. Jadilah, pas gw keluar pintu, gw langsung nyari kursi buat duduk. 30 menit gw cuman duduk doank, ngerasa-ngerasain 'apa yang terjadi', dan setelah sekian lama akhirnya gw sadar, gw laper. Energi gw udah abis, dan gw butuh makan. Langsung, dengan tenaga yang tersisa gw mampir di lontong sayur langganan gw. Dan bukan sulap bukan sihir, gw langsung seger lagi. Hahaha.

    Well, pas di kampus, mata gw udah ga normal. Ngantuk berat. Tapi apa daya, gw masih kudu berjuang untuk dua jam ke depan. Selesai ngampus, temen ngajakin main badminton. Pun gw ga bisa menolak tawaran itu, dan akhirnya main badminton sampe jam 6 sore dengan mata seperempat kebuka. Ga heran sih kalo beberapa kali gw kelewat nampol si kok. Mungkin waktu kelewat itu gw tertidur. Entahlah.

    Di akhir posting, meskipun postingan gw kali ini penuh kata 'sialun' dan mungkin ga bermutu, gw tetep bangga bisa nyelesein Half Marathon. Karena kalo gw flashback ke belakang dimana waktu SMP gw adalah bocah yang langganan pingsan. Jangankan 21km, muterin halaman sekolah aja gw ga kuat. But, this is me. Everybody changed dan emang seharusnya setiap orang berubah, menjadi lebih baik dan lebih baik. Dan semua orang bisa berubah. Kuncinya cuman dua kok, mau dan berusaha. Sekian.

Tugas 1 - Pengantar Telematika



Tugas 1
Mata Kuliah        : Pengantar Telematika



Nama                    : Condro Wibawa
Kelas                     : 4 KA 22
NPM                      : 11110626

1.    Jelaskan menurut pendapat masing-masing tentang perkembangan teknologi informasi dalam penyebarluasan informasi!
2.    Bagaimana peranan telematika dalam bidang pendidikan? Berikan contohnya!
3.    Apa manfaat dan dampak negatif dari perkembangan telematika, jelaskan!
4.    Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan telematika tersebut?


1.   Perkembangan Teknologi Informasi erat kaitannya dengan penyebarluasan informasi. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana penyebarluasan informasi dimulai dari surat menyurat yang bisa memakan waktu berhari-hari, kemudian berkembang dengan adanya teknologi telepon, SMS, Email, hingga Chatting. Bahkan tidak hanya berupa percakapan saja, poster pun yang biasanya dipajang di tempat-tempat umum, kini cukup diupload melalui social media. Tidak hanya praktis, namun dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, penyebarluasan informasi juga semakin efektif dan efisien. Informasi bisa didapat oleh orang lain, berapapun jaraknya. Selain itu, biaya yang dibutuhkanpun semakin murah bahkan nol. Seseorang hanya butuh koneksi internet untuk menyebarluaskan pengumuman melalui internet. Bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan jika ia menggunakan cara tradisional seperti membuat poster atau melalui media cetak. Selain lebih mahal, belum tentu informasi tersebut sampai ke sasaran.

Secara teknologi, menurut saya, perkembangan teknologi saat ini sudah memenuhi apa yang diharapkan. Kendala yang mungkin masih menjadi hambatan adalah infrastruktur yang masih kurang.

2.   Dalam bidang pendidikan, peranan telematika juga sangat besar. Saat ini, para siswa dan guru tidak perlu lagi bingung mencari buku ajar. Cukup dengan koneksi internet, maka buku ajar sudah bisa didownload secara gratis dalam bentuk E-Book atau Buku Elektronik. Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan sudah menyediakannya dan bisa diunduh secara gratis. Selain hampir tanpa biaya, metode ini juga cukup efektif untuk distribusi bahan ajar ke daerah-dearah terpencil. Toh saat ini, koneksi internet sudah hampir bisa dinikmati hingga daerah terpencil.

Tidak terbatas pada bahan ajar, saat ini, Kementerian Pendidikan juga sudah mulai menerapkan pendataan siswa dan guru secara online, untuk tingkat pendidikan menengah, sehingga ke depannya, dinas-dinas terkait bisa mendata dengan akurat tentang kondisi sekolah, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau.

Khusus di kota-kota besar, peranan telematika juga sudah bisa dirasakan dengan adanya penerimaan siswa/mahasiswa secara online. Hal ini selain mempercepat proses penerimaan siswa baru, juga bisa memberikan informasi kepada para orang tua secara langsung apakah anaknya bisa diterima atau tidak. Sedangkan untuk kegiatan belajar-mengajar,  di beberapa sekolah, para orang tua juga bisa mendapat laporan secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan anak-anaknya, baik melalui SMS/ Email.

Belum lagi untuk sektor pendidikan informal, dimana sekarang ini hampir setiap orang bisa belajar apa saja melalui internet. Kursus-kursus online, baik yang berbayar ataupun gratis, bahan ajar, ebook, artikel-artikel yang memberikan informasi berharga lainnya. Semuanya kini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja berkat kemajuan teknologi telematika.

3.   Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ada begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari perkembangan teknologi informasi, diantaranya adalah :
a.     Tidak ada jarak. Artinya dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, jarak sama sekali bukan hambatan. Seseorang yang ada di benua Amerika bisa mengobrol dengan temannya di Indonesia, dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, dengan tiadanya jarak, waktu penerimaan informasi juga bisa sangat cepat. Bahkan ketika seseorang di Malaysia memposting gambarnya di Facebook misalnya, seorang temannya yang ada di Inggris saat itu juga telah bisa melihat gambar tersebut.
b.    Hemat biaya dan tenaga. Masih berhubungan dengan manfaat di poin a, dengan tiadanya jarak, secara otomatis akan memotong semua biaya perjalanan yang dibutuhkan. Apabila melalui kantor pos, mengirim surat dari Jakarta ke Semarang membutuhkan biaya sekitar Rp 10.000,00 untuk pos kilat dan itupun baru diterima keesokan harinya plus antri di kantor pos, maka dengan email, seseorang bisa mengirim surat tersebut gratis (asal ada koneksi internet) dan akan diterima oleh si penerima saat itu juga plus bisa dilakukan sambil minum kopi di rumah.
c.    Bisa mendapatkan informasi apa saja.  Melihat manfaat internet yang begitu hebat, membuat semua orang berlomba-lomba untuk menampilkan informasi apa saja di internet. Imbasnya, seseorang yang ingin mendapatkan informasi pun akan terbantu dengan postingan orang lain. Mulai dari teori-teori ilmiah hingga resep masakan bisa kita temukan di internet.
d.    Masih banyak manfaat lain, tapi pada intinya, manfaat perkembangan teknologi informasi yang paling mendasar adalah di poin a, memutus jarak. Dengan tidak adanya jarak, maka manfaat lain akan mengikuti.
Namun begitu, setiap penemuan baru pasti akan ada dampak buruknya. Begitupun di dalam perkembangan teknologi informasi.  Beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi antara lain adalah.
a.    Hilangnya kehidupan sosial bermasyarakat.  Dengan adanya telpon, SMS, dan chatting, seseorang bisa dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa harus saling bertatap muka. Kemudahan ini membuat orang malas berinteraksi secara langsung.
b.    Pudarnya moral. Dengan kemudahan akses informasi, tidak hanya informasi yang bersifat positif saja yang bisa diperoleh, namun informasi negatifpun mudah didapat, seperti pornografi, kehidupan bebas, dll. Apabila tidak disertai dengan pendidikan moral yang memadai dan pengawasan yang ekstra, maka moral penggunanya akan semakin tergerus. Bahkan dalam kasus  yang ekstrim, kabarnya di Amerika, pernah ada kasus pembunuhan, dimana pelakunya terobsesi untuk memainkan game komputer di dunia nyata.
c.    Menurunnya tingkat kesehatan. Penggunaan alat-alat eletronik, secara tidak langsung akan berpengaruh pada kesehatan penggunanya. Radiasi dari layar monitor/gadget, radiasi suara dari telepon, terlalu lama duduk, malas bergerak akan menurunkan tingkat kesehatan penggunanya. Di Korea Selatan, seorang gamer meninggal dunia akibat terlalu lama bermain game.
4.  Meskipun memiliki dampak negatif yang tidak bisa dihindarkan, namun perkemangan teknologi harus tetap berjalan, karena manfaatnyapun begitu besar bagi kehidupan manusia. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi antara lain adalah :
a.     Tidak mengizinkan/membiasakan anak untuk menggunakan perangkat teknologi informasi secara bebas. Hal ini bertujuan agar anak-anak bisa berinteraksi dengan dunia nyata. Dewasa ini orang tua malah memanjakan anak-anak mereka dengan berbagai macam gadget sehingga masa kecil mereka habis hanya untuk berinteraksi dengan gadget mereka, bukan dengan teman-teman sebayanya.
b.    Membekali anak dengan pendidikan moral dan agama yang kuat, sehingga seseorang bisa dengan bijak memilih informasi mana yang berguna bagi dirinya dan mana yang bisa merusak dirinya.
c.     Selalu mengawasi seluruh kegiatan anak dan keluarga. Pengawasan disini tidak berarti mengekang. Seseorang boleh menggunakan perangkat telematika, namun tetap dalam pengawasan orang yang lebih bijak.
d.    Tetap memprioritaskan kehidupan nyata daripada kehidupan maya.
e.    Membuat terobosan teknologi yang bisa mengurangi dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri, seperti sistem pemblokiran, scheduling, parents monitoring, password, dan lain-lain.